RHK Kamis 17 November 2022
BACAAN ALKITAB - Galatia 6:11-13 Konsisten Dalam Ketaatan Pada Tuhan
Pertumbuhan jemaat mula-mula diperhadapkan dengan berbagai persoalan. Tak terkecuali masalah sunat Termasuk di Galatia.
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Galatia 6:11-13
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pertumbuhan jemaat mula-mula diperhadapkan dengan berbagai persoalan. Tak terkecuali masalah sunat Termasuk di Galatia.
Orang Kristen terutama yang non Yahudi waktu itu disoroti bahkan ditekan karena mereka tidak bersunat. Sebab yang bersunat hanya orang Yahudi saja.
Padahal, ajaran Tuhan Yesus tentang sunat sudah jelas. Yakni bahwa yang paling penting soal sunat adalah bukan soal lahiriah, tapi sunat secara iman, yakni sunat hati, pikiran dan perbuatan yang harus sesuai hukum Taurat, maupun hukum kasih yang Tuhan Yesus ajarkan dan teladankan.

Orang Kristen yang tidak bersunat ketika itu diolok-olok bahkan dihukum secara fisik. Maka untuk melindungi dirinya, banyak di antara mereka yang terpaksa disunat agar tidak dianiaya karena salib Kristus.
Paulus mengingatkan bahwa sebagai pengikut Tuhan, kita harus lebih mengutamakan kehidupan dalam Roh dan Kebenaran, yakni kehidupan yang setia dan taat kepada Tuhan, menjauhi yang jahat dan melakukan hukum kasih.
Mengasihi Tuhan dan sesama dengan sepenuh hati. Bukan hidup dari rutinitias keagamaan tanpa melakukan ajaran kebenaran kasih dalam kehidupan setiap hari.
Dalam Roma 2:29 ditegaskan: _"Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah."_
Juga dalam Galatia 5:6: _"Sebab bagi orang-orang yang ada di dalam Kristus Yesus hal bersunat atau tidak bersunat tidak mempunyai sesuatu arti, hanya iman yang bekerja oleh kasih."_ Sebab sebagaimana kata Musa, yang paling penting adalah sunat hati.
Yakni hidup yang takut akan Tuhan, setia dan taat kepada Dia dalam segala hal. Jadi bukan aspek lahiriah, tetapi hidup secara iman dalam Roh dan Kebenaran. Jadi bukan soal dogma, tapi soal praktik hidup yang berkenan kepada Allah. Itulah yang penting. Bukan mencari nama dengan melakukan ketentuan lahiriah keagamaan.
Paulus menilai banyak di antara jemaat yang berlindung pada sunat untuk mengamankan mereka dari berbagai tekanan dan ancaman. Jadi mereka tidak mengutamakan hakekat hakiki atau dasar utama dari sunat itu, yakni hati yang hidup baik, benar, dan bersih dengan tulus, dalam Tuhan. Bukan pada serimonial dan rutinutas keagamaan semata.
Baca juga: RENUNGAN HARIAN KELUARGA - Galatia 6:11-13 Komitmen Iman
Baca juga: Bacaan Doa Hari Kamis, Doa ini Miliki Keutamaan yang Beda dengan Hari Lainnya
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Mereka yang secara lahiriah suka menonjolkan diri, merekalah yang berusaha memaksa kamu untuk bersunat, hanya dengan maksud, supaya mereka tidak dianiaya karena salib Kristus, (ay 11-13)
Paulus tekankan dan inginkan dalam nasihatnya adalah hal konsistensi ketaatan jemaat kepada Allah. Yakni bahwa jemaat harus mengutamakan hal ketaatan kepada Tuhan yang dinyatakan dalam praktik hidup yang baik dan benar, sesuai firman Tuhan. Bukan karena aspek yang tidak utama. Jadi, orientasi umat harus dalam ketaatan kepada Tuhan.
Jadi jelas dasar hidup dari orang Kristen, bukan karena takut pada manusia, tapi takut kepada Allah. Bukan takut pada tekanan manusia, tapi takut pada hukuman Tuhan yang bersifat permanen dan tak berkesudahan. Jadi konsistensi dalam ketaatan kepada Tuhan Yesus, itulah yang lebih penting dari apapun juga.
Kehidupan orang percaya, haruslah untuk menyenangkan Tuhan. Bukan menyenangkan manusia dengan segala kemegahannya yang semu.
Sebab kemegahan manusia bersifat terbatas dan semu. Bahkan menuju kesia-siaan dan kebinasaan. Jika kita ingin selamat, bahagia dan damai di bumi dan di sorga, maka cari dan utamakanlah Tuhan. Utamakanlah melakukan perintah-Nya dan menyenangkan hati-Nya.
Bukan penguasa dunia yang lalim, pintar berdalih dan suka mempermainkan agama untuk kepentingannya sendiri. Jadi jangan berlindung di dalam agama untuk menutupi segala dosa dan pelanggarannya agr aman dan tak tersentuh manusia.