Penemuan Mayat
Isi Surat Bikin Haru, Ditemukan Polisi di TKP, Ada Pesan Tentang Kematian, Heboh di Sulawesi Utara
Bikin haru isi surat yang ditemukan polisi di TKP Penemuan Mayat di Minahasa Utara Sulawesi Utara. Tentang kematian dan pesan kepada orang lain.
Penulis: Fistel Mukuan | Editor: Handhika Dawangi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebuah buku ditemukan polisi di dalam kamar, lokasi penemuan mayat laki-laki tadi malam Minggu 13 November 2022 di Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.
Ada tulisan dengan dialek Manado di satu lembar buku. Isi surat bikin haru.
Tertulis seperti kata-kata terakhir seseorang sebelum meninggal dunia.
Di bagian akhir menarik perhatian satu kalimat semuanya huruf besar. Kata-kata tentang kematian.
Meninggal dengan Kondisi Tak Wajar
Minggu 13 November 2022 Pukul 20.30 Wita, kejadian menghebohkan warga Sulawesi Utara, tepatnya di Desa Matungkas, Kecamatan Dimembe, Kabupaten Minahasa Utara.
Ditemukan mayat laki-laki dengan kondisi tak wajar di dalam kamar.
Polisi dari Polsek Dimembe dengan cepat menindaklanjuti laporan warga, mendatangi lokasi dan melakukan tindakan kepolisian.
Polisi pun segera mengetahui identitas mayat yang ditemukan.
"Penemuan mayat laki-laki (kondisi tak wajar). Bernama Effata Sinadia, 21 tahun," kata
Kapolsek Dimembe Iptu Fadhly.
Berdasarkan pemeriksaan dokter dari Puskesmas Tatelu, ditemukan tanda-tanda menghilangkan nyawa sendiri di bagian leher, lidah dan sejumlah bagian tubuh lain.
Fadhly menambahkan keterangannya, bahwa ada yang menyebut bahwa sebelum ditemukan meninggal dengan kondisi tak wajar, Effata mengalami permasalahan dengan pacarnya. Ada sesuatu yang terjadi dengan hubungan mereka. Ada perubahan di tubuh pacarnya.
Keterangan Saksi-saksi
Berdasarkan pemeriksaan polisi, berikut cerita Angelia Mandagi (43), ibu Effata.
Sekitar Pukul 19.30 Wita, Effata tiba dirumah terlihat murung.
Effata masuk kedalam kamar dan memutar musik dengan suara nyaring.
Pada pukul 20.30 Wita, Angelia merasa ada yang aneh dengan keadaan kamar yang gelap,
Biasanya apabila ada Effata kamar tersebut terang.
"Sehingga saksi pun mencoba masuk ke dalam kamar," ujar kapolsek.
Saksi tak bisa masuk, karena pintu kamar dalam keadaan terkunci.
Saksi mencari jalan lain dan akhirnya bisa masuk lewat pintu dapur.
"Saksi mendapati (Effata) sudah dalam keadaan tak bernyawa (dengan kondisi tak wajar)," kata kapolsek.
Lanjut kapolsek, Angelia (ibu Effata) pun langsung berteriak dan keluar kamar untuk memanggil suaminya (saksi) Richard Sinadia.
Selanjutnya Richard Sinadia, ayah Effata mengambil parang dan memotong tali serta menurunkan tubuh Effata.
Lalu berlari keluar rumah memberi tahu kepada kepala jaga di desa.
Tulisan Kata-kata Terakhir
Di dalam kamar, polisi menemukan sebuah buku dengan tulisan dalam dialek Manado.
"For yang kenal pakita ngoni berharga sekali nda ada dua. Pliss ngoni lanjutkan ngoni p hidop dengan penuh kebahagiaan.
(Buat yang kenal saya kalian berharga sekali tidak ada dua. Pliss kalian lanjutkan kalian punya hidup dengan penuh kebahagiaan).
Kolose 3: 2 TB.
Berbunyi : Pikirkanlah perkara yang diatas, bukan yang di bumi.
MATI ADALAH AKHIR YANG MENYENANGKAN.
I Love You All, that i knew.
Disclaimer: Bagi pembaca yang merasakan gejala depresi segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental atau orang terdekat Anda.(fis)
Baca Berita Lainnya di: Google News