Kesaksian Adik Kandung, Ungkap Kondisi Keuangan Satu Keluarga yang Diduga Meninggal Karena Kelaparan
Simak kesaksian adik kandung salah satu korban dari empat korban yang meninggal di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pihak kepolisian terus menyelidiki penyebab kematian satu keluarga yang meninggal di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat.
Baru-baru ini publik di Indonesia dihebohkan dengan temuan 4 mayat dalam 1 rumah di kompleks Perumahan di Jakarta Barat itu yang diduga meninggal karena kelaparan.
Keempat mayat itu adalah seorang bapak berinisial RG (71), ibu berinisial KM (66), anak berinisial DF (42),dan paman berinisial BG (68).

Sejumlah saksi seperti warga dan keluarga korban pun diperiksa oleh polisi.
Salah satu kerluarga korban yang diperiksa polisi adalah Ris Astuti.
Ris Astuti diketahui merupakan adik kandung salah satu korban.
Ris Astuti mengungkap terkait kondisi keuangan korban.
Ris Astuti membeberkan bahwa keluarganya yang tinggal di Perumahan Citra Garden tersebut bukan termasukĀ kalangan orang susah.
Karena itu Ris Astuti tak percaya jika keluarganya disebut meninggal karena kelaparan.
Hal tersebut ia ungkap ketika datang ke Polsek Kalideres didampingi suaminya, Handoyo, pada Sabtu 12 November 2022.
Ris menjelaskan dirinya jarang berkomunikasi dengan kakaknya tersebut.
Ia terakhir berkomunikasi sekitar 5 tahun yang lalu.
"Saya selaku adik korban saja jarang komunikasi apalagi sama orang lain. Korban terlalu tertutup," kata Ris kepada wartawan di Polsek Kalideres pada Sabtu (12/11/2022).

Ris biasanya hanya berkomunikasi ketika keduanya ada yang berulang tahun.
Ia juga mengaku tak memiliki masalah dengan RM tak memiliki masalah pribadi.
"Kami sering guyon lah ibarat kakak dan adik," tambahnya.
Sementara itu Handoyo, menambahkan keluarganya maupun keluarga RM tak mengalami kesulitan ekonomi.
"Keluarga saya itu tidak terlalu sulit. Jadi bukan karena kelaparan. Kemungkinan karena dia terlalu tertutup saja tidak berinteraksi kepada siapapun. Kalau memang dia kelaparan pasti dong bisa menghubungi keluarga," ujar Handoyo selaku ipar RM.
Tak Ada Tanda Kekerasan
Tim Forensik Polri baru memeriksa organ lambung dan otot dari korban tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat.
Kepala Seksi Humas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Moch Taufik mengatakan tim forensik belum memeriksa organ lainnya selain yang disebutkan di atas.
"Sementara baru lambung sama otot ya. Untuk update terbarunya belum ada," katanya saat dihubungi TribunJakarta.com pada Sabtu (12/11/2022).
Pihaknya belum mendapatkan informasi lanjutan terkait pemeriksaan organ lain seperti hati atau limpa.
"Belum baru lambung. Belum ada informasi lagi tentang hati atau limpa," ujarnya.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Pasma Royce mengatakan tak ada tanda-tanda kekerasan dalam tubuh keempat korban.
Namun, berdasarkan pemeriksaan tim dari dokter di RS Polri Kramat Jati, lambung keempat mayat ini tidak ada makanan sejak lama.
"Bahwa mayat ini tidak ada makan dan minum cukup lama. Karena dari otot-ototnya mengecil," katanya.
Pasma melanjutkan kematian dari masing-masing jenazah memiliki waktu yang berbeda-beda.
"Jadi itu bapaknya, ibunya, iparnya semuanya di waktu yang berbeda meninggalnya. Sehingga pembusukan masing-masing berbeda-beda," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, Satu keluarga di kompleks Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, ditemukan tak bernyawa pada Kamis (10/11/2022) malam.
Polisi mengatakan penyebab kematian satu keluarga itu masih misterius.
Barang Bukti di Lokasi
Sejumlah barang bukti ditemukan polisi di lokasi tewasnya satu keluarga di dalam rumah di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Barang bukti yang ditemukan menjadi petunjuk polisi untuk bisa mengungkap kasus tersebut.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar membeberkan sejumlah barang bukti yang disita berupa telepon genggam hingga beberapa catatan.
Adapun catatan berisi struk belanjaan diduga milik para korban.
"Itu catatan biasa. Bon bekas dia belanja di (supermarket) Hari-Hari, itu sudah lama, tahun 2021," kata Syafri kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).
Selain itu, Syafri juga menemukan bedak bayi dan kapur barus dari rumah saat mengevakuasi empat jenazah itu.
Dari keterangan dari dokter, barang-barang itu biasa dipakai untuk menyamarkan bau tak sedap.
"Ditemukan ada beberapa bekas bedak bayi dan kapur barus, menurut dokter itu untuk menghilangkan bau," ungkapnya.
Namun, Syafri belum menjelaskan hubungan benda-benda itu dengan kematian korban.
Sebab, belum ada penjelasan dari dokter terkait waktu kematian para korban.
"Karena dokter belum mengatakan kematian itu kapan. Jadi belum tahu," tuturnya.
Baca juga: 5 Fakta Penemuan Mayat 1 Keluarga di Kalideres, Tak Ditemukan Darah, Sudah Lama Tak Makan dan Minum
Baca juga: Kesaksian Tetangga Terkait Kematian Misterius 4 Mayat di Kalideres, Ada Kapur Barus dalam Mangkuk
Artikel tayang di TribunJakarta.com
Baca Berita Tribun Manado disini: