Demo di Sulawesi Utara
Ratusan Mahasiswa Demo di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Imbas Penggusuran Lahan Desa Kalasey 2
Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Petani Penggarap Kalasey (Solipetra) kembali melakukan aksi demonstrasi
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas Petani Penggarap Kalasey (Solipetra) kembali melakukan aksi demonstrasi di Kantor Gubernur Sulawesi Utara, Jumat (11/11/2022).
Kedatangan mereka untuk meminta Pemprov Sulut menghentikan penggusuran paksa di lahan perkebunan di desa Kalasey 2.
Dalam orasinya mereka menyampaikan jika lahan tersebut produktif dan menghasilkan berbagai komoditas perkebunan yang mempunyai nilai ekonomi untuk menghidupi petani.
Kemudian, menurut para mahasiswa lahan tersebut masih dalam proses hukum tingkat kasasi mahkamah agung, hingga mereka menyebut Pemprov tidak menghargai proses hukum.
Selanjutnya, aparat gabungan saat pelaksanaan eksekusi diduga telah melakukan kekerasan kepada warga.
"Tindakan ini adalah tindakan di luar hukum dimana proses penangkapan tidak bisa dilakukan sembarangan,"ujar para Mahasiswa.
Oleh karenanya mereka meminta Pemprov Sulut menghentikan proses penggusuran paksa dan menghormati upaya hukum yang berproses, serta harus bertanggung jawab atas proses pemiskinan paksa yang dilakukan buntut dari penggusuran lahan pertanian.
"Kami juga menuntut Polda Sulut segera menarik pasukan dari lahan pertanian dan menghentikan upaya intimidasi, serta bertanggung jawab atas tindakan kekerasan yang dilakukan," jelasnya. (Ren)
Baca juga: Porprov ke-XI, Big Macth Cabor Sepakbola, Pertemukan Bitung vs Tuan Rumah Bolaang Mongondow
Baca juga: Kisah Klenteng Kwan Im Bersisian dengan Waruga Toar Lumimuut di Minahasa Sulawesi Utara