Kisah Asma TKW di Arab Saudi, Buka Puasa dengan Air Putih Saja Lalu Nikmati Makanan Sisa Majikan
Asma menjelaskan bahwa setiap hendak makan, mereka harus menunggu terlebih dahulu majikannya selesai makan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Setiap Tenaga Kerja Wanita (TKW) Indonesia memiliki pengalaman yang berbeda-beda.
Ada yang mendapat perlakuan yang baik, namun ada pula yang mendapat perlakuan tak menyenangkan.
Tak jarang TKW mendapat siksaan dari majikan, atau mendapatkan waktu kerja melebihi batas normal, dan masih banyak lagi.
Baca juga: Sosok Misiyah Rani TKW di AS, Disayang Majikan Hingga Tak Boleh Pulang, Gajinya Sampai 1200 Dollar
Halimah saat sibuk mencuci piring sembari menunggu makanan sisa majikan (YouTube Asma family)
Asma dan Halimah TKW di Arab juga mendapatkan perlakuan yang berbeda.
Mereka menceritakan pengalaman saat menjalani ibadah puasa.
Saat berbuka puasa Asma hanya mengonsumsi air putih saja.
tak seperti tradisi kebanyakan warga Indonesia, makan bersama dengan sajian manis dan lezat.
Di Arab Saudi ia justru menunuggu makanan sisa dari majikan.
Baca juga: Cerita Kesedihan Kakek Rayakan Ulang Tahun ke 103, Hanya Ditemani TKW
Perjuangan TKI perempuan bernama Asma dan Halimah untuk mencari nafkah, rela terbang hingga ke negera Arab.
Jauh dari keluarga menjadi resiko yang harus mereka terima demi pundi-pundi rupiah.
Tak selalu senang, TKI perempuan ini kerap mengalami beberapa keadaan yang kurang menyenangkan.
Seperti dalam kanal YouTube pribadinya, Asma family, TKI perempuan ini memperlihatkan kala ia dan rekannya hendak berbuka puasa.
Baca juga: Sosok Dijah Janda Cantik TKW di Hongkong, Cerai Lantaran Kerja di Luar Negeri, Kini Cari Calon Suami
Makanan sisa yang akan menjadi menu buka puasa Asma dan Halimah, TKI di Arab (YouTube Asma family)
Meski sudah memasuki waktu berbuka puasa, kedua TKI perempuan ini belum diberi makanan.
Mereka diminta untuk menunggu makanan sisa yang akan diberikan oleh majikannya.
"Sudah buka puasa?" tanya Asma kepada Halimah, rekannya sesama TKI di Arab Saudi.
"Belum, nggak dikasih makan," celetuk Halimah sembari membereskan dapur.
"Iya, katanya suruh nunggu sisa dari meja makan tadi, ya Allah, seperti ini ya kalau jadi seorang TKW ya di Arab Saudi," urai Asma.
Asma menjelaskan bahwa setiap hendak makan, mereka harus menunggu terlebih dahulu majikannya selesai makan.
Setelah itu barulah mereka berkesempatan untuk makan makanan sisa majikan tadi.
"Di Arab Saudi ini bukan enak bu Halimah jadi seorang TKW ya, ini aja makanan masih suruh nunggu makanan majikanya," kata Asma.
"Kalau majikannya sudah makan katanya nanti habis itu disuruh ambil, baru disuruh makan," tambah Asma.
Nampak ada beberaja macam menu berbuka puasa saat itu yang tersisa dari majikannya.
Sambil berdiri, Halimah dan Asma menyantap lahap menu buka puasanya saat itu.
"Mau makan dulu, dari tadi kerja trus, baru buka pausa ini," kata Asma.
"Makannya terlambat, disuruh nunggu habis madam-madam makan semua, baru kita makan, cuma minum air tadi buat buka puasa," urai Asma.
Selesai makan, kedua TKI perempuan ini harus kembali bekerja.
Beberapa piring terlihat sudah menumpuk di dapur.
Tidak hanya itu, kotoran sehabis masak pun harus segera mereka bersihkan malam itu juga.
Terlihat seorang TKI perempuan bernama Halimah menggosok-gosok kompor untuk menghilangkan sisa-sisa kotoran sehabis masak.
Sementara Asma bertugas untuk mengelap piring yang habis dicuci.
"Hari ini capek banget ya, Asma ini ngelap-ngelap piring di sini, bu Halimah sudah goyang dombret, seperti itu ngelap kompornya," tutur Asma.
TKI perempuan bernama Asma mengatakan bahwa saat-saat bulan Ramadhan, pekerjaan mereka cenderung terasa lebih berat.
Hal ini dikarenakan mereka harus menahan lapar dengan beban kerja yang sama, bahkan lebih.
Terlebih saat berbuka puasa, mereka tidak bisa langsung makan, melankan menunggu terlebih dahulu.
"Kalau Ramadhan capeknya full banget, hari ini buka di majikan tapi kurang sempurna," kata Amsa.
"Karena apa? Buka puasanya habis nungguin madam buka dulu, baru kita makan,"
"Udah kenyang sama air disuruh makan, ya Allah, tidak gampang jadi seorang TKW ya," tutur Asma.
Sembari bekerja mengelap piring yang bertumpukan, Asma terus bercerita meluapkan keluh-kesahnya.
Beruntung selama bekerja di sana, Asma tidak sendiri, ia dipekerjakan berdua dengan Halimah.
Sehingga beban kerja yang berat, dapat mereka kerja bersama-sama agar lebih ringan.
Setelah selesai, Asma memperlihatkan hasil kerja mereka di dapur.
Semua alat nampak bersih dan tertata dengan rapi.
"Alhamdulillah kerjaan hari ini selesai, kelar, bersih semua," kata Asma.
(Posbelitung.co/Fitri Wahyuni)
Artikel ini telah tayang di PosBelitung.co