Desa Kalasey 2
Cerita Warga Desa Kalasey 2 Sulawesi Utara, dari Kerja di PT Asiatik hingga jadi Petani
Cerita Warga Desa Kalasey 2 Minahasa Sulawesi Utara, dari Kerja di PT Asiatik hingga jadi Petani.
Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Curahan hati disampaikan oleh warga Desa Kalasey 2, usai aparat gabungan melakukan eksekusi pengamanan aset milik Pemerintah provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara.
Refly Songke mengaku di daerah ini awalnya didirikan perusahaan bernama PT Asiatik, dan warga bekerja di situ.
Namun pada tahun 1980 perusahan tersebut ditutup.
Mereka lalu beralih kerja menjadi seorang petani dan diperintahkan untuk mengolahnya di daerah perusahaan yang telah ditutup itu.
"Pada waktu Gubernur Mantik kami diberikan cangkul, parang dan sekop dan kami berkebun.
Jadi ini sudah turun temurun dilakukan," jelas Refly Songke.
Refly Songke kaget saat beberapa orang datang dan menyampaikan jika tanah ini milik pemerintah provinsi.
"Kami saling adu mulut dan kami sampaikan jika ini tanah Negara," ujar Refly Songke.
Seiring dengan berjalannya waktu beberapa lahan sudah diberikan kepada pihak Bakamla, Brimob dan Rumah Sakit Ratumbuysang.
Namun mereka menyayangkan sejumlah janji baik pemberian sertifikat serta uang ganti rugi tidak diberikan.
"Mereka membodohi kami terus.
Dan kami tidak ada ganti rugi, torang tidak tau akan kemana lagi," jelas Refly Songke.
Refly Songke pun menuntut janji Pemerintah untuk mensejahterakan rakyat.
"Kalau dilihat sekarang malah membuat susah, dan kami akan terus mencegah agar pekerjaan ini tidak akan berlanjut," jelas Refly Songke.
Saling Dorong dengan Aparat