Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jalan di Aceh Tamiang Lumpuh Akibat Banjir, Pemkab Salurkan Bantuan Mengunakan Helikopter

Kelangkahan sembako di di kampung yang terisolir akibat banjir, pemkab Aceh Tamiang gunakan helikopter untuk mengantar bahan makanan kepada masyarakat

Editor: Erlina Langi
kolase Tribunamnado.co.id
Jalan di Aceh Tamiang Lumpuh Akibat Banjir, Pemkab Salurkan Bantuan Mengunakan Helikopter 

TRIBUNMANADO.CO.ID Curah hujan yang cukup tinggi mengakibatkan banjir landa Aceh Tamiang

Banjir ini diketahui terjadi di kampung yang masih terisolir.

Hal tersebut membuat pemkab Aceh Tamiang sulit menyalurkan bantuan

Akibatnya terjadi kelangkahan sembako 

Mengatasi masalah tersebut pemkab Aceh Tamiang mengambil solusi dengan salurkan bantuan menguunakan helikopter untuk mengantar bahan makanan kepada masyarakat di kampung yang masih terisolir akibat dilanda banjir.

Baca juga: Gempa Terkini Siang Ini Minggu 6 November 2022, Baru Saja Guncang Yogyakarta

Baca juga: Anggota DPRD Sulawesi Utara Cindy Wurangian Soroti RSUD Milik Pemprov, Jalan Becek hingga Atap Bocor

helikopter untuk mengantar bahan makanan kepada masyarakat korban banjir Aceh
Petugas menurunkan bantuan dari helikopter untuk korban banjir yang masih terisolir di Lapangan Kampung Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu, Aceh Tamiang, pada Sabtu (5/11/2022).

Helikopter yang digunkaan tersebut dipinjamkan oleh sebuah perusahaan kelapa sawit hasil lobi yang dilakukan Bupati Aceh Tamiang, Mursil, di Singapura.

Mursil, kepada Serambi, kemarin, mengungkapkan helikopter milik PT Musim Mas, itu seharusnya mulai beroperasi pada Jumat (4/11/2022).

Namun, karena kondisi cuaca terlalu riskan, maka penyaluran bantuan harus mundur satu hari.

Mursil mengungkapkan, dirinya melobi peminjaman helikopter ini untuk mempercepat proses pendistribusian bantuan ke wilayah terisolir.

Berdasarkan data Badan Penanggulang Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tamiang, sebanyak 70 kampung hingga Sabtu (5/11/2022) masih terisolir akibat banjir.

“Untuk menuju ke sana memang harus melalui jalur udara, terlalu berisiko bila memaksakan diri memakai jalur darat,” ungkap Mursil.

Dia mengungkapkan kepercayaan pihak perusahaan meminjamkan helikopter ini berkat lobi di Singapura.

Ketika banjir melanda Aceh Tamiang, menurut Mursil, dirinya sedang berada di Singapura untuk memenuhi undangan PT Unilever menjadi pembicara pada diskusi bertema ‘Di Alam Kita, Melindungi Hutan dan Mendukung Mata Pencaharian.

’ “Saya diundang sebagai pembicara berkat hubungan Pemkab Aceh Tamiang yang sangat bagus dengan NGO yang bergerak di bidang hutan dan lingkungan,” ungkapnya.

Pertemuan itu, tambah Mursil, kemudian dimanfaatkannya untuk melobi peminjaman helikopter milik PT Musim Mas.

Pendistribusian bantuan logistik pada hari pertama, menurut Bupati, belum maksimal karena terkendala pada titik koordinat.

Sistem yang dimiliki helikopter, sebutnya, tidak bisa membaca titik koordinat yang dikirim oleh pihak kecamatan.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Info Cuaca Buruk Rabu 2 November 2022, Aceh hingga Sulawesi Utara Waspada

Mursil menambahkan, pendistribusian bantuan akan dilanjutkan beesok (hari ini-red) dengan melibatkan Kodim 0117/Aceh Tamiang.

“Yang bisa menentukan titik koordinat hanya TNI, makanya besok (hari ini-red) kita akan berkoordinasi dengan pihak Kodim,” imbuh Bupati Aceh Tamiang.

Ia meminta semua camat yang di wilayahnya masih ada kampumg yang terisolir agar mengirim titik koordinat lokasi pendaratan helikopter.

“Kirimkan ke posko BPBD Aceh Tamiang, sudah ada nomor kontak layanannya,” kata Mursil.

Adapun bantuan yang diantar dengan helikopter kemarin baru di Kampung Kaloy, Kecamatan Tamiang Hulu.

Pengungsi hampir 10 ribu orang

Hingga kemarin atau hari keenam banjir melanda Aceh Tamiang, sudah 138 kampung atau desa yang terendam.

Berdasarkan data BPBD setempat, dari 138 desa yang terendam itu, 70 kampung di antaranya masih terisolir.

Secara umum, banjir Aceh Tamiang masih menerjang seluruh kecamatan atau 12 kecamatan yang ada di kabupaten itu.

Kawasan terparah berada di Kecamatan Karang Baru, di mana banjir merendam 55 kampung, kemudian Kecamtan Bendahara dengan 49 kampung, dan Kecamatan Kejuruan Muda dengan 42 kampung.

Adapun jumlah pengungsi akibat banjir hampir mencapai 10 ribu orang atau tepatnya 9.526 jiwa.

Pengungsi tersebut saat ini ditampung pada 257 titik atau posko.

Kendaraan terjebak banjir Sementara itu, sejumlah polisi di Pos Batas Polsek Kejuruan Muda bersama personel marinir dan warga setempat membantu kendaraan yang terjebak banjir di perbatasan Aceh Tamiang tepatnya Jalan Medan-Banda Aceh, Simpang Karang Jadi, Desa Seumadam, pada Sabtu (5/11/2022).

Berdasarkan laporan Kapolres Aceh Tamiang, AKBP Imam Asfali, yang disampaikan Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, sejumlah kendaraan yang terjebak banjir di lokasi itu mogok akibat genangan yang tingginya sekitar 130 Centimeter (cm) atau setinggi dada orang dewasa.

"Sejumlah kendaraan yang terjebak banjir dan mogok tersebut langsung dibantu sejumlah polisi bersama personel marinir dan warga setempat yang dimulai sekitar pukul 13.00 WIB hingga selesai.

Hal itu dilakukan supaya arus lalu lintas dapat lancar kembali," ungkap Kabid Humas.

Salurkan bantuan

Pemerintah Aceh dan Polda Aceh secara bersamaan menyalurkan bantuan untuk korban banjir di Aceh Tamiang pada Sabtu (5/11/2022) siang.

Bantuan berupa bahan pangan itu disalurkan secara terpadu ke Posko Siaga Banjir di Kantor BPBD Aceh Tamiang.

Bantuan dari Pemerintah Aceh ini diserahkan oleh Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Dr Ilyas.

Sedangkan bantuan dari Polda Aceh diserahkan oleh Karo Ops, Kombes Agus Sarjito.

Seluruh bantuan itu diterima Bupati Aceh Tamiang, Mursil, dengan disaksikan oleh unsur Forkopimda setempat.

Di antaranya, Kapolres AKBP Imam Asfali dan Dandim 0117/Aceh Tamiang, Letkol Czi Alfian Rachmad Purnamasidi.

Kalak BPBA, Dr Ilyas, mengatakan, bantuan yang mereka salurkan ada beberapa item.

Seperti beras 1.000 sak, air mineral 200 dus, gula pasir 200 Kilogram, mi instan 300 dus, minyak goreng 300 liter, telur 1.800 liter, ikan kaleng 6.000 kaleng, kecap 100 botol, dan sambal 100 botol.

“Dampak banjir Aceh Tamiang memang besar.

Harapan kita bantuan ini bisa meringankan beban masyarakat yang menjadi korban,” kata Ilyas.

Karo Ops Polda Aceh, Kombes Agus Sarjito, menambahkan, dalam kunjungan ini pihaknya mewakili Kapolda Aceh, Irjen Pol Drs Ahmad Haydar SH MM.

Selain mendistribusikan beras sebanyak 6 ton, sebut Agus Sarjito, Polda Aceh juga menyerahkan tiga dus obat-obatan.

Obat-obatan itu untuk persiapan bila warga di lokasi banjir yang sakit.

Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Pol Winardy, menjelaskan, Karo Ops dan rombongan dengan didampingi Danrem 011 Lilawangsa dan Forkopimda Aceh Tamiang juga meninjau prngungsi banjir di GOR Tamiang Sport Center, kawasan Desa Tanah Terban, Kecamatan Karang Baru.

Rombongan tersebut juga melihat langsung situasi banjir pada beberapa titik.

Salah satunya di Desa Suka Jadi, Kecamatan Karang Baru.

(*)

Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com  

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved