Sulawesi Utara
Soroti Kasus Korupsi, GTI Sulawesi Utara Sampaikan Beberpa Harapan Kepada Kapolda Sulut yang Baru
GTI Sulawesi Utara menyoroti kasus korupsi di Sulut. Mereka berharap Kapolda Sulut yang baru bisa menunjukkan kinerja bagus di pemberantasan korupsi.
Penulis: Indra Wahyudi Lapa | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, BOLSEL - Garda Tipikor Indonesia Sulawesi Utara (GTI Sulut) selidiki beberapa kasus korupsi di sejumlah daerah.
"Kami adalah LSM yang konsennya fokusnya pada kasus tindak pidana korupsi," ujar Bendahara GTI Sulut, Pengasihan Susanto Amisan, ketika diwawancarai Tribunmanado.co.id, Kamis (27/10/2022).
Susanto mengatakan, dalam upaya-upaya pemberantasan, tentu tidak hanya menjadi ranahnya penegakan hukum saja.
“Tapi semua stakeholder, termasuk kami dan upaya kita sama-sama memberikan edukasi kepada masyarakat agar kita sama-sama memerangi perilaku-perilaku korupsi,” tambahnya.
Ia mengatakan, apalagi sekarang sudah ada Kapolda Sulut baru, tentu banyak harapan yang diinginkan oleh masyarakat Sulawesi Utara.
“GTI Sulut ucapkan selamat datang di Bumi Nyiur Melambai. Selamat bertugas, semoga bisa melakukan tindakan penindakan hukum di berbagai lini,” pintanya.
Baca juga: Gempa Terkini Sore Ini Kamis 3 November 2022, Baru Saja Guncang di Laut, Berikut Info BMKG Lokasinya
Baca juga: Angelina Sondakh Kenang Obrolan Terakhir dengan Sang Ayah, Mendiang Lucky Sondakh Tanyakan Hal Ini
Ia menambahkan, sejauh ini pihaknya lebih menyoroti kasus di Polda Sulut, yang kemudian menjadi perhatian publik.
“Kami mendapatkan aduan dari masyarakat. Ada juga yang menarik dalam kegiatan KPK kemarin, mereka sempat merilis dalam materinya itu sudah cukup banyak yang diadukan ke KPK,” ungkapnya.
“Dan KPK hari ini lagi melakukan penelitian terhadap kebenaran tersebut. Dimana, yang tertinggi kemarin kalau tidak salah itu di Kabupaten Kepulauan Talaud. Itu laporan terbanyak dugaan tindak pidana korupsi yang masuk ke KPK,” tambah dia.

Santo pun banyak berharap kepada Kapolda Sulut yang baru karena merupakan mantan Direktur Penyidik di KPK.
“Kami belum mengetahui kasus-kasus apa itu, tapi yang didapatkan informasi dari KPK itu dari aduan tindak pidana korupsi di kepulauan Talaud. Kalau tidak salah ada sembilan laporan yang masuk”
“Ini kan baru sifat laporan, artinya masih ada proses verifikasi apakah benar atau tidak. Masyarakat pun berharap kepolisian bisa menunjukkan kinerjanya,” pungkasnya.(*)