Bolmong Sulawesi Utara
Terkait Penggunaan Obat Sirup Anak, Kadis Bolmong: Sudah Diintruksikan ke Puskesmas untuk Pemantauan
Terkait penggunaan obat sirup untuk anak, diseriusi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow, Selasa (25/10/2022).
Penulis: Sujarpin Dondo | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Terkait penggunaan obat sirup untuk anak, diseriusi Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bolaang Mongondow, Selasa (25/10/2022).
Hal ini diungkapkan kepala Dinas Kesehatan Bolmong Julin Papulin bahwa penggunaan obat sirup di Puskesmas sudah diintruksikan untuk di hentikan sementara.
Iya sudah di infokan untuk dihentikan semenjak keluarnya surat edaran tersebut," ucapnya.
Julin juga menambahkan bahwa untuk pemantauan di Apotik atau fasilitas kesehatan lainnya juga melibatkan pihak puskesmas.
" Untuk memantau fasilitas kesehatan lainnya agar tidak mendistribusikan obat cair ini kami berkoordinasi dengan puskesmas agar turun langsung ke lapangan," katanya.
Julin menjelaskan bahwa hal ini dilakukan karena bagaimana pun juga puskesmas yang paling tau kondisi serta fasilitas kesehatan di wilayahnya.
"Mereka paling tau wilayah, dan bagaimana pun juga kan fasilitas kesehatan lainnya juga mendapat surat edaran yang dimaksud," tandasnya.
Daftar Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi dan Telah Diizinkan Kemenkes
Daftar obat sirup yang aman dikonsumsi kembali setelah kasus gangguan ginjal merebak di beberapa wilayah Indonesia.
Dugaan banyaknya pasien penderita gangguan ginjal karena disebabkan resep obat sirup yang berbahaya.
Kabar terbaru, Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) telah menjelaskan jenis obat sirup yang aman dikonsumsi.
Dikabarkan, Kemenkes menyampaikan, fasilitas kesehatan dapat meresepkan lagi 156 obat sirup yang sudah dinyatakan aman dari zat pelarut tambahan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Hal ini tertuang dalam Surat Plt. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan No. SR.01.05/III/3461/2022 tanggal 18 Oktober 2022, tentang Petunjuk Penggunaan Obat Sediaan Cair/ Sirup pada Anak dalam rangka Pencegahan Peningkatan Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA)/(Atypical Progressive Acute Kidney Injury).
Juru Bicara Kementerian Kesehatan dr. M Syahril mengatakan, obat-obatan sirup ini dipastikan tidak menggunakan Propilen Glikol, Polietilen Glikol, Sorbitol, Dan/Atau Gliserin/Gliserol, dan aman sepanjang digunakan sesuai aturan pakai.
"(Boleh diresepkan kembali) Jenis obat yang boleh digunakan sesuai dengan rekomendasi Badan POM," kata Syahril dalam siaran pers, Selasa (25/10/2022).
Daftar 156 obat sirup tanpa zat pelarut tambahan, terdiri dari 133 obat yang ditelusuri dari data registrasi BPOM dan 23 obat dari 102 daftar obat Kemenkes yang ditemukan di rumah pasien.
Selain itu, tenaga kesehatan juga dapat meresepkan atau memberikan 12 obat yang sulit digantikan dengan sediaan lain sampai didapatkan hasil pengujian dan diumumkan oleh BPOM RI.
"12 merk obat yang mengandung zat aktif asam valporat, sidenafil, dan kloralhidrat dapat digunakan,
tentunya pemanfaatannya harus melalui monitoring terapi oleh tenaga kesehatan" ujar Syahril.
Syahril menyatakan, apotek dan toko obat dapat menjual bebas dan/atau bebas terbatas kepada masyarakat sebagaimana tercantum dalam sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Namun, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan harus melakukan pengawasan
dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan penggunaan obat sirup sesuai dengan kewenangan masing-masing.
"Kementerian kesehatan RI akan mengeluarkan surat pemberitahuan kembali setelah diperoleh hasil pengujian Badan POM RI atas jenis obat obatan sirup lainnya" katanya.
Berikut ini daftar 23 obat boleh diresepkan lagi:
Alerfed Syrup (Guardian Pharmatama)
Amoxan (Sanbe farma)
Amoxicilin (Mersifarma TM)
Azithromycin Syrup (Natura/Quantum Labs)
Cazetin (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
Cefacef Syrup (Caprifarmindo Labs)
Cefspan syrup (Kalbe Farma)
Cetirizin (Novapharin)
Devosix drop 15 ml (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
Domperidon Sirup (Afi Farma)
Etamox syrup (Errita Pharma)
Interzinc (Interbat)
Nytex (Pharos)
Omemox (Mutiara Mukti Farma)
Rhinos Neo drop (Dexa Medica)
Vestein (Erdostein) (Kalbe)
Yusimox (Ifras Pharmaceutical Laboratories)
Zinc Syrup (Afi Farma)
Zincpro syrup (Hexpharm Jaya)
Zibramax (Guardian Pharmatama)
Renalyte (Pratapa Nirmala)
Amoksisilin (-)
Eritromisin (-)
Baca juga: Wanita Berusia 52 Tahun Tewas Dimakan Ular Piton, Saat Perut Ular Dibelah Terungkap Kondisi Jasad
Baca juga: Sebelum Hilang di Manado Sulut, Balita Eca Ternyata Sedang Sakit Diare