Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Polda Sulut

Tantangan yang Menanti Setyo Budiyanto sebagai Kapolda Sulut: Kasus Mafia BBM hingga Tambang Ilegal

Kasus mafia BBM, tambang ilegal hingga judi online di Sulut jadi bagian tantangan yang menanti Kapolda Sulut Setyo Budianto.

Penulis: Rhendi Umar | Editor: Rizali Posumah
Rhendi Umar/Tribun Manado
Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto tiba di Bandara Sam Ratulangi Kota Manado Sulawesi Utara - Tantangan yang Menanti Setyo Budianto di Sulawesi Utara: Kasus Mafia BBM hingga Tambang Ilegal 

"Itu hal yang lumrah, dan biasanya ada petugas dari Polsek yang selalu main," tegasnya.

Sementara itu Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast menyebut penindakan akan tetap dilakukan.

"Kita juga akan melakukan pembinaan kepada warga masyarakat, khususnya para penambang yang berskala kecil dalam soal mengurus izin, terlebih soal keamanan para penambang," jelasnya

Abast menambahkan, jika kepolisian akan bersinergi dengan berbagai instansi lintas sektor, stakeholder yang ada, baik ditingkat RT dan RW, desa, kecamatan, kabupaten kota, maupun provinsi. 

"Polisi tidak bisa sendiri, ini menjadi tanggung jawab kita bersama, untuk warga masyarakat agar dapat memberikan edukasi soal perizinan pertambangan rakyat,"ujarnya.

Mafia BBM

Mafia BBM perlu menjadi sorotan saat ini dari Kapolda Sulut

Tak sedikit masyarakat mengeluh kehabisan stok BBM Solar di SPBU. 

Bahkan akibat memburu solar hingga mengakibatkan kemacetan

Kemacetan semakin parah karena volume kendaraan padat bersamaan dengan waktu berangkat kerja. 

Warga pengguna jalan, Marlon mengatakan antrean truk pembeli solar di SPBU Winangun membuat kendaraan di jalan tersebut menjadi macet. 

”Memang membuat kemacetan karena yang antre truk besar. Sebagai pengguna jalan merasa terganggu, karena saat saya melintas di jalan Winangun ini, jalan menjadi sempit. Belum lagi aktifitas kendaraan di jalab raya Manado-Tomohon sangat padat," ucap Marlon. 

Ia menambahkan bahwa kemacetan ini terjadi setiap hari. 

"Apalagi di jam-jam padat. Depe macet panjang baik dari arah Pineleng atau dari arah Karombasan. Kita mengharapakan ada pengawasan dari aparat kepolisian atau instansi terkait lainnya," jelas Marlon. 

Sopir truk Edward mengatakan mau tidak mau memang mengantre karena tidak boleh beli pakai jeriken, jadi harus bawa kendaraannya. 

Sumber: Tribun Manado
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved