Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah

Kisah Mantan Presiden Amerika yang Nyaris Dieksekusi Tentara Jepang di Perang Dunia II

Berikut Kisah Mantan Presiden Amerika yang Nyaris Dieksekusi Tentara Jepang di Perang Dunia II.

Editor: Rizali Posumah
HO/skyhistory
Sebuah foto yang mengabadikan Prajurit Angkatan Laut Kekaisaran Jepang di Masa Perang Dunia II - Kisah Mantan Presiden Amerika yang Nyaris Dieksekusi Tentara Jepang di Perang Dunia II 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ini kisah tentang mantan Presiden Amerika Serikat yang lolos dari pembantaian Jepang di masa Perang Dunia II. 

Sebagaimana dilansir dari thevintagenews.com pada Sabtu (22/10/2022), saat itu, ada ada sebuah pulau bernama Chichi Jima.

Pulau ini berjarak 700 mil dari selatan Kota Tokyo, Jepang.

Banyak tentara Jepang yang berada di pulau ini yang siap menyiksa dan mengeksekusi tentara sekutu yang ditangkap. 

Naas, di bulan September 1944, sembilan pesawat Amerika yang menyerang instalasi Jepang ditembak jatuh oleh pasukan Jepang yang ditempatkan di Pulau Chichi Jima.

Kesembilan pilot berhasil melarikan diri dari pesawat mereka ke perairan Pasifik.

Beberapa dari mereka secara naluriah berenang menuju pulau itu. Sementara yang lain ditangkap oleh Jepang dan dibawa ke pulau itu sebagai tawanan.

Tapi salah satu dari sembilan pilot memutuskan untuk membuang pesawatnya yang rusak lebih jauh dari pulau daripada yang lain.

Dengan luka di kepala yang terbuka, ia berhasil bertahan hidup di atas rakit penyelamat.

Kapal-kapal Jepang tidak dapat menangkapnya dari air karena lebih banyak pesawat Amerika yang berada di lokasi itu.

Pada akhirnya, pilot berumur 20 tahun ini diselamatkan oleh kapal selam penjaga pantai USS Finback.

Adapun nasib mengerikan dari delapan pilot lainnya telah dirahasiakan selama bertahun-tahun untuk menyelamatkan keluarga mereka dari traumatis.

Belakangan diketahui bahwa delapan penerbang dipukuli dan disiksa sebelum dipenggal.

Para pilot AS itu dieksekusi atas perintah Letnan Jenderal Yoshio Tachibana.

Penyelidikan kemudian mengungkapkan bahwa setelah eksekusi, mayat-mayat itu diserahkan ke ahli bedah pulau dan memasaknya, lalu kemudian menyajikan dagingnya kepada petugas Jepang.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved