RHK Rabu 19 Oktober 2022
BACAAN ALKITAB - Pengkhotbah 5-2 Jangan Menunda Nazar
Janji harus ditepati, hutang haruslah dibayar. Janji adalah hutang yang harus dibayar.
Penulis: Aswin_Lumintang | Editor: Aswin_Lumintang
Pengkhotbah 5-2
TRIBUNMANADO.CO.ID - Janji harus ditepati, hutang haruslah dibayar. Janji adalah hutang yang harus dibayar. Cara membayar hutang janji adalah dengan menepatinya. Jika kita menepati janji kita, maka lunaslah hutang janji kita kepada sesama, entah siapapun itu.
Janji kepada manusia haruslah ditepati. Apalagi janji kepada Allah atau nazar. Nazar yang juga dapat disinonimkan dengan kaul, adalah janji manusia kepada Allah. Nazar ini mengandung tanggungjawab iman dan moral untuk menempati dan melakukannya di hadapan Allah. Karena janji kita adalah pernyataan tekad kita yang bulat untuk melakukan sesuatu sesuai kehendak Tuhan. Nazar manusia itu haruslah ditepati.

Raja Salomo mengajarkan bahwa janji kepada manusia saja wajib ditepati, apalagi nazar atau janji kepada Tuhan. Manusia yang bernazar adalah mereka yang yakin dapat menepatinya tanpa menunda-nunda waktunya lagi.
Jadi nazar ataupun kaul tidak boleh tidak, harus ditepati.
Karena nazar jika ditepati membuahkan berkat dan kasih karunia Allah, jika ditunda atau apalagi tidak ditepati mengandung risiko penghukuman dari Allah. Jadi, nazar yang diucapkan adalah pernyataan tekad yang kuat dan bulat untuk melakukan sesuatu yang kita ucapkan maupun pikirkan di hadapan dan kepada Tuhan.
Maka ketika manusia telah menyatakan tekad nazarnya, janganlah menunda-nunda untuk menepatinya. Mengapa? Karena jika kita menunda-nunda menepati nazar kepada Tuhan, maka kita akan mengecewakan hati Allah. Karena itu jangan kecewakan hati Allah. Janganlah membuat Allah tidak senang dengan kita karena kita menunda-nunda menepati nazar kita.
Ingatlah bahwa orang yang menunda-nunda menepati nazar adalah orang bodoh di hadapan Tuhan. Apalagi mereka yang tidak menepati janjinya kepada Allah. Bahkan mengkhianati janji kekal (nazar) dengan mengabaikannya seperti sesuatu yang tidak ada gunanya. Mereka akan merasakan akibat menunda menepati nazar apalagi yang ingkar janji.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Kalau engkau bernazar kepada Allah, janganlah menunda-nunda menepatinya, karena Ia tidak senang kepada orang-orang bodoh. Tepatilah nazarmu." (ay 3)_
Salomo mengingatkan semua orang bahwa jika kita telah bernazar kepada Tuhan, maka kita telah terikat oleh nazar itu. Maka janganlah menunda-nunda waktu untuk menepatinya. Lebih cepat tentu lebih baik. Sebab itu membuktikan kita sebagai orang yang konsisten dan taat kepada Allah. Itu tentu menyenangkan hati Tuhan.
Sedangkan orang yang menunda-nunda mewujudkan nazarnya adalah orang bodoh. Orang yang tidak konsisten dan tidak dapat dipercaya. Terutama oleh Allah. Sebab Allah saja dia khianati, apalagi manusia. Padahal Allah menghendaki kita untuk konsisten dan taat kepada-Nya. Karena dengan demikian kita pasti diberkati-Nya dengan berbagai kasih karunia yang ajab dan luar biasa.
Sebaliknya, jika kita menunda nazar kita kepada Tuhan apalagi mengingkarinya, maka kita adalah orang bodoh. Tidak hanya itu. Ketika kita tidak konsisten dengan nazar kita dan tidak taat kepada Allah dengan nazar kita itu, maka itu berarti kita telah menolak berkat dan berbagai kasih karunia-Nya.
Jangan menunda apalagi mengingkari nazar kita kepada Tuhan. Sebab itu berarti menolak berkat-Nya. Tidak hanya itu. Kita akan menerima akibat dari prilaku hidup kita yang tidak setia karena menunda dan menolak menepati nazar yang kita ucapkan kepada Tuhan. Itu adalah suatu kebodohan bagi kita sebab kita selain menolak berkat-Nya, kita akan membuat hati Allah tidak senang. Maka hati-hatilah dengan nazar kita yang ditunda.
Sebagai keluarga dan jemaat Kristen yang sudah bernazar, janganlah menunda-nunda untuk menepatinya. Sebab itu tidak menyenangkan hati Allah. Allah tidak suka dengan prilaku bodoh manusia demikian. Jika kita tidak tidak menyenangkan hati Allah, itu sama saja kita membuat Allah tidak senang kepada kita bahkan marah. Itu tentu kita tidak inginkan. Kita tidak mau Allah marah apalagi murka kepada kita
Karena itu, tepatilah nazar kita. Taatlah kepada Dia. Jika kita menepati nazar kita, Kristus pasti melakukan apa yang Dia mau dalam hidup kita. Pastinya, Allah melakukan yang paling baik bagi kita, melebihi apa yang kita pikirkan, inginkan, harapkan dan butuhkan. Allah pasti menyediakan semuanya tepat dan indah pada waktunya. Amin
DOA: Tuhan Yesus, ajarlah kami konsisten menepati nazar kami kepada Tuhan dan terus mau hidup setia dan taat kepada-MU, sehinga nama Tuhan senantiasa dipuji dan dimuliakan. Amin