Manado Sulawesi Utara
Warga Manado Sulawesi Utara Keluhkan Apotek Kimia Farma, Tuding Sulit Tebus Resep Obat Generik
Warga Manado Sulawesi Utara Keluhkan Apotek Kimia Farma, Tuding Sulit Tebus Resep Obat Generik.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Warga di Kota Manado, Sulawesi Utara mengeluhkan Apotek Kimia Farma.
Warga mengeluh sulitnya mereka menebus resep obat generik di apotek BUMN tersebut.
Dr Ricky Sondakh, satu di antaranya yang mengeluh. Ia mengungkapkan, Apotek Kimia Farma tidak menyediakan sejumlah obat generik untuk masyarakat umum.
Sondakh mengalami sendiri sulit menebus resep obat generik. Kepada Tribunmanado.co.id, ia mengatakan, obat generik yang diresepkan dinyatakan habis.
"Mereka (petugas apotek) menawarkan obat paten yang memang kandungannya sama tapi harganya lebih mahal," katanya, Selasa (18/10/2022).
Katanya, hal itu dialaminya di Apotek Kimia Farma Sario dan Kimia Farma Sam Ratulangi saat hendak menebus obat orangtuanya.
"Mereka bilang generik kosong. Keluhan yang sama saya terima dari pasien saya," kata dr Sondakh yang membuka praktek di Winangun, Manado.
Menurut dia, hal itu kerap terjadi dan sudah jadi rahasia umum.
"Sebagai BUMN seharusnya Kimia Farma mengutamakan masyarakat," ujar dia.
Ia bilang, masyarakat yang sakit dirugikan ketika obat generik yang akan ditebus tak ada dan harus membeli obat paten.
"Obat paten harganya bisa sampai sepuluh kali lipat dari harga obat generik. Padahal kandungannya sama. Misalnya, Amoxicillin itu generik dan patennya Amoxan. Karena sudah merek dagang, Amoxan jauh lebih mahal," sebut dia.
Ia mengungkap, kondisi itu kerap terjadi pada pasien dengan resep obat kronis.
"Biasanya cari Amlodipine kosong, ditawarkan patennya," katanya.
Ia pun mengungkap, sejatinya Kimia Farma wajib mengutamakan kepentingan masyarakat.
Sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan no 02.02/Menkes/068/I/2010 tanggal 14 Januari 2010.