Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kisah

Kisah tentang Kejujuran Kapolri yang Akhirnya Bikin Hubungannya Renggang dengan Presiden Indonesia

Kisah tentang Kejujuran Kapolri yang Akhirnya Bikin Hubungannya Renggang dengan Presiden Indonesia.

Editor: Rizali Posumah
Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com
Ilustrasi polisi - Kisah tentang Kejujuran Kapolri yang Akhirnya Bikin Hubungannya Renggang dengan Presiden Indonesia 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Ini kisah tentang seorang Kapolri yang jujur.

Di mana karena kejujurannya itu membuat hubungannya dengan Presiden Indonesia menjadi renggang. 

Kapolri ini disukai masyarakat karena kejujurannya dan integritasnya selama masa jabatan yang singkat.

Ia menjabat sebagai Kapolri pada tahun 1968 hingga 1971. 

Kapolri tersebut adalah Hoegeng Iman Santoso alias Hoegeng.

Pada 1968, Presiden Soeharto mengangkat Hoegeng sebagai Kepala Polri menggantikan Soetjipto Yudodihardjo.

Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso.
Jenderal (Purn) Hoegeng Imam Santoso. (Istimewa/intisari)

Meski Hoegeng banyak berhubungan dengan para petinggi negeri, tak terkecuali Presiden Soeharto, hubungan mereka tidak harmonis.

Dalam artikel yang ditulis Rosihan Anwar, "In Memorian Hoegeng Imam Santoso" yang dimuat di Harian Kompas, 15 Juli 2004, menyebutkan, pada masa itu kasus penyelundupan merajalela. 

Di antara yang terkenal adalah kasus penyelundupan mobil mewah yang didalangi oleh Robby Tjahyadi atau Sie Tjie It.

Pada 1971, Hoegeng mengumumkan keberhasilannya dalam membekuk penyelundupan mobil mewah melalui Pelabuhan Tanjung Priok.

Foto Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Mantan Kapolri di Era Soeharto.
Foto Jenderal Hoegeng Imam Santoso, Mantan Kapolri di Era Soeharto. (goodneswfromindonesia)

Klimaks ketidakharmonisan Hoegeng dan Soeharto terjadi ketika polisi menyelidiki kasus penyelundupan mobil mewah  tersebut dan Hoegeng mendapati Robby keluar dari ruang tamu rumah Soeharto ketika hendak melaporkan kasus tersebut.

Ia pun batal menemui Soeharto.

Mobil-mobil itu dimasukkan dengan perlindungan tentara dan ternyata, pengungkapan kasus itu mempercepat pemberhentiannya sebagai Kepala Polri.

Soeharto beralasan, pemberhentian Hoegeng tersebut adalah untuk regenerasi.

Jenderal Hoegeng, Kapolri di era orde baru Presiden Soeharto.
Jenderal Hoegeng, Kapolri di era orde baru Presiden Soeharto. (Tangkap layar @videosejarah)

Selepas itu, Hoegang sebenarnya ditawari menjadi duta besar oleh Soeharto, tetapi ia menolaknya.

"Saya menolak penugasan saya sebagai duta besar di luar negeri, karena saya merasa tidak capable untuk tugas itu," kata Hoegang, dikutip dari pemberitaan Harian Kompas, 15 September 1971.

"Saya mau pikir keluarga saya dulu. Kedua anak saya masih sekolah dan kalau saya ke luar negeri, studi mereka bisa kacau," lanjut dia.

Namun Hoegeng bersedia diberi posisi apa pun asal di dalam negeri. Soeharto menyatakan tidak ada jabatan yang bisa diisi oleh Hoegeng.

Hoegeng memutuskan untuk keluar, tepatnya pada 2 Oktober 1971, dia resmi menanggalkan posisinya sebagai Kapolri.

SUMBER: https://intisari.grid.id/read/033528705/kejujuran-kapolri-jenderal-hoegeng-bikin-hubungannya-renggang-dengan-soeharto?page=all

Gempa Bumi Hari Ini Senin 17 Oktober 2022, Getarkan Indonesia 7 Kali, Info Terkini Gempa BMKG

Hotel The Sentra Manado Hadir di Wedding Expo Mantos 3, Beri Potongan Harga dan Cashback Rp 10 Juta

Kecelakaan Maut di Jalan Raya Cilincing, Lansia Tewas Tertabrak Truk, Korban Menerobos Lampu Merah

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved