Kajian Islam
Penjelasan Ustadz Adi Hidayat Apa yang Akan Didapat Jika Umat Islam Rutin Baca Alquran
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan ganjaran pahala mengkaji dan membaca Alquran bagi umat Islam.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Al-Qur'an atau Qur'an, adalah sebuah kitab suci utama dalam agama Islam Kalam Allah SWT, yang dipercayai Muslim bahwa kitab ini diturunkan oleh Allah, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah 114 surah dan setiap surahnya terbagi ke dalam beberapa ayat.
Al-Qur'an adalah kitab sucinya umat islam, yang di turunkan sebagai wahyu kepada Nabi Muhammad SAW .
Al-Qur'an adalah kalamullah yang kodim, artinya tidak ada keraguan sedikitpun dalam penciptaanya.
Ada banyak manfaat yang akan didapat jika kita membaca Alquran.
Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan ganjaran pahala mengkaji dan membaca Alquran bagi umat Islam.
Dikatakan Ustadz Adi Hidayat membaca Alquran berfungsi menerangkan pikiran dan meluruskan niat hanya kepada Allah SWT.
Selain membaca, utamanya mengkaji Alquran dikatakan pendakwah yang disapa UAH akan mendapatkan keutamaan dan ganjaran pahala berlipat dari Allah SWT.
Manusia selalu diujis berbagai cobaan dala hidup, dan kerap berimbas pada hati dan pikiran yang tak tenang.
Selain disebabkan masalah atau persoalan hidup, hati yang tak tenang bisa jadi adalah buah dari sikap dan sifat buruk yang dimiliki seseorang misalnya iri dan dengki sehingga mengendap menjadi penyakit hati.
Dalam membersihkan hati dan pikiran yang kacau, maka hendaknya senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pendekatan diri kepada Sang Pencipta di antaranya meningkatkan amal ibadah dan bertaubat kepada Allah SWT.
Ustadz Adi Hidayat menerangkan cara membersihkan hati dan pikiran sekaligus meluruskan niat, setidaknya ada lima hal yang dapat diterapkan dan dicontohkan kepada anak-cucu.
"Yang pertama banyak membaca dan mengkaji Alquran, fungsi membaca dan memahami bacaan Quran salah satunya membersihkan penyakit di dalam jiwa kita," jelas pendakwah yang karib disapa UAH dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Ingat Akhirat.
Selain obat fisik ada obat jiwa, yang memang sudah tidak bisa ditangani oleh makhluk, ini disebut puncak segala penawar dinamakan dengan Syifa.
Keutamaan Alquran adalah penghilang penyakit-penyakit di dalam jiwa sekaligus mampu menyembuhkan penyakit fisik yang sudah tidak bisa ditangani obat.
Dalil Alquran adalah obat atau penawar penyakit hati ialah Surat Al-Isra Ayat 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Arab-Latin: Wa nunazzilu minal-qur`āni mā huwa syifā`uw wa raḥmatul lil-mu`minīna wa lā yazīduẓ-ẓālimīna illā khasārā

Artinya: Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.
"Di antara ayat-ayat Quran, yang sering dibaca, dipahami dengan baik, dan diamalkan kandungannya maka jadi penawar bagi penyakit-penyakit jiwa, yang sering meresap ke dalam diri," terangnya.
Sekaligus menjadi rahmat atas setiap aktivitas yang dijalani sehari-hari. Orang yang hafal Quran rata-rata sulit lupa karena ingatannya terbuka.
Ada tiga amalan yang sifatnya unik dan pahalnya besar, ibadah yang dilakukan tidak melahirkan rasa bosan, tapi cepat mendatangkan rasa kantuk adalah baca Quran.
"Yang kedua, satu amalan yang dilakukan saat bersamaan mengingat suatu yang lupa sekaligus melupan sesuatu yang diingat, yakni shalat, saat bertakbir seharusnya ingat jumlah rakaat, namun bisa lupa dan di saat bersamaan bisa mengingat sesuatu yang lupa misalnya lupa menaruh kunci jadi ingat kembali," urainya.
Dan yang ketiga, amalan yang semuanya bagus bila dilakuan merekatkan yang renggang sekaligus merenggangkan sesuatu yang rekat, adalah nikah.
Selanjutnya adalah memperbanyak shalat malam, misalnya Tahajud, untuk mebersihkan jiwa dan pikiran.

Dalilnya Surah Al-Muzammil ayat ke-6
إِنَّ نَاشِئَةَ ٱلَّيْلِ هِىَ أَشَدُّ وَطْـًٔا وَأَقْوَمُ قِيلًا
Arab-Latin: Inna nāsyi`atal-laili hiya asyaddu waṭ`aw wa aqwamu qīlā
Artinya: Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu') dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.
Berikutnya yang dapat diamalkan yakni memperbanyak puasa. Di antara fungsi puasa adalah memperbaiki perilaku yang tidak baik, dan membersihkan penyakit jiwa yang buruk.
Lalu memperbanyak istighfar dan bertaqorub kepada Allah SWT, khusunya di pnghujung malam menjelang waktu fajar atau disebut sahar.
Dan yang terakhir, memilih teman yang baik dan berkumpul dengan orang-orang shaleh.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id