Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Piala Dunia 2022

Keunikan Piala Dunia 2022 di Qatar, Ada Delapan Stadion yang Sepenuhnya Ber-AC

Banyak hal yang membuat Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi momen unik dalam sejarah persepakbolaan. Salah satunya memiliki Stadion Ber-AC

Penulis: Gryfid Talumedun | Editor: Gryfid Talumedun
Istimewa/Internet/AFP
Keunikan Piala Dunia 2022 di Qatar, Ada Delapan Stadion yang Sepenuhnya Ber-AC 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Piala Dunia 2022 Qatar akan segera dimulai pada 21 November hingga 18 Desember 2022.

Banyak hal yang membuat Piala Dunia 2022 di Qatar menjadi momen unik dalam sejarah persepakbolaan. 

Keunikan yang ditawarkan Qatar mungkin tidak akan dijumpai di edisi Piala Dunia sebelumnya.

Total 32 tim termasuk tuan rumah Qatar telah memastikan diri ke Piala Dunia 2022.

Baca juga: Real Madrid vs Barcelona: El Clasico ke-252, Duel Raksasa Eropa dengan Skuat Bertabur Bintang

Piala Dunia edisi ke-22 ini akan berlangsung pada 21 November hingga 18 Desember 2022.

Salah satu keunikannya adalah pemilihan waktu turnamen.

Pertandingan digelar pada November hingga Desember, padahal biasanya pada Juni-Juli. 

Ada banyak faktor yang membuat Piala Dunia 2022 yang kembali berlangsung di Asia ini menjadi tontonan yang unik dan menarik.

Seperti Kedelapan stadion Piala Dunia 2022 di Qatar memiliki Air Conditioner (AC) yang berfungsi penuh.

Untuk pertama kalinya, Piala Dunia akan berlangsung di musim dingin karena iklim yang sangat panas di negara Timur Tengah itu.

Pada bulan Juni dan Juli, periode khas untuk Piala Dunia, suhu rata-rata di Qatar adalah 42 derajat celsius.

Karenanya FIFA memindahkan jadwal turnamen empat tahunan itu ke November dan Desember.

Tetapi bahkan saat itu suhunya diperkirakan akan disekitar 24 derajat celsius.

Untuk itu Qatar harus menerapkan langkah-langkah untuk lebih mendinginkan stadion mereka bagi para pemain dan penggemar.

Mereka telah memasang AC di setiap stadion, memompa udara sejuk berkat udara panas di tribun dan nozel di lapangan.

Teknologi pendinginan, yang melibatkan penggunaan energi matahari ini, dikembangkan dengan bantuan universitas Qatar.

Dia adalah Dr Saud Abdul Ghani, Profesor di Universitas Teknik di Qatar yang memimpin semua proses pengerjaan ini.

Berkat penemuannya ini, Abdul Ghani bahkan dijuluki sebagai ‘Dr Cool’ oleh masyarakat Qatar.

"Kami tidak hanya mendinginkan udara, kami juga membersihkannya," jelasnya dalam wawancara dengan FIFA.com, sebagaimana dikutip SuperBall.id dari Sportbible.

“Kami memurnikan udara untuk penonton. Misalnya, orang yang memiliki alergi tidak akan mengalami masalah di dalam stadion kami karena kami memiliki udara terbersih dan paling murni di sana.”

"Udara hangat masuk melalui kisi-kisi yang terpasang di tribun dan nozel besar di samping lapangan.”

“Menggunakan teknik sirkulasi udara, udara yang didinginkan kemudian ditarik kembali, didinginkan kembali, disaring dan didorong keluar di tempat yang dibutuhkan.”

"Hal terpenting untuk mendinginkan secara efektif adalah Anda tidak ingin angin luar masuk ke dalam stadion.”

“Itu sebabnya ukuran dan desain stadion harus dipelajari dan diubah sedemikian rupa sehingga menghalangi udara hangat memasuki stadion,” jelasnya.

Piala Dunia 2022 akan kick-off pada 21 November 2022 dimana Senegal akan melawan Belanda sebagai laga pembuka.

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved