Manado Sulawesi Utara
2 Nyawa Melayang di Manado dalam Dua Hari Karena Gantung Diri, Polisi: Masalah Pribadi
Dua Nyawa Melayang di Kota Manado dalam Dua Hari Karena Gantung Diri, Polisi: Masalah Pribadi.
Penulis: Nielton Durado | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Dua peristiwa gantung diri terjadi dalam dua hari di Kota Manado, Sulawesi Utara.
Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan jika dua peristiwa ini terjadi karena masalah pribadi.
"Penyebabnya karena masalah pribadi. Semua korban sudah kami serahkan ke pihak keluarga," kata dia.
Perwira satu melati ini ikut menyesalkan kejadian gantung diri di wilayah hukumnya.
"Tentunya kami sedih. Harusnya masalah pribadi jangan berakhir di gantung diri," kata dia.
Berikut dua peristiwa gantung diri yang terjadi di Manado dalam dua hari :
1. Tewas di Terminal Malalayang Manado.
Seorang pria berinisial ACR alias Andre (46) warga Desa Sea, Jaga VII, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa ditemukan tewas gantung di Terminal Malalayang, Manado, Rabu 5 Oktober 2022.
Korban ditemukan tergantung tepatnya di dalam kios miliknya, sekira Pukul 13.30 WITA.
Andre tewas gantung dengan menggunakan seutas tali warna putih dengan posisi kepala dengan plafon sekitar 1 meter dan kaki tergantung diatas lantai sekitar 30 CM.
Dari informasi yang diperoleh Tribunmanado.co.id, pihak kepolisian sudah melakukan pemeriksaan fisik dari tubuh korban.
Namun pihak Polresta Manado memastikan tak ada tanda-tanda kekerasan ataupun lebam ditubuh korban.
Kapolsek Malalayang AKP Sonny Tandisau mengatakan jika korban diduga sudah tergantung selama enam jam.
"Korban sudah tergantung selama enam jam dan tak ada tanda kekerasan ditubuhnya," ungkapnya.
Ia menambahkan jika pihak keluarga menolak untuk dilakukan otopsi.
2. Tergantung di Desa Sea Minahasa
ARL alias Alfi warga Desa Sea, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa ditemukan tewas tergantung di rumahnya Kamis 6 Oktober 2022.
Korban ditemukan tewas dalam posisi tergantung pada seutas tali nilon warna hijau, yang diikat dikayu totara menggunakan kursi sebagai tempat pijakan sebelum meninggal.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, pada pemeriksaan luar korban tidak ditemukan tanda tanda kekerasan dan lidah korban tergigit.
Informasi dari keluarga bahwa korban sudah dua kali melakukan percobaan bunuh diri.
Sebelumnya juga korban mengalami depresi yang berat dan sedang dalam masa perawatan.
Kapolresta Manado Kombes Pol Julianto Sirait melalui Kasat Reskrim Polresta Manado Kompol Sugeng Wahyudi Santoso ketika dikonfirmasi membenarkan adanya peristiwa tersebut.
"Istri korban menolak untuk dilakukan otopsi dan telah membuat surat pernyataan penolakan di Polsek Pineleng," kata dia. (Nie)
• Steven Kandouw Promosi Produk Sulawesi Utara Siap Go Internasional di Ajang Business Matching
• BREAKING NEWS, Subdit Tipidter Polda Sulawesi Utara Police Line Nosel Bio Solar SPBU Paal 2 Manado
• Kumpulan Ucapan Selamat Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, 12 Rabiul Awal 1444 H