Tragedi Stadion Kanjuruhan
Apa Dampak Menghirup Gas Air Mata?
Korban meninggal dunia dalam insiden Kanjuruhan usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya di Liga 1 2022/2023 pada telah mencapai 125 orang.
"Kalau ada penyakit komorbid bisa saja. Contoh pada orang yang punya asma ketika terkena zat iritan bisa terjadi spasme saluran napas. Asmanya kambuh dan ini bisa mengakibatkan kematian," tegas Erlang.
Di sisi lain, Erlang menjelaskan, bahwa kosentrasi gas air mata yang sangat tinggi bisa langsung menimbulkan kematian karena oksigen yang dihirup jadi berkurang.
Hal itu juga disebabkan tingginya zat iritan yang terkandung dalam gas air mata itu.
"Nah, yang menyebabkan konsentrasi yang tinggi itu biasanya zat iritan pada ruangan tertutup yang semakin lama semakin tinggi konsentrasinya," tandasnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh dokter spesialis paru-paru dari RS Islam Kustanti Surakarta, Prof Reviono.

"Kalau jumlahnya banyak bisa (menyebabkan kematian)," uajrnya kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).
Mengenal gas air mata dan kandungannya
Dilansir dari Medical News Today, wujud material bahan kimia gas air mata itu bukanlah gas, melainkan zat kimia padat atau cair.
Gas air mata yang disemprotkan akan bereaksi dengan kelembaban dan menyebabkan rasa sakit hingga iritasi.
Inilah sebabnya gas air mata bisa memengaruhi area lembab di bagian tubuh seperti mata, mulut, tenggorokan, dan paru-paru.
Beberapa gas air mata terdiri dari banyak bahan kimia yang berbeda, di antaranya:
- kloroasetofenon (CN)
- chlorobenzylidenemalononitrile (CS)
- kloropikrin (PS)
- bromobenzilsianida (CA)
- dibenzoxazepin (CR)
- kombinasi bahan kimia yang berbeda.
Efek gas air mata
Gas air mata mampu menimbulkan efek jangka pendek dan panjang bagi kesehatan.
Dilansir dari BBC, para ahli mengatakan, efek khas dari penggunaan gas air mata adalah rasa terbakar, sensasi berair di mata, kesulitan bernapas, nyeri dada, air liur berlebihan, dan iritasi kulit.
Selain itu, efek gas air mata juga bisa menimbulkan kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan serta kemarahan.
Gejala akan terasa pada 20-30 detik setelah terpapar. Kemudian, mereda sekitar 10 menit jika terkena udara segar.