Tragedi Kanjuruhan
Pacar Kiper Arema FC Adilson Maringa Ungkap Sang Kekasih Dihajar Diperut oleh Aremania
Kekasih kiper Arema FC Adilson Maringa, Tiphaine Poulon sebut sang pacar dihajar Aremania setelah laga Arema vs Persebaya.
"Bahwa kita bisa kalah di setiap pertandingan kecuali yang ini," kata Abel Camara dilansir BolaSport.com dari laman Maistfutebol.
Pemain asal Portugal ini menceritakan saat peluit akhir dibunyikan oleh wasit Agus Fauzan.
Saat itu, pemain yang berada di lapangan memberikan gestur minta maaf kepada suporter setelah tim Singo Edan harus harus kalah dengan skor 3-2.
Beberapa suporter mulai turun ke lapangan dan pemain diarahkan masuk ke ruang ganti.
Pihak kemanan mengambil langkah dengan mulai menembakkan gas air mata untuk membubarkan masa.
Suporter yang berhamburan sempat di bawa ke ruang ganti pemain demi mendapatkan udara karena kondisi lapangan sudah penuh dengan gas air mata.
"Ada ketegangan di udara. Setelah kami kalah, kami pergi untuk meminta maaf kepada para penggemar.
Mereka mulai memanjat pagar, pagar, kami pergi ke ruang ganti."
“Sejak saat itu kami mulai mendengar tembakan, mendorong. Kami memiliki orang-orang di dalam ruang ganti yang terkena gas air mata dan meninggal tepat di depan kami."
"Kami memiliki sekitar tujuh atau delapan orang tewas di ruang ganti”, urainya.
Abel Camara menambahkan jika pemain dan staff Arema FC sempat tertahan beberapa jam di Stadion Kanjuruhan.
Setelah berhasil keluar stadion terlihat beberapa kendaraan yang terbakar.
Namun, perjalanan mereka cukup baik saat meninggalkan lokasi pertandingan.
“Kami harus tinggal di sana selama empat jam sebelum mereka berhasil mendorong semua orang menjauh."
"Ketika kami pergi, ketika semuanya lebih tenang, ada darah, sepatu kets, pakaian di seluruh aula stadion.