Digital Activity
Ikan Demersal 'Melimpah' di Sulawesi Utara, Ahli Perikanan Ingatkan Dampak Over Fishing
Femomena rumah makan ikan bakar menjamur di Kota Manado, ikut menandai perkembangan Perikanan Demersal di Provinsi Sulawesi Utara.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Chintya Rantung
TRIBUNMANADO.CO.ID - Femomena rumah makan ikan bakar menjamur di Kota Manado, ikut menandai perkembangan Perikanan Demersal di Provinsi Sulawesi Utara.
Jenis Ikan Demersal merupakan menu favorit di rumah makan ikan bakar.
Ikan demersal merupakan katergori ikan yang hidup di dasar perairan, berbatu, pasir, dan terumbu karang.
Jenis yang cukup populer satu di antaranya Kerapu, atau Orang Manado Goropa.
Hampir di setiap rumah makan tiap harinya ikan demersal tersedia untuk dinikmati masyarakat.
Hal ini diulas di Tribun Manado Podcast, Studio Tribun Manado, Jalan AA Maramis Kairati, Mapanget, Kota Manado.
Tema yang dibahas yakni Strategi dalam menjawab tantangan pembangunan Perikanan Demersal Skala Kecil di Provinsi Sulut
Dua Narasumber yang hadir yakni Frans Terok Pengelola Produksi Perikanan Tangkap Madya Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, dan Johan Budiman Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Sam Ratulangi.
Johan Budiman menjelaskan, fenomena menjamurmya Rumah Makan Ikan bakar berkaitan dengan ketersediaan ikan.
Merukuk Dari Data yang dikumpulkan Dimas Kelautan Perikanan Sulut, Produksi Perikanan Demersal tahun 2021 mencapai 9.660 ton per tahun. Angka ini relatif kecil dibandingkan hasil perikanan tangkap keseluruhan. Perikanan Demersal hanya berkontribusi sekitar 2,88 Persen dari Total Perikanan tangkap mencapai 335 ribu ton per tahun.
Dari pengamatan di lapangan, ikan demersal diperoleh dari nelayan lokal, namun ada juga pasokan dari luar daerah
"Pengamatan kami bahwa ternyata kita lihat di pelabuhan masuk dari Ternate dengan box styrofoam. Apakah stok ikan demersal bisa memenuhi konsumsi masyarakat lokal. Karena demersal itu konsumsi lokal dan dari budi daya," ungkap dia di hadapan Host Podcast, Reporter Tribun Manado, Max Geneva.
Ia mengharapkan pembangunan perikanan demersal nisa dinikmati nelayan dalam upaya penangkapan. Hasil tangkapan bisa diserap pasar itu sangat baik bagi nelayan.
Jika di pantau ikan demersal hampir sepanjang waktu tersedia, namun ada dampak yang patut diwaspadai. Ia pernah melakukan penelitian data tahun 2019, beberapa jenis ikan demersal masuk tanda awas karena mengarah ke over fihsing.
"Misalnya ada 3 jenis ikan demersal sudah masukn zona merah, butuh pengelolaan yang baik supaya ketersediaan tetap ada. Kita harapkan anak cucu kita bisa menikmati," kata dia.