Pilpres 2024
Mencuat Isu Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024, Gerindra: Jika Benar, Kami Sangat Berbesar Hati
Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai calon yang dipertimbangkan mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Diketahui soal Pilpres 2024 saat ini tengah menjadi pembahasan.
Terkait hal tersebut Prabowo pun jadi sorotan di Pilpres 2024.
Hingga dikabarkan Prabowo mendapat dukungan Presiden Joko Widodo di Pilpres 2024.
Baca juga: Gempa Guncang Sumbar Pagi Ini Rabu 21 September 2022, Baru Saja Guncang di Laut, Info Terkini BMKG
Baca juga: Baru Terungkap Ternyata Kapolri dan Ferdy Sambo Miliki Hubungan Dekat, Jenderal Sigit Beri Pengakuan
Baca juga: Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Mentawai Sumatera Barat Pagi Ini, Tidak Berpotensi Tsunami
Nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai calon yang dipertimbangkan mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Apa respons Gerindra?
Seperti diketahui, baru-baru ini surat kabar nasional Singapura, The Straits Times (ST) memberitakan panasnya persaingan menjelang pemilihan presiden di Indonesia dua tahun lagi.
Perhelatan bursa Pemilihan Presiden (Pilpres) Indonesia tahun 2024 turut menyita perhatian negara tetangga Singapura tersebut.
Satu di antara topik yang diangkat media Singapura adalah kemungkinan Jokowi mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani angkat bicara soal munculnya isu Presiden Jokowi mempertimbangkan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai calon presiden (Capres) di 2024.
Menurut Ahmad Muzani bila isu tersebut benar, tentu saja menjadi dukungan yang luar biasa bagi partai Gerindra.
"Kalau kemudian ada dukungan dari presiden Joko Widodo, waduh itu kami sangat berbesar hati. Buat kami itu support yang tiada tara," kata Muzani dalam rilisnya Selasa (20/9/2022).
Bagi Gerindra, kata Ahmad Muzani, dukungan terhadap Prabowo dalam pencalonan presiden tahun 2024 dari siapa pun sangat diharapkan.
Apalagi, jika kemudian dukungan itu datang dari seorang presiden.
Saat disinggung perihal isu itu akan membuat kepercayaan diri bagi Gerindra untuk memenangkan Prabowo, Muzani pun tak menampik.
Akan tetapi, dia tak ingin terlalu percaya diri jika benar Jokowi mendukung Prabowo.
"Kalo betul. Tapi masalahnya, jangan-jangan kami yang geer, itu soalnya. Karena itu kami juga tidak mau Nggege Mongso, kami tidak mau ini hanya sesuatu yang bertepuk sebelah tangan. Karena itu ya, kalau itu betul Alhamdulillah, kami syukuri dan kami ikut berbangga hati," ujarnya.
Prabowo tak masuk radar capres PKS, Gerindra: Tak Masalah
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond J Mahesa mengaku tak masalah nama Prabowo Subianto tidak masuk dalam radar calon presiden (capres) Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Enggak masalah," kata Desmond di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (20/9/2022).
Desmond menuturkan politik selalu dinamis tinggal bagaimana orientasinya masing-masing.
"Politik kan dinamis, tinggal orientasinya hari ini dalam rangka memperbaiki masyarakat atau cuma perebutan kekuasaan," ujarnya.
Ia menerangkan bila Pemilu cuma ajang perebutan kekuasaan maka rakyat akan dirugikan.
"Kalau cuma perebutan kekuasaan setiap pemilihan hanya prosedural yang akhirnya rakyat selalu dirugikan seperti kondisi hari ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memaparkan ada sejumlah tokoh potensial yang bakal diusung mereka pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ini dilakukan setelah Musyawarah Majelis Syura (MMS) VII di Bandung pada 14-15 Agustus 2022.
Ketua Bidang Humas DPP PKS Ahmad Mabruri mengatakan para tokoh tersebut diketahui memiliki tiga kriteria utama, di antaranya memiliki karakter nasionalis-religius, berpeluang besar untuk menang, dan menjadi simbol perubahan untuk Indonesia yang lebih baik.
Jika dirangkum, para tokoh tersebut memiliki kriteria nasionalis-religius.
"Nasionalis religius bisa Anies Baswedan, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan kamil, Muhaimin Iskandar, Airlangga Hartarto," kata Ahmad Mabruri kepada wartawan, Senin (19/9/2022).
Selain itu, Ahmad juga terus menjalin komunikasi dengan Partai Nasdem, Partai Demokrat, Partai Golkar, PAN dan PPP yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) serta Partai Gerindra.
"Kita jalin komunikasi dengan semua kandidat dan partai. Membangun Indonesia perlu kolaborasi semua elemen bangsa," ujar dia.
Meski sudah melakukan komunikasi dengan Partai Gerindra dan PAN, Ahmad menyebut nama Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan tidak masuk radar yang bakal PKS usung sebagai capres di Pemilu 2024.
Hal itu menimbulkan pertanyaan, terlebih Prabowo Subianto merupakan salah satu tokoh yang memiliki elektabilitas tinggi di berbagai lembaga survei.
Namun, Ahmad enggan menjelaskan lebih jauh alasan Prabowo dan Zulhas tidak masuk radar PKS.
"Saya juga kurang tahu kenapa nama-nama ini (Prabowo-Zulhas) jarang dibicarakan," pungkasnya.
Prabowo mau dijegal?
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengungkap adanya upaya penjegalan terhadap Ketua Umum Prabowo Subianto untuk maju sebagai calon presiden (capres) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Dia mengatakan, upaya penjegalan itu dilakukan melalui baliho-baliho yang terpasang di sejumlah wilayah.
Namun, Dasco tak membeberkan lebih detail isi atau gambar baliho yang dinilai menjatuhkan popularitas Prabowo itu.
"Pak Prabowo juga mau dijegal. Itu sekarang baliho di seluruh daerah masif, tapi balihonya membuat rating Pak Prabowo turun kok itu. Banyak," kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/9/2022).
Wakil Ketua DPR itu mengatakan baliho tersebut banyak berada di daerah pemilihan (dapil) dengan basis suara Partai Gerindra.
Diantaranya, di dapil Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, dan Madura.
Dasco menegaskan pihaknya sudah mengetahui keberadaan baliho-baliho tersebut.
Lebih jauh, dia menuturkan, pihaknya juga sudah mengetahui siapa pelaku pemasang baliho tersebut.
"Karena kan kalau secara masif, dia itukan mengorganisir orang banyak, dananya juga banyak. Ya kita tahu. Tapi ya sudahlah," beber Dasco.
Atas temuan ini, Partai Gerindra pun langsung bergerak untuk menurunkan baliho tersebut dan melaporkan ke pihak berwajib.
"Baliho-balihonya kita turunin, kan gitu. Karena bukan kita yang pasang, kan gitu," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi Dukung Prabowo di Pilpres 2024? Sekjen Gerindra: Jika Benar, Itu Jadi Dukungan Tiada Tara