Brigadir J Tewas
Kapolri Jenderal Listyo Ternyata Dibohongi Ferdy Sambo Terkait Kematian Brigadir J, 5 Kali Berbohong
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap kebohongan yang dikatakan Ferdy Sambo kepadanya. Lima kali FS berbohong.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo ternyata dibohongi eks Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terkait kasus kematian Brigadir J.
Jenderal Listyo mengungkap kebohongan yang dikatakan Ferdy Sambo kepadanya.
Setidaknya Ferdy Sambo 5 kali berbohong terhadap Jenderal Listyo soal pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Kepada Kapolri, Ferdy Sambo selalu membuat narasi yang menyebabkan Brigadir J tewas karena baku tembak.
"Saya sampaikan supaya dia bicara jujur, FS (Ferdy Sambo) menyampaikan faktanya seperti itu," kata Kapolri.
Ferdy Sambo tidak mengubah keterangannya juga saat itu, walau sudah berhadapan dengan orang nomor 1 di Polri.
"Sampai terakhir mau dimasukkan ke tempat khusus (patsus) dia masih mempertahankan (baku tembak)," ungkap Kapolri, dikutip dari acara Kick Andy di Metro TV.
Padahal menjelang dimasukkan ke tempat khusus, ucapnya, sudah ada tersangka yang mengubah keterangannya dari baku tembak jadi penembakan.
"Saat itu sudah banyak keterangan berubah dari RE (Richard Eliezer) dan saudara Kuat Maruf," ucapnya.
Ferdy Sambo tetap mempertahankan skenario yang disampaikan di awal, dan membantah terlibat melakukan penembakan.
"Itu pilihan yang bersangkutan ya," ujar Kapolri.
Pada kesempatan itu, Kapolri pun menegaskan tidak ada negosiasi dengan Ferdy Sambo.
Soal Putri Candrawathi yang masih belum ditahan, dibantah Kapolri sebagai bagian dari negosiasi.
Menurutnya, soal Putri belum ditahan sudah jadi kewenangan penyidik.
Ada beberapa faktor yang membuat Putri tak ditahan, seperti adanya rekomendasi dari Komnas Perempuan, dan alasan kemanusiaan.
"Saya sudah minta agar ke depan, penyidik kepolisian melakukan SOP yang sama, agar kepada masyarakat yang rentan juga mendapat perlakuan yang sama," ungkap Kapolri.
Komjen Susno Duaji singgung Polri soal pengusutan kasus Ferdy Sambo
Mantan Kabareskrim Komjen (Purn) Susno Duaji tak segan mengkritik langkah Polri yang dinilai lamban dalam menangani kasus tewasnya Brigadir J oleh Ferdy Sambo Cs.
Bahkan andai dirinya jadi Kapolri, menurut Susno Duadji, kasus ini akan selesai tak kurang dari satu bulan lagi.
Pernyataan vokal dari Susno Duadji itu rupanya memunculkan teror terhadap jenderal bintang tiga tersebut.
Susno Duaji pun mengaku tidak takut dengan ancaman tersebut.
"Saya kalau untuk menyatakan kebenaran mana pernah ada takut," kata Susno Duadji dilansir dari Youtube Uya Kuya TV, Senin (19/9/2022).
Tak hanya itu, Susno Duadji pun kembali meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo segera menyelesaikan kasus Ferdy Sambo.
Sebab jika ia jadi Kapolri, maka kasus ini akan selesai tak kurang dari satu bulan lagi.
"Dari awal sudah saya katakan, kasus ini very very simple. Kenapa saya katakan sangat sangat simpel, Polri orang dimutilasi, orang dibuang di hutan saja kan bisa ngungkapnya. Dimutilasi itu kan identitas korban nggak jelas, kemudian siapa yang melakukan tidak tahu, kapan melakukan tidak tahu, dengan apa melakukan tidak tahu. Berarti kan perlu ilmu yang hebat," jelas dia.
Kemudian pada kasus Ferdy Sambo ini, menurutnya kasusnya sudah jelas, yakni yang mengaku menembak ada, mayat yang mati ada, identitasnya jelas, senjata yang digunakan menembak juga ada.
"Segala macam ada, lah apa susahnya? Tingkat polsek saja bisa menyidik ini dan cepat, tapi kenapa jadi sulit," tandasnya.
Ia juga mengungkap, kasus ini jadi berlarut karena adanya pihak-pihak yang melingkupi dan yang merekayasa kasus tersebut.
"Dikacaukan semua, dan banyak orang terbohongi, kena prank. Buktinya DPR terkecoh, Kapolri terkecoh, dan banyak pejabat polisi terkecoh. Bukan lagi prank, sudah di atasnya. Uya Kuya sebagai artis kalah," katanya sambil tertawa.
Susno Duadji pun mengungkap bahwa hal itulah ternyata yang membuat sulit.
"Ini kan mestinya dari awal Kapolri cepat ambil tindakan diberhentikan dari jabatan, dicopot dari jabatan, apa pecat, gak lama ini," katanya.
Meski begitu, Susno Duaji mengatakan bahwa penyidikan kasus ini sudah ada pada jalan yang benar.
"Tinggal diawasai jangan sampai lalai karena sudah banyak bukti, nanti lamban menyelesaikannya, habis masa tahanannya. Itu yang perlu diawasi," jelasnya.
Ia pun menyarankan Kapolri untuk melakukan fungsi pengawasan yang lebih ketat lagi terhadap kasus ini agar bisa selesai tepat waktu.
"Kalau saya jadi gak polri, gak lama, karena kapolri kan enak merintah aja. Ini dua minggu lagi harusnya sudah selesai, karena mengembalikan berkas yang kurang diminta oleh jaksa. Kekurangannya dilengkapi dong, tapi tidak perlu jauh-jauh sampai ke Magelang, dan tidak perlu juga pakai lie detector segala macam. Bikin ribut aja," kata dia.
Susno Duaji pun mengatakan harusnya kasus ini bisa benar-benar cepat selesai.
"Harusnya (tidak sampai sebulan) ya begitu, tidak ada lagi yang ditunggu kok," tandasnya.
Baca juga: Komjen Susno Duaji: Kalau Saya Jadi Kapolri, Dua Minggu Kasus Ferdy Sambo Selesai
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com