Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ratu Elizabeth ll Meninggal

Baru Terungkap Peti Mati Ratu Elisabeth II Sudah Dibuat 32 Tahun Lalu, Pantas Bukan Sembarangan Peti

Baru terungkap Melansir The Times peti mati Ratu rupanya sudah dibuat sejak 32 tahun yang lalu.Di mana, bahan peti mati tersebut berasal dari Oak Wood

Editor: Indry Panigoro
(IG/mimi.julid)
Jenazah Ratu Elizabeth II rencananya akan dimakamkan di Kapel St George di Kastil Windsor bertepatan dengan mendiang ayahnya, Raja George VI. Baru Terungkap Peti Mati Ratu Elisabeth II Sudah Dibuat 32 Tahun Lalu, Ternyata Bukan Peti Biasa 

Lalu inilah sederet pemimpin dunia yang diperkirakan hadir, meliputi:

1. Pemimpin Inggris

Selain anggota keluarga Kerajaan, upacara tersebut akan dihadiri pula oleh anggota senior pemerintah Inggris yang dipimpin oleh Perdana Menteri (PM) dari Partai Konservatif Liz Truss.

2. Pemimpin dunia

Sekitar 500 pejabat tinggi dan kepala negara dari seluruh dunia turut diundang dalam prosesi pemakaman itu.

Pejabat terpilih akan bersanding dengan keluarga Kerajaan Eropa.

Menariknya, banyak diantara mereka yang ternyata memiliki hubungan darah dengan Keluarga Kerajaan Inggris, yakni Raja Philippe dan Ratu Mathilde dari Belgia, Raja Willem-Alexander dan Ratu Maxima dari Belanda, Raja Felipe VI dan Ratu Letitia dari Spanyol, Raja Carl Gustaf dan Ratu Silvia dari Swedia, serta Pangeran Albert dan Putri Charlene dari Monako.

Masyarakat Inggris mendatangi Istana Buckingham ketika mendengar kabar meninggalnya Ratu Elizabeth II, Kamis (8/9/2022) waktu setempat.
Masyarakat Inggris mendatangi Istana Buckingham ketika mendengar kabar meninggalnya Ratu Elizabeth II, Kamis (8/9/2022) waktu setempat. (Christian Edwards/CNN)

Sementara itu, daftar panjang tamu undangan akan diatur untuk memenuhi Biara pada 19 September mendatang.

Perlu diketahui, pada 14 September kemarin, ada sejumlah negara yang ditolak kehadirannya dalam prosesi tersebut, meliputi Rusia, Belarusia, Myanmar, Afganistan, Suriah dan Venezuela.

Penolakan terhadap Rusia ini khususnya dilakukan di tengah perang yang sedang berlangsung di Ukraina, dan hanya beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengucapkan selamat kepada Raja Charles III atas aksesinya.

Sementara itu, Korea Utara (Korut), Iran dan Nikaragua hanya diundang untuk mengirimkan perwakilan Duta Besar mereka sebagai pengganti kepala negara.

Pihak Kerajaan Inggris juga secara cepat meredam desas-desus bahwa mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan hadir sebagai bagian dari delegasi AS.

Karena batasan jumlah delegasi menentukan bahwa hanya Presiden yang sedang menjabat saat ini dan istrinya yang akan hadir.

Meskipun ada pula spekulasi yang muncul bahwa Trump mungkin saja menerima undangan secara pribadi.

Hadirnya begitu banyak pengunjung kelas atas, belum lagi 750.000 masyarakat tentunya akan menuntut manuver keamanan yang rumit saat prosesi pemakaman sang Ratu dilakukan.

Ratu Inggris Elizabeth II (3 kiri) berdiri di balkon Istana Buckingham dengan (Dari kiri) Camilla, Pangeran Charles, Pangeran George, Pangeran William, Putri Charlotte, Catherine, dan Pangeran Louis dari Cambridge dari Inggris pada akhir perayaan Platinum di London pada 5 Juni 2022 sebagai bagian dari perayaan ulang tahun platinum Ratu Elizabeth II.
Ratu Inggris Elizabeth II (3 kiri) berdiri di balkon Istana Buckingham dengan (Dari kiri) Camilla, Pangeran Charles, Pangeran George, Pangeran William, Putri Charlotte, Catherine, dan Pangeran Louis dari Cambridge dari Inggris pada akhir perayaan Platinum di London pada 5 Juni 2022 sebagai bagian dari perayaan ulang tahun platinum Ratu Elizabeth II. (LEON NEAL / POOL / AFP)

Bob Broadhurst, yang mengarahkan keamanan dan logistik untuk pernikahan Pangeran William dan Kate Middleton pada 2011 serta Olimpiade London 2012 memperkirakan bahwa hingga 10.000 polisi akan ditugaskan untuk melakukan pemantauan dan penjagaan setiap hari, dengan 1.500 personel militer disiagakan.

Pada hari pemakaman, kepala negara asing nantinya akan parkir di luar London dan melakukan perjalanan ke Westminster Abbey menggunakan bus.

Mereka juga diminta untuk terbang di Inggris melalui penerbangan komersial untuk menghindari membanjirny pesawat kepresidenan di bandara Inggris. 

(*/ Tribun-Medan.com)

Artikel ini telah tayang di Tribun Sumsel

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com 

Sumber: TribunMedan.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved