Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Ferdy Sambo: 'Saya Enggak Pernah Nyuruh Dia', Bantah Perintahkan Isi Peluru ke Senjata Bharada E

Dalam rekonstruksi, Ferdy Sambo sebagai otak pembunuhan membantah telah memerintahkan Bharada E untuk mengisi amunisi ke pistol.

Polri TV/Dpk. Handout
Ferdy Sambo: 'Saya Enggak Pernah Nyuruh Dia', Bantah Perintahkan Isi Peluru ke Senjata Bharada E 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap fakta baru bahwa Ferdy Sambo menolak melakukan reka adegan menembak Brigadir Yosua Hutabarat. 

Hal ini terungkap melalui rekonstruksi pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat yang telah digelar pada beberapa waktu lalu. 

Saat rekonstruksi tersebut, terlihat Bharda Eliezer atau Bharada E menembak Brigadir Yosua Hutabarat sebanyak empat kali dan Ferdy Sambo menembak satu kali. 

Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok Hacker Bjorka, Ruhut Sitompul Klaim Mengenal: "Dia Kadrun yang Pengecut"

Bharada E menembak empat kali di bagian Brigadir Yosua Hutabara kemudian Ferdy Sambo menembak kepala Brigadir J yang sudah rubuh.

Meski sudah dinyatakan polisi dalam rekonstruksi, Ferdy Sambo sebagai otak pembunuhan membantah telah memerintahkan Bharada E untuk mengisi amunisi ke pistol.

Keterangan ini berbeda dengan yang disampaikan tersangka Bharada E.

Demikian diungkapkan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik dalam Sapa Indonesia Pagi KOMPAS TV, Selasa (13/9/2022).

“Ada bantahan dari pihak FS (Ferdy Sambo), sebagai contoh ya, keterangan Bharada E ketika dia dipanggil ke lantai 3 itu, diminta untuk juga menyiapkan amunisi dalam senjatanya, tapi itu kan dibantah oleh FS,” ucap Taufan.

“Nah tinggal ada dua di antara mereka mana yang benar ini, ini kan rumit ya kan, karena kemudian hanya ada dua dalam peristiwa itu, yaitu saudara Bharada E dan FS.”

Karena itu, kata Taufan, Ferdy Sambo dalam rekonstruksi penembakan Brigadir J, menolak melakukan reka adegan memerintahkan Bharada E mengisi amunisi ke senjata.

“FS bilang, 'Saya nggak pernah nyuruh dia untuk mengisi amunisi', maka dalam rekonstruksi itu kan dia tolak melakukan reka adegan,” ujar Taufan.

“Cuma dalam penembakan, itu sekarang RR (tersangka Bripka Ricky Rizal) mengatakan tidak melihat, padahal dia ada di ruangan itu, itu kan unik sekali, keterangan yang terakhir.”

Dengan kesaksian itu, maka dalam konstruksi penembakan hanya ada Ferdy Sambo, Bharada E, dan Kuat Maruf.

“Bharada E mengatakan, selain dia, FS juga menembak. Sebaliknya dalam rekonstruksi itu, FS ini tidak bersedia melakukan reka adegan itu, karena dia bilang dia tidak menembak, nah sangat terbatas sekali kan,” kata Taufan.

Sumber: TribunMedan.com
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved