Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Mahfud MD Sebut Motif Pembunuhan Brigadir J Tak Penting Lagi, Tak Usah Mengelak
Mahfud motif tidak harus selalu ada karena dari laporan sudah jelas perencanaan pembunuhan Pasal 340 dan Pasal 338 sehingga Sambo tidak bisa mengelak.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Akhirnya terungkap Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan motif Ferdy Sambo bunuh Brigadir J dianggap tak penting lagi.
Mahfud MD bahkan meminta Ferdy Sambo untuk tidak lagi mengelak dalam kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.
Diketahui sebelumnya Mahfud MD pernah mengungkap motif pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo hanya boleh didengar orang dewasa.
"Soal motif, biar nanti dikonstruksi hukumnya karena itu sensitif, mungkin hanya boleh didengar oleh orang-orang dewasa, biar nanti dikonstruksi motifnya,"jelas Mahfud, Selasa (9/8/2022).
Namun kali ini, Menko Polhukam Mahfud Md mengatakan menyerahkan pengungkapan motif pembunuhan Brigadir J yang menjerat Irjen Ferdy Sambo kepada pihak kepolisian.

"Ini laporan Komnas HAM dan Komnas Perempuan tercantum di dalamnya ini adalah hasil laporan yang tidak pro yustitia , oleh sebab itu ini kita sampaikan aja biar polisi yang mendalami, gitu ya," kata Mahfud, Senin (12/9/2022).
Menurut Mahfud motif tidak harus selalu ada karena dari laporan sudah jelas perencanaan pembunuhan Pasal 340 dan Pasal 338 sehingga Sambo itu tidak bisa mengelak.
“Nah soal motif itu tidak harus ada, tapi boleh ada juga, kadang kala kan hakim ingin tahu juga karena kan motif itu apakah pelakunya orang sehat atau orang gila, kan gitu sehingga dicari motifnya.
Kalau sudah tidak gila sebenarnya cukup, tapi mungkin apakah emosional, atau terencana dst itu terserah polisi aja," kata Mahfud. (*)
Mahfud MD juga memastikan bahwa kasus itu akan segera ke pengadilan.
Ia juga menepis berkas Ferdy Sambo bolak-balik di meja jaksa dan penyidik.
Menurut Mahfud MD, ia sudah memastikan ke Kejaksaan bahwa berkas Ferdy Sambo tidak bolak-balik ke meja penyidik dan jaksa.
Melainkan hanya sekali dikembalikan untuk dilengkapi.
Mahfud MD menjelaskan bahwa kasus pembunuhan yang dilakukan Ferdy Sambo juga sudah terang benderang sehingga tidak perlu lagi diragukan dalam pengusutannya.
Bripka RR Akui Ingin Tolong Brigadir J Bila Tahu Rencana Ferdy Sambo
Bripka RR alias Ricky Riza mengaku tak tahu soal rencana pembunuhan Brigadir J alias Yosua oleh Ferdy Sambo.
Kalau saja tahu Yosua bakal dibunuh, Bripka RR ngaku ingin menurunkan rekan polisinya tersebut di rest area.

Pasalnya sebelum pembunuhan terjadi, Bripka RR semobil bersama Brigadir J pulang dari Magelang menuju Jakarta.
Hal itu diungkapkan Bripka RR kepada kuasa hukumnya, Zena Dinda Defega.
Saat ini, Bripka RR putar haluan dari tadinya mengikuti skenario Ferdy Sambo kini memilih blak-blakan.
Setelah didatangi keluarganya, Bripka RR bak terketuk hatinya untuk berkata jujur soal kematian Brigadir J.
Mulanya, Bripka RR tunduk skenario Ferdy Sambo yang menyebut Brigadir J tewas karena tembak menembak dengan Bharada E.
Hingga akhirnya kini terbukti, Brigadir J tewas karena ditembak Bharada E atas perintah atasannya yakni Ferdy Sambo.
Saat ini masih menjadi teka-teki apakah Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J atau tidak.
Pasalnya, Bharada E mengaku melihat langsung Ferdy Sambo menembak.
Sementara Ferdy Sambo menentan hal tersebut. Ia hanya mengaku menembak dinding usai Brigadir J tersungkur.
Bripka RR pun tak melihat Ferdy Sambo menembak Brigadir J.
Namun Bripka RR melihat Bharada E menembak Brigadir J di rumah dinas atasannya tersebut dua bulan lalu, Jumat (8/7/2022).
Tak tahu rencana pembunuhan
Bripka RR mengklaim tak tahu rencana pembunuhan yang dibuat Ferdy Sambo.
Termasuk soal pelecehan seksual yang diduga dilakukan Brigadir J kepada istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bripka RR tak mengetahuinya.
Saat ini, Bripka RR dijerat dengan pasal dengan maksimal hukuman seumur hidup atau mati.
"Pasal yang menjerat Bripka RR adalah 340 KUHP subsider pasal 338 KUHP, Junto pasal 55 KUHP, junto pasal 56 KUHP," tutur Zena Dinda Defega dikutip dari YouTube Official iNews Tv, Senin (12/9/2022).
Menurut Zena, Bripka RR lebih pantas menjadi saksi dibandingkan tersangka pembunuhan.
Pasalnya, dijelaskan Zena, Bripka RR sama sekali tak mengetahui soal peristiwa penembakan Brigadir J di Duren Tiga.
Bripka RR pun sempat menolak tawaran Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J ketika pulang dari Magelang.
Tawaran itu disampaikan Ferdy Sambo di rumah pribadinya di Saguling III beberapa saat sebelum pembunuhan terjadi.
"Di Magelang Bripka RR sama sekali tak mengetahui adanya rencana pembunuhan?" tanya host.
"Tidak mengetahui sama sekali," ucap Zena.
Lebih lanjut, Zena menceritakan obrolannya dengan Bripka RR soal pembunuhan Brigadir J.
Kepada Zena, Bripka RR mengaku bakal menyelamatkan Brigadir J saat perjalanan dari Magelang jika tahu bakal ada penembakan di Duren Tiga.
"Bahkan dia sempat berkata jikalau Bripka RR tahu bakal ada perencanaan seperti itu, apalagi kan di mobil (dari Magelang ke Jakarta) Bripka RR dan Brigadir J di mobil berdua,"
"Kalau dia (Bripka RR) sudah tahu sejak di Magelang (bakal ada peristiwa penembakan), dia bakal berhenti di rest area dan menurunkan Brigadir J agar tidak terjadi peristiwa tersebut," sambung Zena.
'Ingat anak kamu'
Ada naluri sebagai seorang ayah yang merasa tertampar dari sikap Bripka RR
yang kini siap melawan Ferdy Sambo di kasus pembunuhan Brigadir J.
Selama ini, Bripka RR terkesan hanya diam mengikuti skenario Ferdy Sambo di kasus pembunuhan Brigadir J.
Termasuk saat dirinya ditetapkan sebagai tersangka Brigadir J, Bripka RR tak banyak bersuara melalui kuasa hukumnya.
Tapi kini semuanya sudah berbeda. Bripka RR telah menyatakan siap memberikan informasi yang sebenar-benarnya perihal kasus tewasnya Brigadir J.
Kuasa hukum Bripka RR pun telah muncul ke publik.
Sama seperti pengakuan Bharada E, Bripka RR juga mengaku menjadi korban dalam skenario Ferdy Sambo.
Bripka RR pun mengubah keterangannya terkait apa yang sebenarnya terjadi di kasus pembunuhan Brigadir J.
Rupanya, ada dorongan dari istri dan adiknya yang membuat Bripka RR mencabut keterangan sebelumnya.
Istri dan sang adik meminta Bripka RR berkata jujur tentang kejadian sebenarnya di Duren Tiga pada 8 Juli 2022.
Sang istri meminta Bripka RR jujur agar tak membuat nama keluarganya tercoreng, terutama ayah dan anaknya malu.
"Kalau kamu tidak bicara benar, nama baik bapak kamu yang juga polisi (terkena imbas).
Ingat anak kamu, bagaimanapun anak kamu akan melihat, mau apa pembunuh atau apa'," kata kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, di Mabes Polri, Jakarta, Kamis (8/9/2022).
Usai dinasehati hal itu, hati Bripka RR mulai luluh.
Dia pun berjanji akan berkata yang sejujurnya.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Hacker Bjorka Kini Serang Cak Imin, Bocorkan Data Pribadi dan Singgung Kampanye
Baca juga: Nasib Ferdy Sambo, Dua Ajudannya Kompak Melawan Demi Brigadir J
Artikel ini telah tayang di: Tribun-Medan.com dan TribunJakarta.com