Sulut Maju

Wagub Sulawesi Utara Steven Kandouw Dengar Arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Pengendalian Inflasi

HO
Wagub Sulut dan Wali Kota Manado - Wagub Sulawesi Utara Steven Kandouw Dengar Arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Pengendalian Inflasi 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Steven Kandouw mengikuti rapat pembahasan pengendalian inflasi.

Rapat dipimpin Presiden Joko Widodo dari Istana Negara Jakarta, Senin (12/9/2022).

Hadir dalam rapat kepala daerah se-Indonesia. 

Rapat digelar secara hybrid yaitu luring di Istana Negara dan daring lewat aplikasi zoom.

Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi meminta pemerintah daerah untuk bekerja sama mengendalikan laju inflasi di Indonesia tahun ini.

Wagub Sulut dan Wali Kota Manado - Wagub Sulawesi Utara Steven Kandouw Dengar Arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Pengendalian Inflasi
Wagub Sulut dan Wali Kota Manado - Wagub Sulawesi Utara Steven Kandouw Dengar Arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Pengendalian Inflasi (HO)

Jokowi menargetkan inflasi bisa berada dibawah 5 persen pada tahun ini.

Jokowi menyampaikan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) berpotensi membuat inflasi naik hingga 1,8 persen.

Untuk itu, kepala daerah dan pemerintah pusat harus bekerja secara serentak dalam mengatasi hal ini.

"Saya minta gubernur bupati wali kota agar daerah bersama pemerintah pusat kerja bersama sama seperti saat kita bekerja secara serentak dalam mengatasi covid," kata Jokowi.

"Saya yakin Insya Allah bisa kita lakukan sehingga inflasi di tahun ini kita harapkan bisa dikendalikan dibawah 5 (persen)," sambungnya.

Wagub Sulut dan Wali Kota Manado - Wagub Sulawesi Utara Steven Kandouw Dengar Arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Pengendalian Inflasi
Wagub Sulut dan Wali Kota Manado - Wagub Sulawesi Utara Steven Kandouw Dengar Arahan Presiden Jokowi dalam Rapat Pengendalian Inflasi (HO)

Untuk mengendalikan inflasi, dia mengatakan pemerintah daerah bisa mengalihkan 2 persen anggaran dari dana alokasi umum (DAU) dan dana bagi hasil (DBH) ke subsidi. Misalnya, dalam bentuk bantuan sosial (bansos) kepada rakyat yang membutuhkan.

"Ini 2 persen bisa digunakan untuk subsidi dalam rangka menyelesaikan akibat dari penyesuaian harga BBM, 2 persen, bentuknya bisa bansos, terutama pada rakyat yang sangat membutuhkan," ujarnya.

Selain itu, Jokowi menyampaikan subsidi ini juga bisa diberikan untuk membantu nelayan atau pengemudi ojek yang menggunakan solar dan BBM.

Kemudian, anggaran 2 persen itu bisa dimanfaatkan untuk membantu UMKM dengan cara, membeli bahan baku.

"UMKM bisa juga dibantu dalam pembelian bahan baku yang naik karena kemarin ada penyesuaian harga BBM.

Transportasi umum juga bisa dibantu kenaikan tarifnya berapa aja dibantu, bukan total dibantu, tetapi kenaikan tarif yang terjadi bisa dibantu lewat subsidi," jelas Jokowi.

Tak hanya itu, dia meminta pemerintah daerah memanfaatkan anggaran belanja tak terduga untuk subsidi biaya transportasi angkut barang antar daerah. Jokowi meyakini apabila hal ini dilakukan semua daerah, maka laju inflasi bisa ditahan.

"Belanja tidak terduga ini bisa digunakan untuk membantu biaya transportasinya. Artinya, misalnya harga bawang merah naik, bawang merah banyak berasal dari Brebes.

Misalnya ini provinsinya Lampung, Brebes-Lampung berapa biaya transportasinya? 3 juta, ini yang ditutup 3 juta oleh pemda," terang Jokowi.

"Sehingga harga yang terjadi harga petani di Brebes kemudian sama dengan harga yang ada di pasar. Kalau itu semua daerah melakukan ini kita akan bisa menahan inflasi agar tidak naik," tutup Jokowi. (adv)

Wakil Gubernur Sulawesi Utara Steven Kandouw Ikuti Pembukaan Rakernas KONI 2022

Daftar Segera Lomba Mewarnai Gramedia X Pinkfong Baby Shark dan Greebel, Banyak Hadiah Menarik