Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Permintaan Sang Jenderal Pada Bripka RR, Ferdy Sambo: 'Tolong Back Up Saya'

Simak permintaan Ferdy Sambo kepada Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR soal tewasnya Brigadir J berikut ini.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Wartakota/ Tribunnews
Akhirnya Terungkap Permintaan Sang Jenderal Pada Bripka RR, Ferdy Sambo: 'Tolong Back Up Saya' 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terungkap permintaan Ferdy Sambo kepada Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR.

Bripka RR terseret dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua alias Brigadir J, bahkan menjadi tersangka.

Bripka RR yang telah lama bungkam sejak mencuatnya kasus Brigadir J, kini mulai bersuara.

Dulu Bripka RR seakan menuruti komandannya Ferdy Sambo, kini mulai membantah.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Kondisi Terkini Bharada E, Semakin Dekat dengan Tuhan, Berharap Bertemu Ortu

Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR mulai membantah keterangan Ferdy Sambo soal kasus pembunuhan Brigadir J.
Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR mulai membantah keterangan Ferdy Sambo soal kasus pembunuhan Brigadir J. (Dok. Handout)

Ia sekarang berani membantah keterangan Ferdy Sambo.

Melalui Erman Umar selaku pengacaranya, Bripka RR mulai membuka fakta-fakta terkait kasus tewasnya Brigadir J.

Pengacara Bripka RR menyebut kini kliennya sudah berani melawan sang komandan, Ferdy Sambo.

Bukan tanpa alasan, Bripka RR rupanya keberatan dengan salah satu keterangan Ferdy Sambo.

Kini Bripka RR pun berani mengatakan jika keterangan Ferdy Sambo tersebut bohong dan hanya bagian dari skenario.

Hal itu dikatakan kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar saat diwawancara dalam tayangan Kompas Malam di akun YouTube KompasTV, Sabtu (10/9/2022) malam.

"Bripka RR, mengaku tidak ada hal itu dan melawan pernyataan Ferdy Sambo.

Sebab keterangan Ferdy Sambo menyebutkan bahwa ia meminta Bripka RR membantu atau memback-up nya saat menanyakan Brigadir J soal pelecehan dan mengeksekusinya di Duren Tiga," kata Erman.

Erman menjelaskan Ferdy Sambo mengatakan bahwa permintaan agar Bripka RR memback-upnya saat eksekusi, diungkapkan saat rapat kecil di rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Jakarta Selatan, sesaat sebelum ekseksusi terhadap Brigadir J dilakukan di rumah dinas.

Baca juga: Baru Terungkap Alasan Ferdy Sambo Mau beri Uang untuk Bripka Ricky, Katanya Bukan Tutup Mulut

Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR menjalani rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada Selasa (30/8/2022) - 
Bripka RR Mulai Bernyanyi, Terungkap Kesaksiannya Saat Lihat Brigadir J Ditembak, Ngaku Tidak Salah
Tersangka kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Bripka Ricky Rizal atau Bripka RR menjalani rekonstruksi pembunuhan Brigadir J pada Selasa (30/8/2022) - Bripka RR Mulai Bernyanyi, Terungkap Kesaksiannya Saat Lihat Brigadir J Ditembak, Ngaku Tidak Salah (WARTA KOTA/YULIANTO)

"Sambo mengaku menyampaikan kepada Ricky, nanti kalau saya tanyakan Joshua, jika dia melawan tolong back-up saya, nanti bantu saya, dan Ricky mengiyakan.

Tapi menurut Ricky ia tidak ingat itu.

Iya ingat hanya disuruh menembak Brigadir J oleh Sambo, tapi Bripka RR menolak dan mengaku tidak kuat mental," kata Erman.

Menurut Erman, saat di rumah di Saguling itulah, Bripka RR baru tahu ada dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi oleh Brigadir J.

"Saat itu Sambo menanyakan ke Bripka RR, tahu gak bahwa Ibu PC dilecehkan saat di Magelang.

Itu dikatakan Sambo sambil menangis.

Ricky menjawab tidak tahu soal dugaan pelecehan itu," ujar Erman.

"Karena Bapak FS menyampaikan sambil menangis, ia menanyakan ke Ricky, kamu berani gak tembak Joshua? Ricky bilang, gak berani Pak, saya gak kuat mental.

Itu keterangan Ricky.

Tapi kalau Sambo menyatakan bahwa setelah itu ia meminta Ricky membantu dan memback-upnya saat akan menanyakan Brigadir J soal pelecehan.

Tapi RR mengatakan gak ada soal itu, entah dia bengong atau apa, tapi Ricky mengaku tidak tahu soal keterangan Sambo meminta back-up itu," ujarnya.

Erman mengatakan karena keterangan Sambo soal permintaan memback-upnya kepada Brigadir RR, maka Bripka RR dianggap membantu skenario Sambo.

"Padahal Ricky tidak tahu soal itu, dan sekarang Ricky siap melawan keterangan Sambo," kata Erman.

Erman menyatakan saat kejadian di Magelang, Bripka RR sigap menyembunyikan senjata api (senpi) yang biasa dipegang Brigadir Yosua Hutabarat atau Brigadir J, saat ketegangan antara Brigadir J dan Kuat Maruf sempat terjadi di lantai 2 rumah di Magelang, Jawa Tengah, 7 Juli 2022 lalu.

Apalagi dalam ketegangan itu Kuat Maruf mengancam Brigadir J dengan pisau.

Untuk mengantipasi Bripka J emosional menembak Kuat Maruf, Bripka RR dengan cepat mengamankan senjata api yang biasa dibawa Brigadir J.

Senjata api Brigadir J itu disembunyikan Bripka RR di lemari di salah satu kamar anak Ferdy Sambo serta menguncinya.

Baca juga: Nasib Keluarga Tukul Arwana, Dituding Sembunyikan sang Pelawak dari Publik, Kini Angkat Bicara

Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat menjalani proses rekonstruksi (kiri). Bharada E mempraktikan detik-detik penembakan Brigadir J dalam rekonstruksi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022) (kanan).
Eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo saat menjalani proses rekonstruksi (kiri). Bharada E mempraktikan detik-detik penembakan Brigadir J dalam rekonstruksi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo, Selasa (30/8/2022) (kanan). (Tribunnews.com/Istimewa)

Yang dilakukan Bripka RR ini juga tanpa sepengetahuan Kuat Maruf.

"Sebenarnya tugas Bripka RR sebagai ajudan khusus, utamanya menjaga dua anak FS di Magelang yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang.

Dimana mereka duduk di kelas I dan III.

Namun saat pandemi dan sekolah online, Bripka RR juga tugas di Jakarta," kata Erman.

Karenanya kata dia saat sehari sebelum pulang ke Jakarta, yakni tanggal 7 Juli 2022, dimana ada kejadian di Magelang, Bripka RR sedang mengurus dua anak Sambo di Taruna Nusantara bersama Bharada Richard Eliezer atau Bharada E.

"Dia dipanggil sama ibu PC, di suruh pulang ke rumah, saat itu lewat telepon kepada Richard," kata Erman.

Pada saat kembali ke rumah kata Erman, menurut Bripka RR di lantai 1 rumah, kosong.

"Saat Bripka RR naik ke atas, dia lihat Kuat dalam keadaan panik dan tegang.

Dia tanya, ada apa pak Kuat. Pak Kuat jawab, 'Enggak itu tadi si Yosua, naik turun naik turun, saya tanya, dia lari ke bawah.

Dia gak mau dengar saya. Kenapa itu anak.

Tadi di atas, si Susi bilang nangis,' kata si Kuat," ujar Erman menirukan.

Saat itu kata Erman, Bripka RR menceritakan bahwa Brigadir J naik ke lantai 2 dan mencoba melihat keadaan Putri Candrawathi yang diduga sakit.

"Tapi dihalangi oleh Kuat dengan pakai pisau.

Akhirnya Josua turun lagi ke bawah," katanya.

Kemudian kata Erman, Kuat mempersilakan Brigadir RR melihat kondisi Putri Candrawathi yang berbaring di dalam kamar di lantai 2 tersebut.

"Dia buka pintu kamar ibu, dan tanya.

'Ada apa Bu?'. Ibu tidak menjawab, tetapi malah bertanya. 'Joshua dimana?'," kata Erman.

Menurutnya setelah itu Bripka RR hendak turun ke lantai 1 untuk menemui Brigadir J.

Namun kata Erman, karena ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat Maruf, Bripka RR berinisiatif menyembunyikan senjata api milik Brigadir J.

"Kemudian dia berinisiatif, yang mungkin diketahui juga sama Richard.

Bagaimanapun Josua ada senjatanya.

Ada pisau dan senapan panjang. Bripka RR berinisiatif dipindahin senjatanya ke kamar anaknya Sambo.

Di kunci di kamar itu senjatanya.

Karena Bripka RR khawatir ada apa-apa.

Artikel tayang di Tribunnewsmaker.com

https://newsmaker.tribunnews.com/2022/09/11/ogah-ikuti-skenario-ferdy-sambo-lagi-kini-bripka-rr-bantah-omongan-ferdy-sambo-nggak-ada-hal-itu?page=all

Sumber: TribunNewsmaker
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved