Profil Tokoh
Profil Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM yang Jadi Sorotan Bahas Kasus Brigadir J dan KKB OPM
Profil Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM yang jadi sorotan bahas kasus Brigadir J dan klaim KKB OPM ingin damai.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Profil Ahmad Taufan Damanik, Ketua Komnas HAM yang kini menjadi sorotan karena pernyataannya terkait kasus kematian Brigadir J.
Selain itu, mencuat Ahmad Taufan Damanik mengklaim bahwa dirinya telah bertemu petinggi OPM KKB Papua untuk berdialog damai.
Ahmad Taufan Damanik merupakan pria kelahiran Pematang Siantar 29 Juni 1965.
Sebelum mengawali karir di Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik merupakan dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara (1987-2016).
Dia merupakan alumni Universitas Sumatera Utara (lulus 1987) dan University of Essex, Inggris (lulus 2005).
Semula, Ahmad Taufan Damanik berkarir menjadi Dosen.
Berikut riwayat karirnya:
- Dosen Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP USU, Tahun 1987-2003.
- Dosen Magister Sosiologi, FISIP USU tahun 2015-2016.
- Dosen tamu di STIKP Medan, pada tahun 1992-1997.
- Dosen Magister Studi Pembangunan, Magister Studi Pembangunan USU, Tahun 2009-2015
- Dosen Departemen Ilmu Politik, Departemen Ilmu Politik FISIP USU, Tahun 2003-saat ini
Selain dosen, Ahmad Taufan Damanik merupakan Anggota Dewan Pengawas, PDAM Tirtanadi tahun 2013-saat ini.
Ahmad Taufan Damanik pun dipercaya sebagai Vice Chair, Indonesia Representative For Child Rights, The ASEAN Commission on the Promotion and Protection on the Rights of Women and Children (ACWC), Tahun 2010-2013.
Dia lalu menjadi member Indonesia Representative for Child Rights, The ASEAN Commission on the Promotion and Protection on the Rights of Women and Children (ACWC), Tahun 2013-2016.
Pun Ahmad Taufan Damanik pernah menjadi Anggota Dewan Riset Daerah Sumut, Pemerintah Provinsi Sumut, Tahun 2013-2016.
Ahmad Taufan Damanik punya pengalaman sebagai konsultan, diantaranya:
- Konsultan Evaluation Project on Andaman Refugee, Save The Children Indonesia, Tahun 2016
- Konsultan Lepas Proyek Penanganan Anak Korban Konflik Berbasis Masyarakat, Save the Children Aceh, Tahun 2008
- Konsultan Lepas untuk Issu Children In Armed Conflict, UNICEF, Banda Aceh, Tahun 2007
- Konsultan Lepas untuk Issu Separated Children, Badan Rekonstruksi dan Rehabilitasi (BRR) Aceh Nias, Tahun 2006
- Konsultan/Koordinator Regional Projek Pengembangan Fasilitator Pemberdayaan Masyarakat (PFPM), Bank Dunia-British Council-IGGRD-UKSW Salatiga, Tahun 2006-2007
- Konsultan Lepas untuk Issu Separated Children pada anak Korban Konflik Timor Leste, Aceh dan Kalimantan, UNICEF Jakarta, Tahun 2000-2001
Simak profil lengkap Ahmad Taufan Damanik di LINK INI
Pernyataan Ahmad Taufan Damanik soal Kasus Kematian Brigadir J
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) memberikan pernyataan terbaru terkait kasus penembakan yang menewaskan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.
Komnas HAM kembali mengeluarkan pernyataan mengejutkan tentang orang-orang yang ikut dalam penembakan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada 8 Juli lalu.
Pihak Komnas HAM menjelaskan ada dugaan ada pihak ketiga dalam penembakan Brigadir J.
Dlaam kasus ini, Bharada E dan Ferdy Sambo disebut dua tersangka yang melakukan penembakan terhadap Brigadir J.
Terbaru, berdasarkan temuan Komnas HAM, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf diduga juga ikut menembak Brigadir J di TKP.
Hal itu diungkapkan Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik.
Taufan menjelaskan, jika mengacu uji balistik peluru di tubuh korban, maka ada orang ketiga, selain Bharada E dan Ferdy Sambo, yang ikut menembak Brigadir J pada saat kejadian.
“Anda mencurigai tembakan ini bisa bertubi-tubi? Ada dua versi di rekonstruksi Sambo tidak mengakui?” tanya Rosi pada Ketua Komnas HAM.
“Sambo tidak mengaku, kami temukan bukti dari autopsi dan uji balistik, jenis pelurunya tidak satu dan lebih dari 1 senjata.
Bisa jadi, lebih dari dua senjata dan kemungkinan ada pihak ketiga.
Ada pihak ketiga dalam penembakan Yosua,” jawab Ahmad Taufan Damanik.
Ahmad Taufan Damanik menegaskan dalam pembicaraan khusus internal Komnas HAM,
tak hanya Bharada E dan Ferdy Sambo yang menembak Brigadir J, melainkan ada satu orang lagi yang turut ikut serta.
“Betul kita temukan dua orang ini, itu pun disangkal Sambo.
Dimungkinkan ada orang ketiga, supaya penyidik mendalami dengan bukti-bukti yang lebih kuat.
Terbuka peluang ibu Putri atau Kuat juga ikut nembak ( Brigadir J ).” kata Ahmad Taufan Damanik.
Menanggapi dugaan adanya pelaku lain selain Bharada E dan Ferdy Sambo dari Komnas HAM ini, Kabareskrim Polri Komjen Pol Agus Andrianto menyebut hingga
kini soal jumlah penembak yang disebut ada tiga orang itu hanya sebatas dugaan.
"Dugaan kan bisa saja ya," kata Agus saat dihubungi wartawan, Senin (5/9/2022).
Meski begitu, Agus menyebut proses penyidikan tentunya didasari persesuaian keterangan saksi hingga ahli sesuai dengan Pasal 182 KUHP.
"Namun kembali mendasari teori pembuktian 182 KUHAP harus didasarkan atas Persesuaian keterangan para pihak (saksi maupun mahkota),
keterangan saksi yang memiliki keahlian dibidangnya, persesuaian keterangan mereka akan menjadi petunjuk, didukung bukti-bukti lainnya yang bernilai petunjuk," jelasnya.
Agus mengungkapkan pengadilan nanti akan mengungkap kasus tersebut seterang-terangnya.
"Inshaa Alloh majelis Hakim nanti akan memutuskan perkara ini seadil-adilnya," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terbaru, Komnas HAM Curiga Putri Candrawathi dan Om Kuat Ikut Tembak Brigadir J,
"Namun kembali mendasari teori pembuktian 182 KUHAP harus didasarkan atas Persesuaian keterangan para pihak (saksi maupun mahkota),
keterangan saksi yang memiliki keahlian dibidangnya, persesuaian keterangan mereka akan menjadi petunjuk, didukung bukti-bukti lainnya yang bernilai petunjuk," jelasnya.
Agus mengungkapkan pengadilan nanti akan mengungkap kasus tersebut seterang-terangnya.
"Inshaa Alloh majelis Hakim nanti akan memutuskan perkara ini seadil-adilnya," ungkapnya.
Pernyataan Ahmad Taufan Damanik soal Klaim KKB OPM Ingin Damai untuk Papua Tanpa Kekerasan
KKB Papua dalam afiliasi Organisasi Papua Merdeka ( OPM ) disebut ingin berdamai agar tanah Papua tentram tanpa kekerasan.
Hal itu disampaikan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM ) Ahmad Taufan Damanik.
Taufan mengatakan, dirinya sempat bertemu dengan Panglima Organisasi Papua Merdeka (OPM).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Papua beberapa waktu lalu itu, Panglima OPM itu mengharapkan terjadinya perdamaian tanpa kekerasan di Papua.
Harapan Panglima OPM tersebut, kata Taufan, agar Komnas HAM bisa menjadi fasilitator dialog damai antara OPM dan pemerintah Indonesia.
"Mereka berharap Komnas HAM dapat membantu memfasilitasi dialog damai ini, jadi kalau ada orang yang bilang mereka (OPM) tidak setuju (untuk berdamai),
tidak benar! Saya bertemu langsung," kata Taufan tanpa memaparkan panglima OPM yang dimaksud, saat dikonfirmasi, Jumat (9/9/2022).
Taufan juga menceritakan perjuangan Komnas HAM agar dialog damai ini bisa tercipta.
Tim dari Komnas HAM, kata dia, langsung turun ke Papua dengan segala risiko nyawa di daerah yang sedang berkonflik.
"Saya sudah turun ke hutan, di sana penuh risiko, bagaimana kalau saya ditembak? Disandera? Saya alami itu semua," ucap Taufan.
Semua hal itu dia ceritakan bukan untuk pamer prestasi, Taufan mengatakan, upaya Komnas HAM terjun langsung ke lapangan sebagai upaya mewujudkan perdamaian di Papua.
Taufan menegaskan, jalan damai di Papua adalah satu-satunya jalan terbaik untuk mengatasi konflik kekerasan berkepanjangan di bumi timur Indonesia itu.
"Apa mau kita setiap hari mencatat orang mati, orang menjadi korban kekerasan?" kata dia.
Taufan optimis, pemerintah Indonesia bersama OPM mampu menyelesaikan konflik Papua dengan cara yang damai.
Karena menurut dia, Indonesia sudah memiliki pengalaman melakukan perdamaian saat terjadi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di provinsi Aceh.
"(Dialog damai) pernah dilakukan di Aceh dan kita menjadi contoh dunia dengan satu cerita kesuksesan melakukan dialog damai di Aceh itu.
Siapa bilang kita enggak bisa? Bangsa ini bangsa besar karena itu pasti dia berjiwa besar menyelesaikan masalah ini," pungkas Taufan.
Berita ini diolah dari artikel Tribunmuria.com/Kompas.com/TribunJakarta.com
Tautan:
https://muria.tribunnews.com/2022/08/30/profil-ahmad-taufan-damanik-ketua-komnas-ham.