Brigadir J Tewas
Ternyata Saor Siagian Kecewa dengan Komnas Perempuan Karena Hal Ini, 'Ini Tuduhan yang Mengerikan'
Saor Siagian kecewa dengan pernyataan Komnas Perempuan terhadap mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Foto: Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Menurut Saor, ponsel tersebut akan bisa membuka tabir adanya pelecehan seksual atau tidak.
"Misalnya katakanlah sekarang HP-nya Yosua, di situ kan bisa dilacak kalau ada dugaan pelecehan seks atau pemerkosaan," ucap Saor.
Ia mengimbau agar seluruh pihak tak lagi melakukan pemfitnahan atau membuat tudingan pada orang yang sudah meninggal.
Alih-alih membela HAM, ia menilai tudingan Komnas Perempuan pada Brigadir J justru merupakan bentuk pelanggaran HAM.
"Jangan lagi dong, orang sudah mati karena dia tidak punya hak membela, anda tuduh lagi sesuatu yang serius karena dia tahu bahwa yang mati ini tidak bisa membela dirinya sendiri," beber Saor.
"Ini menurut saya tuduhan yang sangat menyakitkan dan menurut saya pelanggaran HAM juga."
Sebut Ferdy Sambo Tega 'Jual' Istri demi Tutupi Kesalahan
Sebelumnya, pionir Tim Advokat Penegakan Hukum dan Keadilan (TAMPAK), Saor Siagian buka suara soal motif Irjen Ferdy Sambo.
Dilansir TribunWow.com, ia mengecam skenario palsu yang dilakukan otak tersangka pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J tersebut.
Saor mengatakan bahwa demi menutupi kesalahannya, Ferdy Sambo rela menjual nama baik istrinya, Putri Candrawathi dengan laporan pelecehan yang terjadi di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta.
Hal ini disampaikan Saor dalam tayangan wawancara di kanal YouTube tvOneNews, Senin (15/8/2022).
Pengacara yang telah melaporkan Ferdy Sambo terkait adanya indikasi penyuapan tersebut mengungkit kembali perkataan sang Jenderal saat diperiksa Bareskrim Mabes Polri.
Dalam pernyataan itu, Ferdy Sambo meminta maaf pada institusi, mengucap bela sungkawa pada keluarga Brigadir J.
Namun ia juga bersikukuh perbuatannya didasari kewajiban untuk menjaga harkat dan martabat keluarga.