Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap, Video Wanita Ngaku ART Sambo yang Sebut Brigadir J Disiksa, Begini Kata Polri
Dalam video tersebut Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo menyampaikan ada pintu rahasia di rumah Ferdy Sambo. Bahkan, katanya, banyak organ polisi
TRIBUNMANADO.CO.ID - Baru-baru ini viral di media sosial video seorang perempuan disebut-sebut mirip Susi.
Dalam video tersebut Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo menyampaikan ada pintu rahasia di rumah Ferdy Sambo.
Bahkan, katanya, banyak organ polisi di sana.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Dosa Besar Kombes Agus Nurpatria di Kasus Brigadir J, Tak Hanya Merusak CCTV
Kini, Polri akhirnya angkat bicara soal kabar Brigadir Yosua Hutabarat disiksa di satu ruangan rahasia di rumah Ferdy Sambo.
Kabar itu muncul dari video yang beredar di media sosial.
Pada video itu, seorang perempuan disebut-sebut mirip Susi, Asisten Rumah Tangga (ART) Ferdy Sambo menyampaikan ada pintu rahasia di rumah Ferdy Sambo.
Bahkan, katanya, banyak organ polisi di sana.
Sosok dibilang mirip Susi ini mengatakan ada pintu rahasia di rumah Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Pintu rahasia di belakang rumah itu disebut sebagai tempat penyiksaan Brigadir J.
Wanita itu kemudian meminta agar pintu rahasia yang disebut sebagai tempat penyiksaan Yosua itu segera dikuak.
"Tolong dibuka itu apa, pintu rahasia di belakang rumah untuk penyiksaan Yosua," lanjut wanita itu.
Tak cuma itu, dia bahkan membocorkan dimana letak kunci rahasia tersebut.
"Itu ada pintu rahasia, kuncinya ada di lemari sebelah yang tempat Yosua disiksa," kata wanita tersebut, dikutip dari akun TikTok @beritaterhangat26.
Hingga kini belum ada kepastian soal siapa sosok wanita dalam video tersebut.
Namun banyak yang menduga wanita tersebut adalah Susi, yang tak lain adalah asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Hal ini lantaran warganet yang membandingkan wajah wanita itu dengan potret Susi saat berfoto bersama keluarga Ferdy Sambo.
Mereka menilai ada kemiripan di antara kedua wajah tersebut.
Video ini yang telah disaksikan lebih dari 6,2 juta pengguna TikTok ini pun mendapat beragam tanggapan dari warganet
"mirip nih ibu didlm foto keluarga fs .hati2 Bu," kata DEMOR.
"Allah tunjukanlah kebenaran keadilan untuk almarhum brigdir j dan keluarga aminnnn," tandas Ery Yusnaniarya .
"Semoga ada yg mau mengikuti saran ibuk ini para Intel atau pihak yg jujur dari para aparat," tulis akun @opfaizal1.
"harus dibongkar ruang rahasia yg mba susi katakan ini," kata Rusaknya_keadilan.
"itu art Sambo.ibu Susi dulu dan sekarang.wajar kalo di tau semua.semoga keadilan segera di dapat.amin," tulis akun hamba Tuhan.
"hati hati buk. SQUAD Sambo masih berkeliaran loh..! tp saya kagum sama keberanian ibuk..! sehat selalu iya...!!!" kata wils_banjar17
Polri Sebut Hoaks
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menegaskan, video tidak benar dan hoaks.
Dedi menyebutkan, tim kedokteran forensik telah mengungkapkan hasil autopsi, yang menyatakan tidak ada penyiksaan terhadap Brigadir J.
Ia juga membantah ada pintu atau ruang rahasia di rumah Ferdy Sambo.
"Ah enggaklah. Hoakslah itu, kan itu sudah disampaikan oleh dokter forensik. Enggak ada (pintu rahasia)," kata Dedi saat ditanya soal video tersebut, Selasa (6/9/2022).
Hasil Autopsi Jenazah Brigadir J
Hasil autopsi terhadap jenazah Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J diumumkan pada Senin (22/8/2022) di Bareskrim Polri oleh Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Ade Firmansyah.
Ade mengatakan pihaknya telah memberikan hasil autopsi jenazah Brigadir J ke penyidik di Bareskrim Polri.
Kendala yang dialami adalah kondisi jenazah sudah tidak lagi segar sehingga untuk menentukan jarak tembak sangat sulit.
Jenazah korban sudah dibersihkan oleh tim dokter forensik yang melakukan autopsi pertama kali.
"Namun kami bisa sampaikan ada lima luka tembak masuk, empat luka tembak keluar dengan yang fatal adalah di dada dan kepala," katanya Senin (22/8/2022).
Kemudian, jenazah korban sudah mulai terjadi pembusukan karena telah dilakukan pemakaman di Jambi oleh pihak keluarga.
Pemberian formulan atau pengawet juga menjadi kendala bagi tim forensik karena bentuk lukanya mulai ada perubahan.
"Untuk kaliber itu kami sudah tidak bisa tentukan pada saat kita lakukan otopsi kedua ini, bentuk lukanya itu sudah tidak asli lagi, tidak sama seperti aslinya," tegasnya.