Brigadir J Tewas
Pantas Hotman Paris Hutapea Tolak Jadi Pengacara Ferdy Sambo, Ternyata Karena Ini
Simak pernyataan Hotman Paris Hutapea Tolak Jadi Pengacara Ferdy Sambo, Ternyata Karena Ini
TRIBUNMANADO.CO.ID - Publik digegerkan dengan pengakuan Hotman Paris Hutapea.
Sosok pengacara kontroversial ini ternyata pernah diminta untuk menjadi pengacara Ferdy Sambo maupun Putri Candrawathi (PC).
Namun ia menolak permintaan itu.
Baca juga: Sosok Idham Aziz, Eks Kapolri yang Pernah Copot 5 Jenderal, Begini Kabarnya Sekarang

Kini terungkap alasan Pengacara Hotman Paris Hutapea menolak menjadi pengacara sang jenderal itu.
"Memang benar saya diminta jadi pengacara sambo waktu itu, tapi saya minta waktu tiga hari dan saya sampai nggak bisa tidur," kata Hotman Paris saat di Palembang, Minggu (4/9/2022).
Hotman Paris mengatakan, dalam seminggu ini sudah viral di media bahwa Hotman menolak menjadi kuasa hukum Sambo, meskipun ada tawaran besar.
Menurutnya, kalau dilihat dari sisi pengacara ini namanya the dream cases, inilah kasus impian bagi pengacara karena akan dikenal luas masyarakat.
"Setelah saya pikir akhirnya memutuskan menolak jadi pengacara Sambo, walaupun itu akan hilang kesempatan saya. Karena kasusnya panjang, dan akan masuk tv setiap hari," ungkapnya
Menurutnya, ia tidak ingin terlibat dulu, ia tolak takut mencegah conflict of interest karena ia sebagai host di tv nasional sudah sering membahas kasus ini.
Terlebih jutaan orang memintanya agar memberikan bantuan hukum pada keluarga Brigadir J atau Bharada E.
Baca juga: Akhirnya Terungkap Putri Candrawathi Curhat ke Kuat Maruf Dirudapaksa Brigadir J saat Sore Hari

"Kenapa saya kepikiran hampir menerima tawaran menjadi Pengacara Sambo, karena ketika saya dapat informasi dari timnya Sambo tentang fakta-fakta kejadian ada BAP nya ada informasi penting," katanya.
Menurutnya, kalau orang awam nggak ngerti, bahwa ada informasi saksi kunci yaitu ajudan memberikan kesaksian bahwa begitu PC sampai di rumah pribadi bercerita dan suaminya menangis bayangkan seorang jenderal nangis setelah mendengarkan cerita dari istrinya.
"Ini versi BAP ya bukan versi saya, karena saya netral. Sambo, habis nangis di rumah pribadi pindah ke rumah dinas dan terjadilah tembakan. Artinya dalam waktu keadaan emosi tidak berlangsung lama. Itu sangat empuk untuk pengacara Sambo bahwa itu kategori spontan atau berencana," ungkapnya
Menurutnya, kalau spontan hampir pasti akan divonis, tinggal penembakan spontan atau berencana. Apa kaitan tangis dan emosi tersebut, sehingga terjadi tembakan. Artinya apakah itu tergolong berencana?
"Namun, saya tidak ingin berkomentar itu dan itu bisa dipakai untuk pengacara Sambo. Topik tanggisan akan menarik, karena seorang jenderal menangis. Saya tidak mau memberikan opini apapun. Apa itu spontan atau berencana," katanya