Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Bitung Sulawesi Utara

Marak Kasus Pembunuhan dan Sajam, Kota Bitung Sulawesi Utara Kini Tidak Aman

Marak Kasus Pembunuhan dan Sajam, Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara Kini Tidak Aman Lagi.

Istimewa
Ilustrasi penikaman - Marak Kasus Pembunuhan dan Sajam, Kota Bitung Sulawesi Utara Kini Tidak Aman 

Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Kota Bitung, satu diantara Kabupaten Kota di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mulai tidak aman.

Itu menyusul kembali terjadi rentetan tindak pidana.

Tak tanggung-tanggung, akibat dari tidak pidana atau perbuatan kriminal menimbulkan korban luka hingga meninggal dunia.

Belum hilang ingatan kita, soal kasus pembunuhan atau menghilangkan nyawa orang yang dilakukan oleh dua orang anak di bawah umur menggunakan senjata tajam (sajam).

Terhadap seorang warga, Almarhum Jose Joshua Mahagati (19), warga Kelurahan Girian Weru I Kecamatan Girian Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), pada Selasa (30/8/2022).

Empat hari kemudian, Minggu (4/9/2022) sore tindak pidana penganiayaan menggunakan sajam jenis panah wayer dan pisau atau badik terhadap seorang warga Gian Makagansa (19) warga Desa Watudambo Kecamatan Kauditan.

Gian harus di rawat intensif di rumah sakit Manembo-Nembo, akibat terkena panah wayer dan tikaman oleh oknum yang masih misterius.

Peristiwa itu terjadi di patung Kuda Manembo-Nembo, saat korban sedang berboncengan dengan adiknya.

Pelaku panah wayer dan penikaman, juga menggunakan motor.

Menanggapi dua peristiwa berdarah itu, Muzaqir Boven satu diantara tokoh masyarakat kota Bitung mempertanyakan keberadaan Polisi dan Pemerintah.

“Di mana Polisi dan Pemerintah, kenapa kota Bitung sudah sangat ramai dengan kasus pembunuhan dan penganiayaan pakai senjata tajam?

Kami sangat prihatan dan sedih melihat kondisi ini,” kata Polo sapaan Muzaqir Boven, Senin (5/9/2022).

Polo bilang, situasi ini tentunya berdampak pada keluarga yang menjadi korban.

Seperti istri dan anak-anak, dari korban pembunuhan yang terjadi di dalam rumah Kelurahan Girian Weru I.

Sang ayah sebagai tulang punggung keluarga meninggal, akibat perbuatan bejat dari para pelaku tindak pidana atau kriminal.

Halaman
12
Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved