Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Renungan harian

Bacaan Alkitab Minggu, 4 September 2022 : Yohanes 11:14-15, Waktu Tuhan Pasti yang Terbaik.

Waktunya Tuhan bukanlah waktu kita, tetap percaya menjadi tugas kita. Yesus tidak terlalu lama, juga tidak terlalu cepat, tetapi sesuai pada waktu-Nya

Editor: Erlina Langi
pixabay.com
Bacaan Alkitab Minggu, 4 September 2022 : Yohanes 11:14-15, Waktu Tuhan Pasti yang Terbaik. 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  (Yohanes 11:14-15)

Karena itu Yesus berkata dengan terus terang: "Lazarus sudah mati;
Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu, sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya. Marilah kita pergi sekarang kepadanya."

Salam Sejahtera

Dalam sebuah masa-masa penantian tentulah bukan masa-masa yang mudah. Kita butuh iman yang kuat, kita butuh orang-orang sekitar yang kita harapkan mampu menolong kita. Namun tentunya, pengharapan kita yang sesungguhnya hanyalah Yesus.

Doa-doa selalu kita panjatkan, tiap saat kita memohon belas kasihan Allah. Namun terkadang kita merasa kenapa Tuhan begitu lama, kenapa doa-doa saya seakan terabaikan, kemana Tuhan itu ?

Akankah Tuhan Yesus yang saya sembah masih mampu menolong saya ?

Akankah Tuhan yang saya sembah mampu menjawab saya ?

Hal yang sama juga pernah dialami Marta, saudara Lazarus.

Yohanes 11:17

Maka ketika Yesus tiba, didapati-Nya Lazarus telah empat hari berbaring di dalam kubur.

Yohanes 11:21-23

Maka kata Marta kepada Yesus: "Tuhan, sekiranya Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.
Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta kepada-Nya."
Kata Yesus kepada Marta: "Saudaramu akan bangkit."

Yohanes 11:39-44

Kata Yesus: "Angkat batu itu!" Marta, saudara orang yang meninggal itu, berkata kepada-Nya: "Tuhan, ia sudah berbau, sebab sudah empat hari ia mati."
Jawab Yesus: "Bukankah sudah Kukatakan kepadamu: Jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah?"
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan berkata: "Bapa, Aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah mendengarkan Aku.
Aku tahu, bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku, tetapi oleh karena orang banyak yang berdiri di sini mengelilingi Aku, Aku mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku."
Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka: "Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi."

Dari kisah ini, kita belajar bahwa Yesus boleh saja lama di waktunya kita, namun sesungguhnya Yesus sedang melatih iman percaya kita bahwa waktu Tuhan pasti selalu yang terbaik. Dia memberikan kekuatan kepada kita yang lemah dan tiada berdaya. Tugas kita hanyalah mempercainya.

Yesus sanggup menolong kita, sedikit lagi, tetap percaya itu adalah bagian kita, sampai nanti Tuhan melakukan bagiannya Tuhan, mukjizat-Nya nyata di waktunya Tuhan.

Haleluyah, Tuhan Yesus memberkati.

Sumber: Tribun Manado
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved