Sulawesi Utara
Gubernur Sulawesi Utara Gairahkan Sektor Pariwisata, Gelar 3 Event Internasional Berturut-turut
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara sedang gencar menggairahkan kembali sektor pariwisata. Tahun 2022, Pemprov Sulut mengadakan tiga event sekaligus.
Penulis: Ryo_Noor | Editor: Isvara Savitri
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sedang gencar-gencarnya menggairahkan kembali sektor pariwisata.
Sektor andalan Bumi Nyiur Melambai ini anjlok setelah dihantam pandemi COVID-19 di awal tahun 2022.
Adapun strategi yang dilakukan dengan menggelar event berskala internasional.
Gubernur Sulut, Olly Dondokambey, optimis sektor pariwisata akan pulih.
"Setiap bulan kita isi event-event nasional dan internasional," ungkap dia.
Rasa optimis di sektor pariwisata itu pun, hingga pemerintah berani mematok target pertumbuhan ekonomi enam persen di triwulan III tahun 2022.
Event yang dihelat ini, kata Olly juga menunjukkan ke dunia bahwa Sulut itu aman dan bisa mengendalikan COVID-19.
"Bikin event besar kalau COVID-19 merajalela kan tidak bisa jalan, “ ujarnya.
Lalu apa saja event internasional disiapkan pemerintah?
8 Agustus 2022, sudah dihelat event Tomohon Internasional Flower Festival (TIFF).
Perhelatan tahunan itu sukses setelah dua tahun vakum akibat pandemi COVID-19.
Festival bunga itu bahkan dihadiri peserta dari Amerika Serikat, Jepang, dan Korea.
Selanjutnya 14-18 September 2022, Olly menyampaikan Sulut menggelar lomba mancing internasional bertajuk Likupang North Sulawesi Internasional Fishing Tournament (LNSIFT) 2022.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Tienneke Adam, mengatakan sudah ada 80 tim yang mendaftar pada ajang ini.
Baca juga: Bhayangkari Polres Bolaang Mongondow Selatan Sulawesi Utara Adakan Bakti Sosial Jumat Berbagi
Baca juga: Polres Minahasa Selatan Sulawesi Utara Tingkatkan Patroli Migas di SPBU, Pastikan Stok BBM Aman
Para peserta berasal dari luar negeri, nusantara, dan pemancing lokal.
"Jadi nanti ada beberapa peserta, misalnya internasional, nusantara,dan nelayan tradisional," kata dia.
Peserta internasional yang sudah mendaftar berasal dari negara Malaysia, Singapura, Prancis, Australia, dan Amerika Serikat.
Pendaftaran untuk pemancing internasional masih terus dibuka.
Tienneke optimis masih akan bertambah, mengingat sejumlah kedubes negara sahabat di Jakarta sudah menghubungi panitia.
Panitia pun menyiapkan akomodasi bagi para peserta.
Setiap tim terdiri dari 5-7 orang mereka akan mendapat akomodasi kapal untuk menjelajah Laut Biaro selama dua hari.

Untuk peserta nelayan tradisional akan mendapat tempat memancing di sekitar perairan Likupang, dan seputaran Teluk Manado
"Ada peserta juga nelayan lokal diundang dari 13 kabupaten/kota se-Sulut yang punya wilayah laut," ungkap dia.
Turnamen memperebutkan Piala Presiden ini dihelat dalam rangka HUT ke-77 Republik Indonesia sekaligus HUT ke-58 Provinsi Sulut.
Adapun hadiah bagi juara internasional berupa uang tunai sejumlah US$10 ribu untuk Juara I, Juara II US$5 ribu, dan Juara III US$2.500.
Untuk kategori nelayan tradisional Juara I Rp 15 juta, Juara II Rp 10 juta, dan Juara III Rp 5 juta.
Ada lagi kompetisi kategori spesies ikan dan kategori tim - kru terbaik.
Selain itu ada juga side event, pemecahan rekor pemotongan sashimi khas Sulawesi Utara.
Baca juga: Akhirnya Terungkap, Komnas HAM Duga yang Menembak Brigadir J Kemungkinan Ada 3 Orang, Ada Temuan
Baca juga: Ketua DPC PDIP Tomohon Sulawesi Utara Caroll Senduk: Kalau Alergi Pers, Berarti Bukan Kader PDIP
November 2022, Provinsi Sulawesi Utara didaulat menjadi tuan rumah Peringatan Hari Anak Internasional.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulut, dr Kartika Devi Tanos, mengatakan dari hasil pertemuan dengan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, Sulut dipilih menjadi tuan rumah kegiatan internasional tersebut.
"Sulut menjadi tuan rumah Hari Anak Internasional, Ibu menteri sudah merestui," kata istri Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw, tersebut.
Kegiatan itu dijadwalkan dihelat November 2022, menurut dr Kartika Devi Tanos mengatakan, kegiatan ini akan dihadiri 10 negara ASEAN dan seluruh anak di Indonesia mewakili kabupaten/kota masing masing.

Provinsi Sulut kata dr Kartika Devi Tanos sudah punya pengalaman panjang menghelat kegiatan Internasional, sehingga jadi pertimbangan untuk pelaksanaan kegiatan.(*)