News Analysis
Pengamat Pendidikan Sulut Meike Imbar Soal Kurangnya Pemanfaatan Mobil Perpustakaan Keliling
Pengamat Pendidikan Sulut Dr Meike Imbar M.Pd mengatakan Keberadaan mobil perpustakaan keliling semestinya dapat membantu warga
Penulis: Mejer Lumantow | Editor: Aldi Ponge
TRIBUNMANADO.CO.ID, - Pemerintah Pusat melalui Kantor Perpustakaan Nasional Republik Indonesia memberikan bantuan kendaraan Mobil Perpustakaan Keliling ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Bantuan kendaraan tersebut tersebar di 15 Kabupaten dan Kota di sulut
Namun, kondisi mobil perpustakaan keliling itu beberapa sudah tak terawat lagi, dan beberapa masih dalam kondisi baik.
Pengadaan sejumlah kendaraan operasional oleh Pemerintah Pusat tersebit diharapkan mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya daerah terpencil yang sulit dijangkau.
Pengamat Pendidikan Sulut Dr Meike Imbar M.Pd mengatakan Keberadaan mobil perpustakaan keliling semestinya dapat membantu warga masyarakat khususnya peserta didik di berbagai sudut kota / kabupaten.
Namun, kata Imbar, sangat disayangkan tidak sedikit mobil perpustakaan yang tidak efektif beroperasi sesuai fungsinya untuk mendekatkan literatur / buku / bacaan kepada masyarakat.
"Tidak efektifnya mobil perpustakaan menjangkau lapisan masyarakat dapat disorot dari berbagai faktor, salah satunnya rendahnya etos kerja ASN yang ditugaskan sebagai fasilitator perpustakaan keliling," kata Imbar kepada Tribun Manado.
Hal ini, menurutnya, harus menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan. Seorang ASN harus bekerja sesuai garis kerja yang sudah diatur dengan progresif.
"Artinya, atasan perlu mengembangkan penghargaan kerja yang berbasis kinerja, lebih dalam lagi persoalan ini menunjukkan keberpihakan kita terhadap kemampuan literasi masih sangat rendah," jelas Dosen Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Manado ini.
Kata dia, Jika kemampuan / kecakapan literasi dan numerasi menjadi perhatian penting instansi terkait, tentu persoalan mangkraknya atau beralih fungsinya mobil dinas perpustakaan keliling akan menjadi perhatian.
"Mobil perpustakaan keliling sejogyanyalah menjadi " pintu masuk " bagi berkembangnya minat baca generasi muda maupun masyarakat umum di pelbagai sudut kota," terang Imbar
Dari pengamatannya, ditengah rendahnya kemampuan literasi siswa Indonesia sebagaimana hasil studi PISA 2018 yang merilis kemampuan siswa Indonesia dalam membaca meraih skor rata rata yakni 371, di bawah skor rata rata OECD ( Organization for Economic Co-operation And Development ) dengan peringkat ke-74.
"Maka terobosan dari Mobil Dinas Perpustakaan Keliling diharapkan mampu menggerakkan geliat masyarakat khususnya generasi muda di wilayah pemukiman pinggiran untuk membaca," harap Imbar
Sebab, membaca buku bagaikan membuka jendela dunia. Dari buku kita akan memperoleh beragam perspektif baru yang akan membuka cakrawala berpikir, mengasah keterampilan berpikir kritis yang sangat diperlukan di era digital abad 21 untuk menangkal polusi informasi " hoax "
Untuk itu, dinas terkait perlu mengkaji ulang operasionalisasi mobil Perpustakaan Keliling dan mengatur jadwal operasi melalui kerjasama dengan pemerintah kelurahan / desa.
"Dan Pemerintah Kelurahan / Desa juga diharapkan dapat memberikan stimulus bagi warga masyarakat khususnya generasi muda untuk memanfaatkan mobil perpustakaan keliling melalui berbagai aktivitas," pungkas Akademisi Unima ini. (Mjr)