Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Koalisi Parpol

Pengamat Dorong Muncul Pasangan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto, Nilai Ideal Pimpin Indonesia

Partai Golkar dan PDI Perjuangan merupakan dua partai politik yang memiliki sejarah panjang di Negara Republik Indonesia.

Editor: Aswin_Lumintang
TRIBUN BALI/Andriansyah
Puan Maharani, Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Partai Golkar dan PDI Perjuangan merupakan dua partai politik yang memiliki sejarah panjang di Negara Republik Indonesia.

PDI Perjuangan merupakan parpol yang lahir dari DNA ideologis Ir Soekarno, Presiden Pertama Indonesia dan sang proklamator. Sedangkan Partai Golkar lahir dan berjaya pada satu masa yang disebut orde baru.

Artinya PDIP dan Golkar memiliki sejarah panjang dalam kelangsungan negeri ini, sehingga jika dua kekuatan ini digabungkan pada Pilpres 2024 bisa menjadi kekuatan yang tidak tertandingi kekuatan lainnya.

Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, tahun 2024 Golkar harus menang Pilpres.
Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, tahun 2024 Golkar harus menang Pilpres. (Antara Foto)

Ini setelah Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto dikabarkan akan bertemu dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani pada akhir pekan ini.

Pengamat Politik Emrus Sihombing mengapresiasi rencana tersebut.


Emrus mengatakan, pertemuan itu adalah ajang silaturahmi dua negarawan.

Keduanya dinilai sebagai sosok dengan karakter politik yang mengutamakan keberagaman, pluralitas, inklusivitas, dan persatuan.

Baca juga: Hasil Survei Elektabilitas Capres 2024 Dua Jagoan PDIP Jomplang, Keputusan di Tangan Megawati

Baca juga: Informasi Daftar Harga Bahan Pokok di Pasar Tuminting Manado Sulawesi Utara

"Rencana pertemuan Puan Maharani dan Airlangga Hartarto suatu pertemuan negarawan yang memang sama-sama punya garis politik tentang keberagaman, tentang inklusivitas," kata Emrus, kepada wartawan, Rabu (31/8/2022).

Komunikolog itu juga menganggap keduanya senafas dalam hal menghidupi semangat keindonesiaan dan kenusantaraan.

"Jadi artinya bahwa dua sosok ini sangat homogen dari sudut keindonesiaan dan kenusantaraan kita," ucapnya.

Emrus mengungkapkan pertemuan Puan Maharani dengan Airlangga Hartarto akan semakin produktif jika menghasilkan kesepakatan politik.

 
"Saya berpendapat bahwa pertemuan itu bisa lebih produktif, apabila memang ada semacam kesepakatan di panggung belakang ketika mereka bertemu," ujarnya.

Kesepakatan itu bisa berupa pencanangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), sekaligus kesepakatan untuk berupaya merangkul seluruh kekuatan politik.

"Mudah-mudahan pertemuan mereka ada semacam kesepakatan memasangkan Puan Maharani menjadi calon presiden dan Airlangga menjadi calon wakil presiden Pilpres 2024 dengan catatan merangkul semua kekuatan politik dalam kerja sama politik," ucap Emrus.

Baca juga: Terungkap Kisah Pilu Kakek Temukan Cucunya Tak Bernyawa Lagi, Jadi Korban Kecelakaan Maut di Bekasi

Baca juga: Wali Kota Hadiri Kegiatan HUT ke 88 GMIM Bersinode di Megamas Manado Sulawesi Utara

Menurut Emrus, pasangan itu adalah pasangan ideal. Puan Maharani bisa memainkan sebagai pemimpin dengan karakter keibuan yang mampu merangkul dan menyamankan seluruh kekuatan politik.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved