Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Kondisi Bharada E Saat Rekonstruksi, Semangat Hingga Marah Karena ini

Kondisi Bharada E saat proses rekonstruksi diungkap LPSK. Ia sempat semangat hingga marah.

Editor: Tirza Ponto
Kolase Tribun Manado/ Polri TV
Akhirnya Terungkap Kondisi Bharada E Saat Rekonstruksi, Dari Semangat Hingga Jadi Marah Karena ini 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kasus pembunuhan Brigadir J memasuki babak baru setelah dilakukannya proses pengusutan.

Proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J telah selesai dilakukan kemarin, Selasa (30/8/2022).

Kelima tersangka dihadirkan dalam proses ini.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Perkataan Ferdy Sambo kepada Brigadir J Sebelum Dihabisi, Kamu Kurang Ajar!

Proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J.
Proses rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir J. (Kolase Tribun Manado/Tribunnews.com/Kompas TV/TV Polri)

Terungkap saat jalani rekonstruksi bersama Ferdy Sambo dan ketiga tersangka lain, Bharada E sempat marah.

Bukan tanpa alasan, rupanya Bharada E marah lantaran merasa dipaksa beradegan sesuai versi Ferdy Sambo.

Bharada E yang memilih jujur pun menolak setiap adegan yang tidak sesuai dengan yang ia alami saat diminta menghabisi Brigadir J.

Kendati diawasi oleh Ferdy Sambo, Bripka RR, dan Kuat Maruf dari belakang, nyali Bharada E nyatanya tak ciut.

Ini artinya Bharada E yang kini menjadi justice collaborator atau saksi pelaku yang mau bekerja sama dengan penegak hukum, tetap pada keterangannya semula terkait kasus penembakan Brigadir J,

Hal itu dikatakan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Susilaningtias dalam tayangan Inews TV, Rabu (31/8/2022).

"Jadi sempat awal-awal, ketika ada proses penolakan adegan yang tadi saya sampaikan itu, Bharada E sempat marah.

Dia marah tapi ya emosi sesaat, setelah itu selesai.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Bharada E Sempat Kaget Saat Rekonstruksi, Banyak Adegan yang Berbeda dari Fakta?

Pengakuan Bharada E kaget karena ada adegan yang berbeda.
Pengakuan Bharada E kaget karena ada adegan yang berbeda. (Kolase Youtube Polri TV)

Karena dia baru memahami bahwa memang masing-masing tersangka itu punya pikiran dan ingatan masing-masing.

Jadi nggak bisa memaksakan, karena mereka punya versi masing-masing dan ingatannya berbeda-beda," beber Susilaningtias.

Namun selanjutnya, kata Susilanintias kemarahan Bharada E bisa diredakan pihaknya dan diberikan pemahaman.

Jika memang adegan tidak sesuai menurut Bharada E, kata Susilaningtias, Bharada E menolak memperagakannya dan dilakukan pemeran pengganti.

"Sebenarnya Bharada E ini semangat sekali untuk mengungkapkan kejujuran dan fakta.

Makanya kemarin itu dia mau hadir secara langsung menjalani rekonstruksi, meski sempat marah.

Saat ini emosinya stabil dan dia tetap pada keterangannya sebelumnya," kata Susilaningtias.

Dimana menurut Bharada E, ia hanya diperintahkan saja oleh Ferdy Sambo melakukan penembakan terhadap Brigadir J, dan tidak tahu soal perencanaan pembunuhan yang dilakukan para tersangka lain.

Dalam rekonstruksi, kata Susilaningtias, Bharada E mencoba menerima jika para tersangka lain melakukan adegan yang menurutnya tidak sesuai dengan fakta yang sebenarnya atau kejadian sesungguhnya.

"Tapi ada hal-hal krusial yang memang menurut Bharada E enggak seperti itu kejadiannya.

Jadi ada hal yang sangat substantif dan dia tetap pada kesaksian dia yang sebelumnya atau keterangan dia sebelumnya.

Meski sempat marah dengan adanya reka adegan yang menurut dia ini tidak sesuai pada saat kejadian, dia tetap kepada keterangan dia semula," ujarnya.

"Jadi dia tidak mau mengubah keterangan dan dia tetap dengan keterangan dan kesaksian sebelumnya, saat rekonstruksi itu," kata Susilaningtias.

Sebelumnya Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian mengatakan terdapat dua pengakuan berbeda soal penembakan Brigadir Yosua atau Bharada E.

Yakni menurut versi Bharada E dan versi Ferdy Sambo.

Perbedaan pengakuan Bharada E dan Ferdy Sambo membuat reka adegan dalam rekonstruksi pembunuhan Brigadir J akhirnya dibagi 2 versi diperagakan dalam dua versi.

Bharada E harus menggunakan pemeran pengganti ketika menembak Brigadir J sesuai keterangan Ferdy Sambo dan juga sebaliknya.

Baca juga: Potret Para Tersangka Saat Tiba di TKP Duren Tiga, Bharada E Bertemu Ferdy Sambo Pakai Baju Tahanan?

Video animasi reka ulang kasus Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Video animasi reka ulang kasus Brigadir J di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan. (Tangkap layar kanal YouTube Polri TV Radio)

Detik-detik pengacara Bharada E lindungi kliennya dari tatapan Ferdy Sambo (YouTube Channel Polri TV)
"Iya dalam konfrontir mereka ada beberapa pihak yang menolak, terutama dari FS yang menolak.

Kalau dia menolak berarti kita pakai pemeran pengganti," kata Andi Rian.

Ia mencontohkan, perbedaan keterangan dantaranya terkait posisi Bharada E saat penembakan Brigadir J.

"Menurut FS, dia di kiri, tapi menurut RE dia di kanan.

Kalau mereka tidak sepakat, kita harus menggunakan pemeran pengganti," ujarnya.

Pengakuan Bharada E dan Ferdy Sambo yang berbeda, kata dia, bakal diuji di persidangan.

"Keterangan RE dan FS ada yang tidak sesuai, silahkan masing-masing mempertahankan.

Nanti kita faktakan di pengadilan dan diuji di sana," kata Andi.

Artikel ini telah tayang di TribunNewsmaker.com 

https://newsmaker.tribunnews.com/2022/08/31/dia-semangat-ungkap-kejujuran-lpsk-lihat-bharada-e-marah-diminta-adegan-versi-sambo-dia-gak-mau?page=all

Sumber: TribunNewsmaker
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved