Brigadir J Tewas
Tak Ada di Manado, Orangtua Bharada E Diduga Disekap, Padahal Sempat Tulis Surat untuk Jokowi
Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku mengetahui keberadaan orangtua dari Bharada E yang kini diduga disekap.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar mengejutkan datang dari kasus pembunuhan Brigadir J.
Dalam kasus pembunuhan Brigadir J, Bharada E harus mendekam di penjara.
Bharada E menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.
Akibatnya, kehidupan polisi asal Manado itu langsung jadi sorotan publik.
Belum lagi adanya surat terbuka yang ditulis orangtua Bharada E untuk Presiden Jokowi.
Ya tidak seperti keluarga dari brigadir J, keluarga dari Bharada E selaku penembak brigadir Yoshua atas perintah Irjen Ferdy Sambo sampai saat ini belum diketahui keberadaannya.

Pengacara Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak mengaku mengetahui keberadaan orangtua dari Bharada E yang kini disekap di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok
Menangapi pernyataan Kamaruddin ini akhirnya Mabes Polri angkat bicara.
Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan sejauh ini pihaknya tidak ada konfirmasi soal hal tersebut.
"Tidak ada konfirmasi soal hal tersebut," kata Dedi saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu (24/8/2022).
Meski begitu, Dedi tidak menegaskan apakah informasi tersebut benar atau tidak.
Sebelumnya, Pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak menyebut jika orangtua Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E disekap di Mako Brimob Polri, Depok.
Kamaruddin klaim memiliki data-data terkait tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap kliennya.

"Misalnya seperti Bharada E itu sudah saya indentifikasi dari Mapanget, Sulawesi sana, orang tuanya semua, dan orang tua (Bharada E) disekap di Brimob nggak tau kenapa," kata Kamaruddin kepada wartawan di kawasan Jakarta Pusat, Kamis (24/8/2022).
Kamaruddin menyebut dirinya sempat menanyakan apakah orangtuanya dijanjikan diberi uang seperti halnya Bharada E yang dijanjikan uang Rp1 miliar oleh Irjen Ferdy Sambo.
"Nah sejak saat itu orangtuanya meninggalkan Mapanget, Manado, sekarang tinggal di Mako Brimob padahal dia sipil," ucapnya.
Pengacara Bharada E sebut Orangtua Ditempatkan di Tempat Aman
Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menjadi tersangka sekaligus saksi kunci dalam dugaan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo.
Bharada E juga telah meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
Selain Bharada E, ternyata orang tua Bharada E juga kini telah dievakuasi ke suatu tempat yang aman dari kampungnya di Manado, Sulawesi Utara (Sulut).
Mereka harus dipindahkan dalam rangka penjagaan.
"Jadi orang tuanya sehat, orang tuanya dijaga di suatu tempat," kata Pengacara Bharada E, Ronny Talapessy saat dikonfirmasi, Sabtu (13/8/2022).
Ronny enggan membeberkan keberadaan orang tua Bharada E karena untuk menjaga privasi.
Apalagi, orang tua kliennya kini telah berusia lanjut.
"Iya, kasian untuk menjaga privasi. Karena mereka sudah tua," jelasnya.
Orangtua Bharada E tulis surat buat Presiden Jokowi
Orangtua Bharada Richard Eliezer atau Bharada E menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, dan Menko Polhukam Mahfud MD.
Surat itu ditulis orangtua Bharada E yang mengaku takut serta putus asa atas proses hukum yang sedang dijalani anaknya.
Berikut isi surat keluarga dari Bharada E seperti dipantau dari tayangan program Kompas Petang di Kompas TV:
Salam sejahtera,
Pertama-tama kami selaku Ayah dan Ibu dari Bharada Richard Eliezer, turut berbela sungkawa kepada keluarga almarhum Brigadir Pol Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J.
Bapak Presiden, Bapak Kapolri, dan Bapak Menko Polhukam Mahfud MD kami mengirim surat terbuka ini karena kami merasa putus asa dalam menghadapi proses hukum yang dihadapi anak kami.
Rasa kuatir dan takut selalu ada di dalam hati kami. Saat ini, Kami memohon perlindungan hukum dan HAM untuk anak kami Richard Eliezer atau Bharada E, juga untuk kami sebagai orangtua, keluarga, dan tunangannya.
Meski surat itu dibagikan oleh sepupu Bharada E, namun surat tersebut ditulis langsung oleh orangtua Bharada E yang keberadaannya saat ini tengah diamankan.
Ya, paman Bharada E, Royke Pudihang mengaku tidak mengetahui keberadaan kedua orang tua dari Bharada E.
“Saat ini kami tidak tahu keberadaan orang tua Bharada E,” kata Roy Pudihang saat ditemui di kediamannya di salah satu kompleks perumahan di Kelurahan Mapanget, Manado, Rabu (10/8) dilansir Kompas TV.

Roy mengaku komunikasi terakhir dengan yang bersangkutan terjadi beberapa minggu yang lalu.
“sebab kontak-kontak terakhir itu beberapa minggu lalu masih ada hubungan, sebelum dia (Bharada E) jadi tersangka,” terangnya.
Dia pun mengaku komunikasi terakhir hanya menanyakan kabar.
“Cuma tanya baik-baik,” ujar Roy.
Sesudah itu dirinya dan keluarga dekat yang lain tidak lagi mengetahui di mana keberadaan orang tua Bharada E.
Bharada E Ungkap Irjen Ferdy Sambo juga Tembak Brigadir J Dua Kali
Mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo tidak hanya terlibat perencanaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Fakta lain mengungkap Irjen Ferdy Sambo juga terlibat penembakan yang menewaskan Brigadir J di rumah dinasnya pada Jumat (8/72022).
Fakta ini diungkap Bharada Richard Eliezer alias Bharada E, ajudan Irjen Ferdy Sambo yang terlibat penembakan Brigadir J.
Ferdy Sambo disebut melepaskan tembakan sebanyak dua kali ke tubuh Brigadir J.
Pengakuan ini diungkapkan Bharada E saat menjalani pemeriksaan oleh Komnas Hak Asasi Manusia (Komnas HAM).

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menegaskan Bharada E mengungkap bahwa Ferdy Sambo juga menjadi pelaku penembakan Brigadir J.
"Ya, Richard bilang begitu," kata Taufan, Jumat (19/8/2022), mengutip Kompas.com.
Taufan menyebut, pengakuan Bharada E tersebut akan dibuktikan melalui hasil autopsi ulang jenazah Brigadir J.
Komnas HAM juga menduga ada lebih dari satu senjata dan lebih dari satu eksekutor dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
Mantan pengacara Bharada E, Deolipa Yumara, juga mengungkap hal serupa soal pelaku penembakan Brigadir J.
Deolipa sempat membeberkan soal Brigadir J yang ditembak dalam kondisi masih hidup.
Posisi Brigadir J saat itu berlutut dengan telapak tangan menyatu di belakang kepala.
Bharada E lalu menembak Brigadir J sambil memejamkan mata.
“Brigadir Yosua berlutut begini (posisi telapak tangan menyatu di belakang kepala -red), masih hidup, ketakutan.”
“Kata Richard, kata Eliezer, dia (Brigadir J) berlutut di depannya Sambo, di depannya Yosua,” kata Deolipa, dalam program Aiman KOMPAS TV, Senin (15/8/2022).
Deolipa sebelumnya juga memastikan bahwa Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.
Namun, Deolipa tak mengetahui secara pasti soal senjata yang digunakan Ferdy Sambo saat menembak Brigadir J.
“Ya saya enggak tahu, tapi dia (Bharada E) menembak, Sambo menembak, ini situasional kan, habis itu katanya Sambo menembak ke dinding,” kata Deolipa.
Deolipa mengungkap, perintah menembak Brigadir J sempat membuat Bharada E kebigungan.
Ferdy Sambo bahkan disebut berkali-kali menyerukan Bharada E untuk segera menembak Brigadir J.
(Bangkapos.com/ Nur Ramadhaningtyas)
Sebagian artikel telah terbit di Tribunnews.com
https://bangka.tribunnews.com/2022/08/25/orangtua-bharada-e-disekap-di-mako-brimob-ini-kata-mabes-polri-sempat-tulis-surat-buat-jokowi?page=all