Brigadir J Tewas
Pantas Bharada E Pilih Bongkar Fakta Sebenarnya, Ternyata Ditipu Ferdy Sambo, Bukan Masalah Uang
Alasan Bharada E membongkar fakta pembunuhan Brigadir J ternyata karena Ferdy Sambo ingkar janji. Bukan janji bayaran uang.
Terlebih banyaknya anggota Polri yang juga terlibat.
"Kalau boleh kami berikan nama yang terlibat itu. Hemat saya kalau sudah berlangsung, terutama status tersangka langsung diputuskan saja. Jangan sampai orang yang perannya sedang saja tapi digantung sekian lama," ungkapnya.
Trimedia meminta Kapolri melakukan bersih-bersih dari kasus Irjen Ferdy Sambo ini.
Kalau masih ada yang menghalangi, langsung pinggirkan saja.
"Kalau ada tidak mendukung pinggirkan juga, jangan ragu mau itu senior atau junior. Kapolri didukung masyarakat dan Presiden. Tolong benahi juga internal Polri ini," papar Trimed.
122 barang bukti disita
Dalam kesempatan itu, Jenderal Listyo Sigit mengatakan ada banyak barang bukti yang berhasil disita Bareskrim Polri dalam mengungkap kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat (Brigadir J).
Seperti diketahui, Brigadir J tewas di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo Kompleks Polri Duren Tiga, Mampang, Kalarta Selatan.
Pemaparan itu dilakukan Jenderal bintang empat di hadapan Komisi III DPR RI, Rabu (24/8/2022).
Listyo mengaku, tim khusus sudah menyita sekitar 122 barang bukti berbagai macam seperti senjata api, magazin, CCTV dan sebagainya.
Kemudian, berdasarkan laporan pemeriksaan yang dilakukan Irsus dengan perhatikan barang bukti soal laporan pelecehan terhadap Putri Candrawathi tidak benar.
Hal ini karena Irjen Ferdy Sambo sudah melakukan upaya rekayasa tembak menembak di lokasi kejadian.
"Kemudian peristiwa penembakan di Duren Tiga sudah direncanakan oleh FS di rumah pribadi Saguling sehingva terjadi peristiwa penembakan," tegasnya.
Paska penembakan kepada Brigadir Yosua, Ferdy Sambo menembakan senjata api milik korban ke beberapa tembok.