Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Nasib Anak Ferdy Sambo Tertekan Imbas Perundungan, Ketua LPAI Ungkap Hal Ini
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau kak Seto mengungkap kondisi anak-anaknya dalam keadaan tertekan akibat perundungan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Irjen Ferdy Sambo dan istrinya Putri Candrawathi resmi ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan terhadap Brigadir J.
Diketahui sebelumnya Brigadir J tewas dibunuh di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo pada Jumat 8 Juli 2022 lalu.
Kini terungkap nasib dari anak-anak Irjen Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.
Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau kak Seto mengungkap kondisi anak-anaknya dalam keadaan tertekan akibat perundungan.
Kak Seto juga mengungkap reaksi Irjen Ferdy Sambo saat ditemuinya. Ferdy Sambo menangis.

Apa yang menyebabkan Ferdy Sambo menangis?
Ferdy Sambo menangis dan ucapkan terimakasih pada Kak Seto yang menemui Irjen Ferdy Sambo yang ditahan di Mako Brimob Polri, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, Selasa (23/8/2022).
Pertemuan itu dilakukan untuk meminta izin kepada Ferdy Sambo agar anak-anaknya diberikan perlindungan buntut ditetapkannya Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Chandrawati sebagai tersangka.
"Memang sudah direncanakan dan akhirnya bisa bertemu, ya nggak lama, hanya menyampaikan minta izin, apakah diizinkan bertemu dengan putra-putrinya Pak Sambo, gitu," kata Ketua LPAI, Seto Mulyadi saat dihubungi, Selasa (23/8/2022) malam.
Pria yang akrab disapa Kak Seto itu menerangkan saat bertemu, Ferdy Sambo mengizinkan sambil meneteskan air matanya karena terharu untuk kepeduliannya kepada anak-anaknya.
"Beliau malah sempat meneteskan air mata, sempat terharu, terima kasih, senang sekali bahwa anak-anaknya diberikan perhatian, gitu," ucapnya.
Setelah mendapat izin, Kak Seto menyebut pihaknya masih mengatur waktu untuk bertemu dengan anak-anak Ferdy Sambo dan Putri dalam rangka perlindungan itu.
"Kami sedang mengatur waktu karena dua putranya, remaja ini kan masih tidak berada di Jakarta. Jadi kami tentu ingin sekaligus bertemu dengan ketiga putra-putrinya.
Yang empat, yang satu kan sudah bukan anak lagi, sudah umur 21 tahun, sementara usia anak Indonesia kan 18 tahun ke bawah, begitu," ungkapnya.
"Nah yang dua, yang kelas 3 SMA dan kelas 1 SMA kan tidak berada di Jakarta, dan kami juga menunggu dia sampai kembali ke Jakarta, begitu," sambungnya.
