Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Akhirnya Terungkap Isu Bunker Uang Rp900 Miliar dan Kekaisaran Bisnis Judi Jenderal, Ini Kata Polri

Mabes Polri menanggapi beredarnya video tumpukan uang dollar senilai Rp 900 miliar dalam sebuah bunker dan Isu Kekaisaran Bisnis Gelap Jenderal

Kolase Tribun Manado/Istimewa/HO
Akhirnya Terungkap Isu Bunker Uang Rp900 Miliar dan Kekaisaran Bisnis Judi Jenderal, Ini Kata Mabes Polri 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berhembus kencang kabar ditemukan bunker di rumah Ferdy Sambo.

Tak hanya itu, menggaung juga kabar adanya dugaan bisnis haram di balik pembunuhan Brigadir J.

Namun hal tersebut telah dibantah Polri, dan tidak membenarkan adanya bunker berisikan uang Rp 900 miliar di rumah Ferdy Sambo.

Baca juga: Akhirnya Terungkap Hasil Visum Korban Pembunuhan di Manado, Keluarga Pilih Makamkan di Toli-toli

Mabes Polri menanggapi beredarnya video tumpukan uang dollar senilai Rp 900 miliar dalam sebuah bunker.

Disebut pula bunker tersebut berada di rumah pribadi Eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.

Video viral yang dilihat Tribunnews, tumpukan uang itu disimpan di koper berwarna silver.

Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatakan bahwa kabar tersebut tidak benar alias hoax.

"Tidak benar itu, hoax," kata Dedi saat dikonfirmasi, Selasa (23/8/2022).

Lebih lanjut, Dedi menuturkan bahwa pihaknya juga akan mengusut penyebaran video tersebut.

Kasus itu pun kini tengah didalami oleh Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri.

"Dittipidsiber yang dalami," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Polri memastikan bahwa adanya kabar ataupun informasi yang menyatakan ditemukannya bunker yang berisikan uang sebanyak Rp 900 miliar di rumah Irjen Ferdy Sambo, tidak benar.

"Berdasarkan informasi dari tim khusus yang melakukan penggeledahan di beberapa tempat Irjen FS, info soal bunker Rp900 miliar tidaklah benar," kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan, Sabtu (20/8).

Menurut Dedi, tim khusus memang melakukan penggeledahan dibeberapa tempat yakni rumah Irjen Ferdy Sambo. Penyidik pun melakukan penyitaan beberapa barang bukti. Namun, tidak ada bunker berisikan uang Rp900 miliar yang disita.

"Apa saja yang disita itu untuk pembuktian nanti dipersidangan. Timsus melakukan penyidikan dengan langkah pro justitia," ujar Dedi.

Dedi pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan informasi-informasi yang kebenarannya tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Polri, ditegaskan Dedi, sampai dengan saat ini masih terus berkomitmen mengusut perkara penembakan Brigadir J dengan profesional, akuntabel dan transparan.

"Tim khusus terus bekerja. Mohon sabar dan dukungannya. Komitmen kami sejak awal mengusut perkara ini sampai tuntas dengan mengedepankan pendekatan Scientific Crime Investigation," tutup Dedi.

Isu Kekaisaran Bisnis Gelap Jenderal

Isu kekaisaran Irjen Ferdy Sambo terus menguat pasca-penetapan tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Terkait itu, Mabes Polri menyebut tim Siber Polri masih melakukan pendalaman terkait isu tersebut.

"Iya, masih didalam oleh Siber," kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo saat dihubungi, Selasa (23/8/2022).

Dedi belum mau merinci lebih jauh terkait pendalaman penyidik Siber Polri soal isu pembekingan sejumlah bisnis gelap Ferdy Sambo tersebut.

Sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) menduga terkuaknya nama sejumlah personel Polri dalam isu Konsorsium 303 ini diduga datang dari kubu 'lawan' Ferdy Sambo yang menginginkan eks Kadiv Propam beserta "gerbongnya" tersebut tergusur.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso menyebut dokumen yang beredar itu mirip dengan model pemaparan yang dibuat oleh polisi dalam penanganan sebuah kasus.

Seperti diketahui, "Grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303" mendadak beredar dan langsung viral di media sosial.

Gambar grafik berbentuk PDF Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 itu beredar setelah beberapa waktu sebelumnya mencuat isu Ferdy Sambo adalah ‘raja beking’ judi di Indonesia.

Disebutkan, selain judi, Ferdy Sambo juga menjalankan sejumlah bisnis gelap lainnya.

Untuk menjalankan bisnis gelap itu, Sambo melibatkan sejumlah jenderal bintang dua dan bintang satu.

Selain itu, grafik Kaisar Sambo dan Konsorsium 303 itu juga mengungkap adanya keterlibatan sejumlah perwira berpangkat AKP sampai Kombes.

"Tapi IPW lebih kritis, ini dokumen dibuat oleh polisi, model seperti ini adalah model pemaparan yang dilaukan oleh polisi dalam upaya pemaparan kasus-kasus," ujar Sugeng Teguh Santoso dikutip dari Kompas TV, Jumat (19/8/2022).

"Mereka ingin menggusur Sambo dan kelompoknya dengan cara seperti ini, dengan penggalangan opini publik."

"Ini soal perebutan posisi, Sambo sedang terpuruk, kelompok ini kemudian ingin menggusur mereka dengan cara-cara menunggangi isu," jelas Sugeng.

Sugeng melanjutkan, pihaknya lebih menekankan asas praduga tak bersalah bagi sejumlah nama yang ikut tercatut dalam isu ini.

Mengingat tudingan yang dibuat juga belum jelas sumbernya datang dari siapa.

Meski demikian, munculnya isu Konsorsium 303 yang diduga turut libatkan Ferdy Sambo dan sejumlah orang-orang disekitarnya memperkuat adanya geng mafia di tubuh Polri.

Penjelasan Mabes Polri

Mabes Polri buka suara soal isu Konsorsium 303.

Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengaku masih belum mengetahui informasi yang beredar tersebut.

Namun, pihak kepolisian dipastikan akan menindak tegas seluruh aktivitas perjudian.

"Info dari mana itu, yang pasti semua pekat (judi, narkoba, premanisme) (bakal) ditindak tegas," kata Dedi saat dikonfirmasi, Jumat (19/8/2022).

Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com

Sumber: TribunMedan.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved