Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Ingat Rusunami? Proyek Rusun Era SBY yang Mangkrak, Kini Jadi Lokasi Syuting Pengabdi Setan 2

Itu sebabnya tempat tersebut dijadikan sebagai lokasi syuting film Pengabdi Setan 2 yang telah tayang di bioskop pada 4 Agustus 2022 lalu.

Editor: Alpen Martinus
Warta Kota/Joko Supriyanto
Rusun yang terbengkalai selama 15 tahun di belakang Pasar Sumber Arta, Bekasi Barat, Kota Bekasi dikabarkan menjadi lokasi pembuatan film Pengabdi Setan 2 yang tengah ramai diberbincangkan. 

Tak hanya itu, di samping ruangan produksi juga terdapat tempat bermain biliar.

Sehingga lantai paling bawah masih banyak aktivitas orang berlalu lalang.

Namun, ketika berjalan beberapa langkah untuk ke atas lantai satu sudah terasa udara begitu dingin.

Hal tersebut lantaran, di dalam area gedung sinar matahari tak dapat masuk karena terhalang tembok bangunan.

Kondisi anak tangga yang mulai rapuh dan tak ada pengaman dari sisi kanan kirinya cukup mengkhawatirkan untuk keselamatan.

Jika dilihat dari lantainya pun belum berkeramik, debu-debu bekas pembangunan juga masih terlihat jelas.

Ketika tepat berada di lantai satu yang merupakan area lokasi syuting tersebut, terdapat sebuah lorong dengan pencahayaan yang minim, membuat bangunan itu tampak gelap dan cukup horor.

Terlebih, karena tidak terurus, bangunan itu juga tampak kotor di hampir semua sisinya.

Ketika bergeser ke ruangan lainnya, pencahayaan hanya mengandalkan dari sela-sela jendela yang telah usang.

Bekas-bekas properti proses pembuatan film Pengabdi Setan 2 juga masih tersisa.

Di antaranya seperti beberapa kain-kain hitam, begitu pula ada dua ruangan tempat pembuatan film dicat berwarna biru dan merah muda, dan di ruangan tersebut temboknya terdapat bercak lumpur yang sudah mengering.

Dari 14 lantai yang ada di rusunami tersebut, terdapat satu lantai yang tidak boleh dipakai untuk syuting yakni lantai tujuh.

Maka dari itu, ketika bergeser ke lantai dua, terdapat simbol angka tujuh di samping lift yang sebenarnya berada di lantai dua.

Koordinator Pasar Sumber Arta, Slamet menjelaskan awalnya rusunami tersebut dibangun sebagai program bersubsidi untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang bertujuan agar memiliki hunian layak.

"Memang waktu itu awalnya seperti itu ya, untuk masyarakat terutama masyarakat sekitar sini yang menengah ke bawah," ucapnya di lokasi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved