Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Minahasa Sulawesi Utara

BNN RI Gelar Operasi Laut Interdiksi Terpadu di Dermaga Pelabuhan Samudera Bitung Sulawesi Utara

Ditjen Pengawasan Sumber Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada (POA)

Ist
Operasi laut interdiksi terpadu yang digagas Badan Narkotika Nasional RI. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Ditjen Pengawasan Sumber Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Direktur Pemantauan dan Operasi Armada (POA) DR Pung Nugroho Saksono tak main-main mendukung penuh Operasi Laut Interdiksi Terpadu.

Operasi Laut Interdiksi Terpadu, yang digagas Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia sebagai leading institusion Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).

Direktur Pemantauan dan Operasi Armada (POA) DR Pung Nugroho Saksono, didaulat oleh Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia Dr Petrus Golose dan menyampaikan dukungan terkait pelaksanaan operasi tersebut.

“Dalam operasi ini, kami KKP mendukung penuh pemberantasan narkoba dan menerjunkan beberapa kapal patroli pengawasan untuk melaksanakan operasi bersama BNN, Polri, Bea Cukai, Dirjen Perhubungan Laut dan lainnya di wilayah perairan Indonesia,” kata Pung Nugroho Saksono di Upacara Operasi Laut Interdiksi Terpadu di Dermaga Pelabuhan Samudera Kota Bitung Provinsi Sulawesi Utara, Selasa (9/8/2022).

Operasi ini melibatkan 374 personel, 14 unit kapal.

Terdiri dari 5 unit Kapal Patroli Bea dan Cukai, 3 unit Kapal Patroli Baharkam, 3 unit Kapal Patroli KKP, dan 3 unit Kapal Patroli KPLP.

Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia, Dr Petrus R Golose atas kerjasama dengan berbagai pihak melakukan penyitaan berton-ton dan memusnakan Narkotika tapi pasokan Narkotika masih jalan.

Sehingga melalui Operasi Gabungan Laut Terinterdiksi Terpadu, bersama jajaran terkait akan berupaya meminamilisir peredaran Narkotika dan penegakkan hukum untuk menyelamatkan generasi bangsa.

Operasi Laut Terinterdiksi Tarpadu, dengan sandi Operasi Purnama (Gempur Peredaraan Narkoba Bersama) stekholder terkait sembari berharap nanti akan dilaksanakan stekholder lainnya meminimalisir P4GN.

“Operasi Laut Terinterdiksi Terpadu dilakukan karena ada penemuan Kokain di Kepulauan Riau. Kita tunjukan kepada dunia, bandar Narkoba bahwa negara lebih kuat dari pada mereka, negara serius dengan ini akan melakukan tindakan tegas apalagi mereka melakukan hal-hal yang tidak sesuai dengan aturan hukum,” tegas Peturs Golose.

Lanjutnya, narkotika menjadi momok bagi anak bangsa.

Fokus operasi ini tak hanya di perairan Sulawesi, melainkan di Selat Malaka, Aceh, Sumut, Riau dan Kepulauan Riau. Selat Makassar, Laut Sulawesi, Kepulauan Seribu dan Sekitarnya.

Lewat sinergitas ini, apa yang diamanatkan Presiden RI Joko Widodo bisa laksanakan operasi ini dengan baik dan sukses.

“Target operasi ini menangkap pelaku Narkotika, para pengedar termasuk Prekursor Narkotika karena Prekursor sudah ada prekursor yang masuk di Kepulauan Riau. Di Sulut sendiri kasus Narkotika paling menonjol sabu dan ganja yang banyak,” tandasnya.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan RI, Askolani, menyampaikan komitmen pemerintah bersatu padu dengan sumber daya yang ada melindungi bangsa Indonesia dari jerat Narkotika.

Sumber: Tribun Manado
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved