Brigadir J Tewas
IPW Soroti Satgasus yang Dipimpin Irjen Ferdy Sambo
Satgasus yang dipimpin Irjen Ferdy Sambo mendapat sorotan dari IPW atau Indonesia Police Watch.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Buat skenario terkait tewasnya Brigadir J, sifat asli Ferdy Sambo mulai terkuat.
Diketahui Ferdy Sambo saat ini sudah berstatus tersangka kasus Brigadir J.
Ferdy Sambo bahkan memimpin Satgasus yang memiliki kekuasaan dan kewenangan yang cukup besar.
Baca juga: Baru Terungkap Kini Benny Mamoto Klarifikasi soal Sempat Tepis Kejanggalan Kasus Brigadir J
Baca juga: Pengamat Hukum Sulut Ragukan Profesionalitas Benny Mamoto: Cari Tahu Dulu Baru Beri Pernyataan
Baca juga: Tokoh Agama Sulut Pdt Hanny Pantouw: Pengungkapan Kasus Brigadir J Adalah Hadiah HUT Kemerdekaan
Foto : Ferdy Sambo dalang pembunuhan Brigadir J. (kolase TribunnewsBogor.com)
Ketua Indonesia Police Watch atau IPW Sugeng Teguh Santoso menyebut adanya sebutan geng mafia di tubuh Polri.
Sugeng menyebut geng mafia ini memiliki kekuasaan dan kewenangan yang cukup besar.
Namun, mereka menyalahgunakan keperuntukan wewenangannya tersebut.
"Ini yang menjadi catatan saya bahwa di dalam kepolisian diduga terdapat geng mafia yang memiliki kekuasaan yang cukup besar atas kewenangan yang diberikan tetapi kemudian wewenang tersebut disalahgunakan."
"Kami mendeteksi bahwa beberapa nama tersebut masuk di dalam satu tim yang dinamakan Satgasus. Ini diketuai Ferdy Sambo dan beberapa orang juga terlibat," kata Sugeng dalam program Kacamata Hukum Tribunnews, Senin (8/8/2022)
Sugeng mengatakan di dalam satgasus tersebut termasuk diduga di antaranya tersangka Bharada E dan Brigadir R.
Sebelumnya, Inspektorat Khusus (Irsus) juga melakukan pemeriksaan terhadap 25 personel polisi terkait kematian Brigadir J.
Menurut Sugeng, dari 25 personel Polri tersebut juga masih dimungkinkan masuk dalam Satgasus tersebut.
"Ada Bharada E, Brigadir Ricky bagian dari Satgasus, kemudian yang ditangkap dan ditahan dari tiga Polres jakarta selatan dan satu dari Polda Metro Jaya juga dari Satgasus."
"Nah harus diteliti 25 orang ini apakah kemudian juga dari satgasus, saya duga masih ada kelompok lain," jelasnya.