Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kabar Artis

Akhirnya Terungkap Alasan Prilly Latuconsina Batal Akhiri Hidup Imbas Depresi Dibully Netizen

Artis Prilly Latuconsina ungkap sempat ingin bunuh diri imbas dibully netizen, namun batal setelah hal ini terjadi.

YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo
Prilly Latuconsina saat tampil di Podcast Curhat Bang Denny Sumargo 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Prilly Latuconsina akhirnya buka-bukaan tengan kisah hidup yang selama ini disembunyikan.

Sebagai seorang artis, Prilly Latuconsina sering dituntut untuk menjadi sosok sempurna di mata publik.

Ternyata tuntutan tersebut membuat Prilly Latuconsina tertekan, depresi hingga ingin mengakhiri hidupnya.

Namun keinginan Prilly Latuconsina akhiri hidupnya sendiri akhirnya batal.

Pengakuan itu diungkap lawan main Reza Rahadian di web series My Lecturer My Husband tersebut baru-baru ini, saat sang artis jadi bintang tamu di YouTube Denny Sumargo.

Prilly Latuconsina menceritakan, dirinya pernah menjadi korban bully netizen.

Prilly Latuconsina mengaku kerap mendapat bully-an justru setelah ia terkenal sebagai publik figur.

"Apa aja jadi berita dan dipaksa untuk memenuhi ekspektasi orang sih. Di-bully banget (ketika nggak ngelakuin)," kata Prilly, dikutip dari YouTube CURHAT BANG Denny Sumargo, Selasa (9/8/2022).

Belum lagi bully-an netizen di sosial media, membuat mental Prilly semakin turun.

"Di-bully sampai kayak kita tuh jadi orang paling salah di dunia," ucap Prilly Latuconsina.

Hal yang memperburuk keadaan Prilly Latuconsina saat itu adalah rasa bersalah terhadap keluarganya.

"Aku kan di sini punya keluarga, 'lo nge-bully orang, jangan lupa nih orang punya keluarga.

"Jadi di saat aku di-bully, aku harus melindungi hati mama aku, papa, hati opa, oma aku," ujar Prilly.

Prilly Latuconsina
Prilly Latuconsina (Instagram @prillylatuconsina96)

Perempuan 25 tahun ini merasa tidak enak, keluarganya harus mendengar pemberitaan buruk tentang dirinya.

"Aku jadi nggak enak hati sebagai anak, orang tua buka TV ada berita negatif anaknya kan nggak enak dong," terang Prilly Latuconsina.

Imbas bullyan netizen tersebut, Prilly mengaku mengurung diri di kamarnya selama empat hari, tanpa makan.

"Pas di momen itu, aku inget banget sangat depresi, empat hari nggak keluar kamar, nggak mau makan," paparnya.

Bahkan bullyan yang didapatkan Prilly Latuconsina ini membuatnya berniat bunuh diri.

"Pada saat itu mau bunuh diri, tapi gini 'aku mau mati aja tapi aku takut sakit'," ungkap Prilly, dikutip dari artikel berjudul Pernah Di-bully Netizen, Prilly Latuconsina Akui Depresi Kurung Diri 4 Hari di Kamar: Aku Mati Aja yang tayang di Tribunnews.com.

Beruntungnya keluarga Prilly Latuconsina memberikan dukungan penuh sehingga ia mengurungkan niatnya untuk mengakhiri hidup.

Prilly Latuconsina Daftar Jadi Guru di MBKM, Ini Ceritanya

Prilly Latuconsina diketahui sempat ikut mendaftarkan diri menjadi praktisi mengajar dalam program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Ia ternyata diam-diam sudah lama memendam impian dan harapan kapan ada kebijakan pemerintah yang memberikan kebebasan dalam belajar, baik di tingkat SD-SLTA maupun perguruan tinggi.

Prilly yang masuk dalam masuk daftar Forbes 30 Under 30 Asia ini tidak ragu-ragu lagi untuk mendaftarkan diri menjadi praktisi mengajar dalam program MBKM.

Prilly juga mengungkapkan bahwa ia langsung tertarik setelah mendengar informasi terkait salah satu program baru MBKM yang diluncurkan pada tahun 2022, yaitu program Praktisi Mengajar.

Prilly Latuconsina
Prilly Latuconsina (Instagram @prillylatuconsina96)

”Seneng banget, saya langsung daftar (Praktisi Mengajar). Saya ambil yang short-term dulu. Jadi, masuk ke kelas dua kali,” ucap Prilly, dilansir dari laman Vokasi Kemdikbud saat hadir di Dialog Eksklusif Mas Menteri Bersama Figur Publik yang tayang di kanal YouTube Kemendikbud RI (19/7/2022).

Perlu diketahui, Dialog Mendikbudristek bersama Prilly menjadi bagian dari “Road to Festival Kampus Merdeka Part 2”.

Saat berbincang dengan Mendikbudristek Nadiem Makarim, Prilly mengutarakan bahwa program MBKM adalah sesuatu yang transformatif dan telah lama ia harapkan bagi pendidikan di Indonesia.

Prilly menyebutkan bahwa dengan kesempatan belajar di luar kelas, pelajar Indonesia bisa mendapatkan ilmu dan wawasan baru yang mungkin tidak akan didapatkan di dalam jurusan.

“Waktu kuliah, kami hanya mendapatkan apa yang sesuai dengan jurusan kami. Sekarang, dengan adanya program MBKM, mahasiswa punya kesempatan dua semester belajar di luar kelas,” jelasnya.

Menurut Prilly, melalui kesempatan belajar di berbagai tempat dan dengan banyak pihak inilah, nantinya mahasiswa dapat lebih siap menghadapi tantangan dan tanggung jawab di dunia kerja.

Sebagai sosok yang peduli terhadap pendidikan, Prilly memberi apresiasi kepada Mendikbudristek yang telah menginisiasi program MBKM, dengan membuka kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar kelas dan memperoleh banyak pengalaman berharga.

Sementara itu, Menteri Nadiem menegaskan perbedaan antara jurusan yang diambil dengan jenjang karier yang kemudian dijalankan memang merupakan hal yang normal dan banyak terjadi di luar negeri.

Di Indonesia sendiri, katanya, data statistik menunjukkan bahwa lebih dari 70 persen mahasiswa menekuni karier yang tidak berkaitan dengan program studi yang diambil di bangku kuliah.

“Bagaimanapun, pendidikan S-1 merupakan waktunya mahasiswa mengalami berbagai macam hal. Usia 18-21 tahun merupakan proses self-discovery," kata Nadiem.

Oleh karena itu, untuk membantu mereka dalam melalui proses tersebut, akan jauh lebih mudah kalau mahasiswa langsung terjun merasakan pengalaman dunia nyata.

“Yaitu, dengan kesempatan belajar di luar kelas selama dua sampai tiga semester,” terang Nadiem.

Sebagian diolah dari artikel di Kompas.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved