Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Selain Ferdy Sambo Cs, IPW Yakin Masih Ada Geng Mafia Lain di Polri, Mahfud MD: 'Mabes dalam Mabes'

IPW menyoroti soal banyaknya polisi yang berusaha merekayasa hingga menghambat penyidikan kasus pembunuhan. Seperti kasus kematian Brigadir J.

Editor: Frandi Piring
Kolase Tribun Manado/Tribunnews/Surya/Kompas.com/HO
Kapolri tak segan-segan memutasi dan memeriksa sejumlah gerbong squad Ferdy Sambo untuk menuntaskan kasus kematian Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat. Indonesia Police Watch (IPW) menyoroti serius soal banyaknya polisi yang berusaha merekayasa hingga menghambat penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. IPW Yakin Masih Ada Geng Mafia Lain di Polri. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sorotan kasus kematian Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J datang dari Indonesia Police Watch (IPW).

Pihak IPW menyoroti secara serius soal banyaknya polisi yang berusaha merekayasa hingga menghambat penyidikan kasus pembunuhan.

Seiring proses penyidikan terus dilakukan Bareskrim Polri, satu persatu tersangka mulai terungkap.

Diketahui sebelumnya, sebanyak 25 orang diperiksa oleh tim Inspektorat Khusus (Irsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo lantaran tidak profesional menangani perkara penuh misteri itu.

Bahkan, lima di antaranya termasuk eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, sudah dimasukkan ke tempat khusus untuk pemeriksaan awal sebelum sidang kode etik.

Sebanyak 25 polisi berkomplot untuk sebuah kemufakatan jahat tidak bisa dipandang sebelah mata.

Bagi IPW, kelompok 25 polisi dengan sosok pangkat tertinggi Irjen Ferdy Sambo adlah geng mafia.

Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso meyakini masih ada geng mafia lain di tubuh Polri.

Sementara, Menko Polhukam mengistilahkan 25 polisi itu sebagai "mabes di dalam mabes'.

Geng Mafia

Secara khusus pada kasus kematian Brigadir J, Sugeng menyebut geng mafia 25 polisi berbagai pangkat itu adalah Satua Tugas Khusus (Satgasus) yang dipimpin Ferdy Sambo.

Mereka memiliki kewenangan besar di tubuh Polri namun disalahgunakan.

"Ini yang menjadi catatan saya, bahwa di dalam kepolisian diduga terdapat geng mafia, yang memiliki kekuasaan yang cukup besar atas kewenangan yang diberikan tetapi kemudian wewenang tersebut disalahgunakan."

"Kami mendeteksi bahwa beberapa nama tersebut masuk di dalam satu tim yang dinamakan Satgasus, ini diketuai Ferdy Sambo dan beberapa orang juga terlibat," kata Sugeng dalam program Kacamata Hukum Tribunnews, Senin (8/8/2022)

Sugeng mengatakan di dalam satgasus tersebut termasuk di antaranya tersangka Bharada E dan Brigadir R.

"Ada Bharada E, Brigadir Ricky bagian dari Satgasus, kemudian yang ditangkap dan ditahan dari tiga Polres jakarta selatan dan satu dari Polda Metro Jaya juga dari Satgasus."

"Nah harus diteliti 25 orang ini apakah kemudian juga dari satgasus, saya duga masih ada kelompok lain," jelasnya.

Sebagai informasi, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E merupakan tersangka pembunuhan Brigadir J yang dijerat pasal 338 KUHP tentang pembunuhan, juncto pasal 55 dan 56 KUHP.

Sementara Brigadir Ricky Rizal (Brigadir RR) merupakan tersangka kedua, namun dengan jeratan pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana, subsider 338 KUHP juncto pasal 55 dan 56 KUHP.

Dugaan sementara, Brigadir J dibunuh di Rumah Dinas Kadiv propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Mabes di Dalam Mabes

Sementara, Manko Polhuka menganggap lambatnya penanganan kasus Brigadir J lantaran ada permasalahan politik dan hierarki yang disebut Mahfud MD sebagai psikopolitis dan psikohierarkis.

Namun, permasalahan itu kini sudah bisa dieliminir dengan bedol desa, memindahkan banyak polisi yang terkait kasus pembunuhan Brigadir J agar tidak ada kepentingan yang saling menyandera.

Terutama soal hierarkis yang berhasil diputus lewat pemindahan atau mutasi 15 perwira yang dilakukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Saksi kunci, Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E pun menjadi berani bicara.

Meski berstatus tersangka, Bharada E bersedia menjadi justice collaborator.

Kesaksian Bharada E tentang kejadian di rumah dinas Kadiv Propam, Kompleks Polri, Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) itu menjadi sangat penting.

"Seperti ada yang saling sandera, kemudian Bharada E di bawah penguasaan orang yang berkepentingan. Kemudian yang harus diperiksa dan harus memeriksa itu orangnya jabatannya beda."

"Maka Kompolnas mengusulkan bedol deso. Bedol deso itu artinya buang dulu orang-orang di situ. Dan ternyata jalan kan sesudah dipindahkan," kata Mahfud MD di acara Kompas Petang Kompas TV, Minggu (7/8/2022).

Mahfud MD juga bicara tentang psikopolitik yang terkuak berkat kasus Brigadir J.

Menurutnya, berbagai kepentingan di Mabes Polri perlu segera diselesaikan agar tidak menyandera kepentingan bersama yaitu tugas pokok Polri.

"Yang kedua (psiko) politisnya saya kira ramailah. Para pengamat menyebut di Mabes Polri itu ada sub-Mabes, sub-Mabes, yang saling bersaing, mau saling menyandera dan saling menyerang dan sebagainya. Nah itu yang harus diselesaikan," ujarnya.

Soal perkara politik di tubuh Polri juga disampaikan Mahfud MD dengan memberikan contoh sikap acuh tak acuh DPR.

Menurutnya, untuk kasus sebesar pembunuhan Brigadir J, biasanya DPR sudah sibuk memanggil berbagai pihak untuk meminta kejelasan.

Pasifnya DPR menurut Mahfud MD adalah bagian dari masalah psikopolitik di Mabes Polri.

"Selama ini, misalnya, saya katakan psikopolitisnya. Semua heran kenapa kok DPR semua diam ini kan kasus besar, biasanya kan ada apa, paling ramai manggil, ini mana enggak ada tuh."

"Itu bagian dari psikopolitis. Politis adanya mabes di dalam mabes itu yang punya aliansi sendiri-sendiri," kata Mahfud MD.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Selain Ferdy Sambo Cs IPW Yakin Ada Geng Mafia Lain di Polri, Mahfud MD: Mabes di Dalam Mabes,

https://jakarta.tribunnews.com/2022/08/09/selain-ferdy-sambo-cs-ipw-yakin-ada-geng-mafia-lain-di-polri-mahfud-md-mabes-di-dalam-mabes?page=all.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved