Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Brigadir J Tewas

Pengakuan Mengejutkan Kamaruddin Simanjuntak, Ungkap Tolak Sogokan Ratusan Miliar Untuk Redam Kasus

Kamaruddin mengungkap fakta mengejutkan terbaru. Ia mengaku didatangi Tim Polri meminta untuk redam Kasus Brigadir J.

Editor: Tirza Ponto
Elshinta.com/Facebook Kamaruddin Simanjuntak
Pengakuan Mengejutkan Kamaruddin Simanjuntak, Ungkap Tolak Sogokan Ratusan Miliar Untuk Redam Kasus 

TRIBUNMANADO.CO,ID - Terkuak fakta baru terkait tewasnya Brigadir Yosua alias Brigadir J.

Sebuah pengakuan baru-baru ini diungkap pengacara keluarga Brigadir Yosua, Kamaruddin Simanjuntak.

Ia mengakui bahwa dirinya didatangi tim negosiator dari Mabes Polri.

Kamaruddin Simanjuntak bongkar alasan kedatangan mereka.

Ternyata tim negosiator dari Mabes Polri ini meminta dirinya untuk meredam kasus kematian Brigadir J dan jangan memperpanjang kasus ini.

Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak ungkap ada yang mendatanginya dari Tim Negosiator Polri.
Kuasa hukum keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak ungkap ada yang mendatanginya dari Tim Negosiator Polri. (Tribunnews/JEPRIMA)

Baca juga: BREAKING NEWS: Pengacara Bharada E Mengundurkan Diri Setelah Mendatangi Bareskrim Polri

Mereka meminta Kamaruddin Simanjuntak menerima begitu saja keterangan polisi.

Namun, sikap Kamaruddin memilih menolak hal itu meski ditawari sejumlah imbalan, karena banyak kejanggalan dalam kasus meninggalnya Brigadir J dan ingin kebenaran terkuak.

Tahun 2011 Kamaruddin Simanjuntak ungkap pernah menolak uang puluhan miliarhingga ratusan miliar ketika dirinya membuka kasus Wisma Atlet.

"Yang dilakukan Mabes Polri saat itu adalah mengirim utusan-utusan untuk bernegosiasi dengan saya. Diminta agar kasus ini kondusif," kata Kamaruddin Simanjuntak kepada Wartakotalive.com, Sabtu (6/8/2022).

"Saya sudah katakan pada 2011, utusan Presiden saja saya tolak. Uang puluhan miliar hingga ratusan miliar saya tolak di 2011, ketika saya membuka kasus Wisma Atlet yang merembet ke e-KTP, Alkes, Hambalang dan lainnya itu," katanya.

Untuk itu Kamaruddin mengingatkan semua pihak untuk tidak mencoba merayunya menutupi kebenaran.

"Oleh karena itu, jangan coba-coba menawarkan hal-hal yang bertentangan dengan hukum kepada saya. Karena saya tidak tergoda dengan uang dan kekuasaan."

"Saya hanya tergoda memperbaiki institusi Kepolisian dan memperbaiki negara ini," papar Kamaruddin.

Diduga tim negosiator yang menemui Kamaruddin adalah bagian dari 25 personel kepolisian yang ditindak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo karena dianggap merekayasa dan menghambat pengungkapan kasus kematian Brigadir J.

Dimana 4 orang diantaranya kini diamankan dan ditahan di ruang tahanan khusus selama 30 hari ke depan sejak Jumat (5/8/2022).

Dari kiri ke kanan: Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Brigjen Benny Ali. Inilah sosok dan profil tiga perwira tinggi yang dimutasi Kapolri. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, dan Brigjen Benny Ali.
Dari kiri ke kanan: Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, Brigjen Benny Ali. Inilah sosok dan profil tiga perwira tinggi yang dimutasi Kapolri. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, Brigjen Hendra Kurniawan, dan Brigjen Benny Ali. ((Kolase Tribunnews.com/ISTIMEWA))

Baca juga: SOSOK Juliati Sapta Dewi Magdalena, Istri Tercinta Kapolri Listyo Sigit, Suka Mengasuh Anak Yatim

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved