Manado Sulawesi Utara
Wali Kota Manado Sulut Sambangi Konjen Filipina, Berbelasungkawa dengan Meninggalnya Mantan Presiden
Andrei Angouw Wali Kota Manado Sulawesi Utara Sambangi Konjen Filipina, Berbelasungkawa dengan Meninggalnya Mantan Presiden.
Penulis: Arthur_Rompis | Editor: Rizali Posumah
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID - Wali Kota Manado Andrei Angouw menyambangi Konsulat Jenderal Filipina di Jalan 17 Agustus Manado, Sulawesi Utara, Jumat (5/8/2022).
Kedatangan Andrei Angouw untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya mantan Presiden Filipina Fidel Valdes Ramos pada tanggal 31 Juli yang lalu di Manila.
Amatan tribunmanado.co.id, Andrei Angouw disambut Konsul Jenderal Angelica C Escalona.
Angelica, didamping oleh CPO Christophel A Dazal, PN sebagai Petugas Lintas Batas Tarakan serta staf Konsul lainnya.
Setelah bercakap cakap hangat, Andrei Angouw menulis pesan simpati di buku belasungkawa.
Sebagai penghormatan atas kehidupan mantan Presiden, Konsulat Jenderal Filipina di Manado menyediakan buku belasungkawa bagi mereka yang ingin menulis pesan simpati.
Pihak Konsul mengatakan bahwa buku belasungkawa ini akan diteruskan kepada keluarga yang berduka.
Profil Fidel Ramos
Dilansir dari Kompas.com, Fidel Ramos merupakan putra anggota parlemen dan diplomat, Narciso dan Angela yang juga seorang pendidik.
Ia lahir pada 18 Maret 1928 di Kota Lingayen, Provinsi Pangasinan, utara ibu kota Filipina.
Pada 1950, Ramos berhasil lulus dari akademi militer bergengsi di Amerika Serikat, West Point.
Di tahun berikutnya, dia meraih gelar master di bidang teknik sipil dari University of Illinois.
Tak cukup sampai disitu, Ramos juga memperoleh dua gelar master lainnya di bidang keamanan nasional dari National Defense College of the Philippines dan bidang administrasi bisnis dari Universitas Ateneo de Manila.
Ramos mengawali kariernya sebagai tentara Filipina yang terjun di berbagai bidang, termasuk pengintaian dan pasukan khusus.
Pada 1972, Ramos diangkat sebagai kepala Kepolisian Filipina. Tiga tahun setelah pengangkatan, ia ditunjuk menjadi Dirjen Polisi.
Setelah itu, Ramos sempat menduduki sejumlah jabatan strategis, seperti wakil kepala staf angkatan bersenjata pada 1981 dan kepala staf angkatan bersenjata menjelang akhir pemerintahan Marcos.
Ramos menang tipis dalam pemilihan presiden pada 1992 dengan kurang dari seperempat suara.
Hal itu merupakan pluralitas terendah dalam sejarah pemilihan Filipina hingga pemilihan presiden 2022.
Atas kemenangan itu, Ramos menggantikan pemimpin "People Power" Corazon Aquino yang menggulingkan Marcos.
Ramos menjadi presiden Protestan pertama di negara dengan mayoritas Katolik itu.
Selama masa pemerintahannya, ia berhasil membuka ekonomi negara untuk investasi asing melalui kebijakan deregulasi dan liberalisasi.
Ramos membubarkan monopoli di sektor transportasi dan komunikasi. Melalui kekuatan khusus yang diberikan oleh kongres, ia juga memulihkan sektor listrik dan mengakhiri pemadaman listrik selama 12 jam yang melemahkan negara itu.
Enam tahun menjabat sebagai presiden, ekonomi Filipina melonjak dan tingkat kemiskinan turun dari 39 persen menjadi 31 % .
Bagi sebagian masyarakat di Filipina, Ramos dianggap sebagai pahlawan lantaran membelot dari pemerintahan Presiden Ferdinand Marcos yang otoriter.
Saat itu, pada 1986 Ramos memimpin Kepolisian Nasional Filipina yang ikut mendorong kejatuhan Marcos selama masa pemberontakan rakyat melawan kekuasaan sang diktator.
Akan tetapi, tak sedikit juga rakyat Filipina yang enggan memaafkan dan melupakan perannya dalam menegakkan darurat militer di bawah rezim Marcos.
Menurut Presiden Filipina saat ini, Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, Ramos meninggalkan warisan perjuangan yang akan selalu dihargai dan diabadikan di hati bangsa Filipina.
"Dia meninggalkan warisan yang penuh warna dan tempat yang aman dalam sejarah untuk partisipasinya dalam perubahan besar negara kita, baik sebagai perwira militer maupun kepala eksekutif," tutur Ferdinand, dikutip dari Reuters.
"Warisan kepresidenannya akan selalu dihargai dan akan selamanya diabadikan di hati bangsa kita yang bersyukur," imbuhnya.
Sebagian artikel ini tayang di: https://www.kompas.com/tren/read/2022/08/01/103000565/profil-fidel-ramos-mantan-presiden-filipina-yang-meninggal-dunia?page=all