Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Warta Kota

Irjen Ferdy Sambo Ucap Belasungkawa untuk Brigadir J, Dianggap Tidak Tulus Meski Sebut Ciptaan Tuhan

Momen Irjen Ferdy Sambo yang dianggap tidak tulus. Ucap belasungkawa atas kematian Brigadir J.

Editor: Frandi Piring
Facebook Live Tribunnews.com
Irjen Ferdy Sambo membuat pernyataan kepada media saat tiba di Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022). Irjen Ferdy Sambo Ucap Belasungkawa untuk Brigadir J, Dianggap Tidak Lulus Meski Sebut Ciptaan Tuhan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Momen Irjen Ferdy Sambo memberikan keterangan terhadap media di Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022) menjadi sorotan publik.

Irjen Ferdy Sambo menjelaskan secara tegas terkait kasus Brigadir J yang kini sedang dalam proses penyidikan yang melibatkan dirinya dan istrinya, Putri Candrawathi.

Ketika memberikan pernyataan, ada momen Ferdy Sambo yang dianggap tidak tulus. Yakni saat memberikan ucapan belasungkawa atas kematian Brigadir J.

Hal itu diungkapkan Kuasa hukum keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak.

Martin mengatakan pernyataan belasungkawa Irjen Ferdy Sambo kepada keluarga Brigadir J di Mabes Polri sesaat sebelum diperiksa Bareskrim, Kamis (4/8/2022), sangatlah tidak tulus.

"Kalau saya boleh menilai masih ada yang mengganjal di hatinya Pak Irjen Sambo, sehingga belasungkawa tersebut tidaklah tulus," kata Martin.

Martin mengatakan jika pernyataan Irjen Ferdy Sambo dianalisis, maka di awal menyatakan turut belasungkawa.

Namun kata dia, ada kata-kata 'terlepas dari perbuatan almarhum kepada keluarga saya'.

"Jika di awal menyatakan belasungkawa, namun ada kata-kata tapinya, maka tidak tulus," kata Martin.

Ia mencontohkan kalimat 'Mbak Silvia memang pintar, tapi harus banyak belajar'.

"Ini kan berarti kepintarannya tidak sempurna," kata Martin.

Sehingga menurut dia sangat jelas, pernyataan belasungkawa Irjen Ferdy Sambo hanya basa-basi dan tidak tulus.

"Mengenai apa yang disampaikan oleh bapak Irjen Sambo, beliau tidak menyampakam di pernyataan terakhir,

apa yang dimaksud dengan yang dilakukan Brigadir Yosua.

Namun jika dikaitkan dengan pelaporan dugaan kekerasan seksual atau tindakan cabul oleh Ibu Putri, ini maka terkait," katanya.

Sementara Ahli Forensik Emosi Handoko Gani menganalisa ekspresi wajah dan pemilihan kata yang digunakan Irjen Ferdy Sambo saat memberikan pernyataan.

Dari hasil analisanya, Ferdy Sambo menunjukkan ekspresi marah, gusar, sedih dan pembenaran tindakan atas apa yang dilakukannya.

"Ada ekspresi kegusaran dan kemarahan ditampilkan dengan jelas oleh beliau. Kita hanya bisa melihat dengan keterbatasan dari atas mata, atau area mata saja.

Saya menganalisis dari bentuk alis, atau pergerakan alis yang turun ke bawah.

Itu terlihat jelas pada kata-kata atau kalimat tertentu," kata Handoko Gani. Kamis (4/8/2022).

Selain itu kata dia ada rasa sedih yang tersirat dari pernyataan Sambo, atas apa yang terjadi di keluarganya.

"Khususnya saat berbicara tentang permintaan maaf, kata 'namun' dan seterusnya, sebelum kata 'trauma',

kemarahan itu terlihat jelas," kata Handoko yang dikenal sebagai analisis kebohongan dan anggota tim ahli kepolisian untuk kasus kriminal tertentu, serta trainer korporasi dan pemerintahan, termasuk KPK.

Menurutnya tidak ada rasa kekhawatiran yang ditunjukkan Ferdy Sambo.

"Tidak ada kekhawatiran, lebih kepada emosi marah. Tapi kenapa dia marah, tidak boleh diasumsikan asal-asalan," kata Handoko.

"Sementara pada ucapan belasungkawa, yang lebih ditonjolkan justru pembenaran tindakan yang dilakukan,

karena perbuatan almarhum ke istri dan keluarga besarnya," ujar Handoko.

Handoko mengatakan ia menganalisa ekspresi wajah, suara dan kata-kata.

"Untuk suara, karena sangat ribut, meski beliau bersuara lantang, tidak bisa dianalisis. Lantang belum tentu marah," katanya.

Ia menjelaskan ada pemilihan kata-kata yang menarik digunakan Ferdy Sambo.

"Yang menarik menurut saya dari penggunaan istilah ciptaan Tuhan, ada kata namun dan akhirnya ada kata trauma.

Saya melihat yang istilah-istilah tadi khususnya ciptaan Tuhan, itu sebetulnya, menyiratkan bahwa pernyataan tadi pernyataan pembenaran atas tindakan yang sudah dilakukan.

Ini perlu didalami penyidik, tindakan apa saja yang dilakukan dan sebetulnya terjadi," kata Handoko.

Ia merasa saat ini polisi juga bertindak dengan menggunakan scientific investigation untuk membelah secara detail tentang tindakan-tindakan apa saja yang dilakukan dan siapa saja yang melakukan

"Pembenaran tindakan tadi dari kata trauma yang ia pakai. Tapi kita belum mendapat kejelasan kata trauma yang dimaksud.

Trauma ini karena apa, seperti apa perbuatan detailnya, siapa yang bisa membuktikan dampaknya atas kematian Brigadir J," ujarnya.

Sebelumnya Kadiv Propam non aktif Irjen Ferdy Sambo memenuhi panggilan penyidik Bareskrim Polri, Kamis (4/8/2022),

untuk diperiksa terkait meninggalnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam pernyataannya sesaat sebelum diperiksa, Ferdy Sambo meminta maaf ke Polri atas peristiwa yang terjadi di rumah dinasnya.

Juga menyampaikan belasungkawa ke keluarga Brigadir J, terlepas dari yang sudah dilakukan Brigadir J ke istrinya.

Berikut pernyataan lengkap Irjen Ferdy Sambo, sesaat sebelum diperiksa Bareskrim Polri:

Hari ini, saya hadir memenuhi panggilan penyidik Bareskim Polri. Pemeriksaan hari ini ini adalah pemeriksaan yang keempat.

Saya sudah memberikan keterangan kepada penyidik Polres Jakarta Selatan, Polda Metro Jaya dan sekarang yang keempat di Bareskrim Polri.

Selanjutnya, saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf kepada institusi, terkait peristiwa yang terjadi di rumah dinas saya di Duren Tiga.

Kemudian yang kedua, saya selaku ciptaan Tuhan, menyampaikan permohonan maaf kepada institusi Polri.

Demikian juga saya menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Brigadir Josua, semoga keluarga diberikan kekuatan.

Namun semua itu terlepas dari apa yang telah dilakukan saudara Yosua kepada istri dan keluarga saya.

Selanjutnya saya harapkan, kepada seluruh pihak-pihak dan masyarakat untuk bersabar, tidak memberikan asumsi, persepsi yang menyebabkan simpang siurnya peristiwa di rumah dinas saya.

Saya mohon doa, agar istri saya segera pulih dari trauma, dan anak-anak saya juga bisa melewati kondisi ini. Sekian dan terimakasih.

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Pengacara Brigadir J: Pernyataan Belasungkawa Irjen Ferdy Sambo Tidak Tulus,

https://wartakota.tribunnews.com/2022/08/05/pengacara-brigadir-j-pernyataan-belasungkawa-irjen-ferdy-sambo-tidak-tulus?page=all

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved