Brigadir J Tewas
Akhirnya Terungkap Motif Ancaman Pembunuhan dari Squad Lama, Kamaruddin Singgung 'Sifat Iri'
Kamaruddin beberkan motif ancaman pembunuhan dari Squad Lama terhadap Brigadir J, Kamaruddin singgung ajudan lain iri kepada Brigadir J.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Vera Simanjuntak sebagai kekasih Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J mengungkapkan bahwa sebelum kejadian penembakan, Brigadir J telah terlebih dahulu menerima ancaman pembunuhan.
Bahkan ancaman pembunuhan tersebut sudah dari bulan Juni diterima Brigadir J hingga satu hari sebelumnya kejadian penembakan.
Kamaruddin Simanjuntak selaku kuasa hukum keluarga Brigadir J pun mengungkap bahwa ancaman pembunuhan tersebut datang dari 'squad lama'

Baca juga: Akhirnya Terungkap Sosok ini Saksi Mata Penting di Lokasi Penembakan Brigadir J, Berpangkat Bripka
Kamaruddin Simanjuntak, Kuasa Hukum Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat alias Brigadir J mengungkap motif ancaman yang disebut datang dari skuad lama tersebut.
Adapun skuad lama ini diduga skuad ajudan Kadiv Propam nonaktif Polri Irjen Ferdy Sambo.
Ia mengatakan ancaman tersebut lantaran ada motif iri pada kliennya, Brigadir J.
Brigadir J disebut sebagai ajudan Irjen Ferdy Sambo yang cekatan dan terampil.
Bahkan dikatakan Kamaruddin, Brigadir J memiliki keterampilan melebihi ajudan-ajudan lainnya.
Sehingga dengan sejumlah kelebihan tersebut membuat Brigadir J sebelumnya juga sempat ditempatkan di Subdit III Direktorat Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.
"Motifnya ini sudah lama iri, alamarhum (Brigadir J) ini kan terampil kemudian ditempatkan di Pidum Subdit III Bareskrim Polri kemudian oleh Ferdy Sambo dibawa lagi menjadi ajudan karena ketrampilan dan kecekatannya."
"Dia dipercaya sebagai ajudan melebihi lainnya sampai adiknya Brigadir J disukai oleh Bapak Ferdy maupun ibu (istri ferdy sambo, Putri Candrawathi) yang lain iri," kata Kamaruddin, Senin (1/8/2022) dikutip dari youTube tvOneNews.
Ancaman Tak Hanya Sekali
Lanjut Kamarrudin mengatakan, ancaman yang ditujukan pada Brigadir J tak hanya sekali.
Ia mengklaim ancaman pembunuhan sebelumnya terjadi pada Juni 2022, kemudian terulang lagi pada bulan Juli 2022.
Yakni pada 7 juli, sehari sebelum Brigadir J dinyatakan tewas.